Proses Mendapatkan Kepercayaan Dari Elit Politik Desa

sekitar serta pergaulan sehari-hari. Lama-kelamaan interaksi yang berlangsung secara terus menerus itu menjadi modal sosial yang bisa digunakan oleh aktor mendapatkan kepercayaan masyarakat agar bisa menang dalam pemilihan Kepala Desa.

4.3.2 Proses Mendapatkan Kepercayaan Dari Elit Politik Desa

Perebutan pengaruh dalam ranah politik harus mendapat legitimasi langsung dari tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh besar pada masyarakat. Lingkup yang menjadi pertarungan para aktor dalam hal ini tidak lain adalah Desa Bahapal Raya yang pernah melangsungkan pemilihan Kepala Desa. Para aktor berusaha meminta dukungan kepada masyarakat desa bahkan kepada tokoh desa yang di anggap bisa membantu mereka agar masyarakat bisa rela dalam memilih mereka di saat pemilihan nanti. Para aktor memilih tokoh desa bukan tanpa alasan karena mereka mengetahui suara yang di berikan maupun bentuk dukungan yang di berikan oleh tokoh desa dapat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang diri aktor. Masyarakat akan menjadi percaya pada diri aktor karena mendapat legitimasi langsung dari tokoh desa yang merupakan salah satu panutan nilai dan sikap bagi masyarakat desa. Penggunaan modal sosial dalam memperkuat kepercayaan antara masyarakat pada aktor selalu terjadi dalam menjalin kedekatan. Modal sosial selalu banyak di gunakan dalam ilmu sosial untuk menggambarkan kapasitas aktor calon Kepala Desa dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara kesatuan hubungannya dengan masyarakat yang akan mendukungnya dalam pemilihan. Kemampuan dalam menyatukan dukungan itu bisa kita lihat dari Putnam dalam Bahari 2010: 149 mengatakan modal sosial sebagai suatu nilaimutual trust antara anggota masyarakat terhadap pemimpinaktor dan elit desa. Hal ini berkaitan antara jaringan networks, Universitas Sumatera Utara norma-norma norms, dan kepercayaan sosial social trust dan kepercayaan sosial yang mendorong terjadinya kolaborasi sosial yang berujung pada pencapaian kepentingan bersama. Hubungan sosial yang bisa di bangun melalui modal sosial yang dimiliki oleh aktor dapat juga terbentuk oleh ikatan sosial yang berdasarkan kekeluargaan, kekerabatan, agama, suku, kedaerahan, dan lain-lain. Modal sosial selalu di kaitkan dengan kepercayaan trust masyarakat atau kelompok terhadap aktor. Seperti dalam bahasan Fukuyama yang terkait dengan kepercayaan trust dalam Pantouw 2012: 24 modal sosial sebagai rangkaian nilai atau norma-norma informal yang dimilikinya bersama di antara anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka. Fukuyama dalam Pantouw 2012: 25 kemudian mengeksplorasi modal sosial guna mendeskripsikan bahwa masyarakat dengan kepercayaan tinggi, di jamin sukses menjalankan visi-misi aktor. Sebaliknya, sikap saling curiga, suka menaruh saling curiga, suka menaruh kecewa kepada unit masyarakat lain, selalu menabung cemburu satu sama lain menandakan rendahnya kepercayaan masyarakat pada diri aktor low trust society. Modal sosial ini nantinya juga menjadi dukungan bagi aktor dalam menggandeng elit politik desa sehingga adanya kepercayaan dari masyarakat. Kepercyaan dari masyarakat melalui dukungan elit politik desa bisa menciptakan hubungan sosial dan jaringan-jaringan baru yang terbentuk dan dapat mendukung aktor. Peran yang bisa di sumbangkan oleh elit desa di harapkan oleh calon kepala desa bisa memenangkan mereka dalam perebutan kursi Kepala Desa. Demi intuk mengetahui cara atau pertukaran apa saja yang di berikan oleh calon kepala Desa maka ada baiknya kita lihat hasil wawancara saya dengan beberapa elit politik desa Universitas Sumatera Utara di bawah ini. Seperti wawancara yang saya lakukan dengan bapak Jhon Wamerson Damanik berikut ini. Saya hari itu ikut memberikan dukungan kepada bapak Jasinton Saragih Kepala Desa terpilih karena beliau akan membantu saya untuk memekarkan Nagori Dame Raya yang dahulunya masih termasuk wilayah Nagori Bahapal Raya. Waktu itu saya sudah sebagai salah satu anggota Partuha Maujana organisasi adatdesa yang ada di simalungun. Bentuk dukungan yang saya berikan pada beliau berupa tenaga dan juga bantuan membuat kegiatan bersama dalam mengumpulkan warga agar nantinya mau memilih beliau di saat pemilihan Kepala Desa. Dari hasil wawancara di atas dapat kita lihat dalam pertarungan politik demi meraih dukungan oleh elit politik desa maka aktor tak jarang melakukan negosiasi politik juga. Para aktor melakuakn hal itu mengingat kemenangan yang mereka inginkan dalam pemilihan nantinya. Janji-janji politik itu menjadikan beberapa politik desa mau ikut mendukung calon Kepala Desa. berbeda halnya dengan bapak situa Japaner Saragih yang masih memiliki hubungan kekerabatan serta tetangga dekat dengan bapak Jasinton Saragih Kepala Desa terpilih lebih memilih beliau karena hubungan keluarga dan lebih jelasnya dapat di lihat dalam kutipan wawancara dengan beliau di bawah ni. Saya pada pemilihan Kepala Desa yang lalu ikut mendukung salah satu keluarga sekaligus tetangga saya yaitu bapak Jasinton Saragih. Saya yang merupakan pensiunan guru SMP dan juga masih aktif dalam jabatan ketua LPM Lemabaga Pemberdayaan Masyarakat tentu sedikit banyaknya suara saya bisa mempengaruhi masyarakat sekitar yang dekat dengan lingkungan saya. Saya tentu dalam memberikan dukungan hanya melalui cara sederhana saja seperti kalau acara adat ataupun keluarga di desa ini selalu saya selipkan untuk membahas pemilihan Kepala Desa dan mulai melakukan dukungan dengan calon Kepala Desa yang saya dukung. Di tempat lain juga mau saya mendukung beliau dalam percakapan sehari-hari seperti di warung kopi. Ternyata ikatan keluarga juga dapat mempengaruhi elit politik desa untuk mendukung calon Kepala Desa yang akan dipilihnya. Beliau memilih bapak Jasintin Saragih karena masih ada hubungan keluarga dan semarga serta masih tetangga Universitas Sumatera Utara dekatnya. Hal ini tentu masih erat kaitanya dengan konsep modal sosial yang memiliki unsur kepercayaan, hubungan timbal balik serta nilai di anut bersama. Semua itu tentu ada dalam hubungan antara bapak situa Japaner Saragih dengan bapak Jasinton Saragih yang juga sering saling memiliki hubungan timbal balik serta karena sudah saling mengenal lama maka ada kepercayaan yang tinggi pada sosok Jasinton Saragih. Lain halnya dengan bapak Jaterson Saragih sebagai Gamot Kepala Dusun yang menurut penuturan beliau sudah mendukung beliau sejak dari periode pertama. Beliau masih mendukung beliau karena cara kerja Kepala Desa terpilih yang cukup bagus dan selalu mau bergabung dengan masyarakat sekitar. Bapak Jaterson Saragih memberikan pernyataannya melalui wawancara di bawah ini. Saya ikut melakukan dukungan pada Kepala Desa terpilih karena saya sejak periode sebelumnya juga sudah menjadi Gamot di desa Bahapal Raya ini. Selain itu semenjak periode pertama saya sudah melihat cara kerja beliau serta cara beliau yang tidak memilih-milih untuk bergaul dengan siapapun sehingga bisa dekat dengan semua masyarakat sekitar. Hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi saya untuk tetap mendukung beliau pada periode yang kedua padahal sebelumnya itu juga ada calon Kepala Desa yang lain juga yang ikut mencari dukungan dari saya seperti bapak Jonni Purba tetapi saya masih lebih memilih Kepala Desa terpilih sekarang. Hal yang senada juga di cetuskan oleh tokoh adat yaitu bapak Dikson Saragih yang ada di Desa Gunung Huluan yang ikut mendukung bapak Jasinton Saragih. Beliau mendukung beliau sejak periode pertama dan melihat cara kerja yang baik serta cara Kepala Desa yang selalu mau ikut terlibat dalam pergaulan masyarakat desa. Beliau melihat perlu ada periode tambahan setelah kemenangan pada periode pertama sehingga kerja yang belum tuntas pada periode pertama dapat di selesaikan pada periode kedua. Hal itu dapat kita lihat pada wawancara saya dengan beliau berikut ini. Pada saat itu menjelang pemilihan Kepala Desa ada dua calon yang datang ke rumah saya dalam mendapatkan dukungan dari saya yaitu bapak Jasinton Universitas Sumatera Utara Saragih dan bapak Agus Harianto Purba. Waktu itu saya lebih memilih bapak Jasinton Saragih karena sejak periode pertama juga saya sudah menjadi tim sukses beliau dan jalinan pertemanan yang sudah lama terjalin dengan beliau. Di lihat dari sisi cara kerja beliau yang juga termasuk dalam cara kerja yang bagus maka saya tetap memberi dukungan kepada beliau karena menurut saya hal itu perlu demi melanjutkan program kerja beliau yang masih sedikit tertunda. Dukungan yang saya lakukan melalui memberi waktu berbicara pada acara adat di pesta-pesta dan di Gunung Huluan hampir semua suara ada pada beliau. Dari wawancara di atas jelas terlihat kalau jalinan pertemanan yang merupakan bagian dari modal sosial bisa membentuk jaringan sosial yang bisa mengumpulkan dukungan dalam pemilihan Kepala Desa nantinya. Hal yang lain juga yang menjadi pertimbangan elit politik Desa dalam memilih calon Kepala Desa yaitu di karenakan beliau pandai bergaul yang bisa menjalin kedekatan dengan banyak orang. Begitu juga dengan tokoh agama bapak situa Jansudin Saragih Yang memiliki kedekatan dengan Kepala Desa terpilih karena sama-sama berada pada wadah yang sama yaitu gereja. Mereka juga memiliki jabatan gereja yang tidak jauh berbeda yaitu bapak Jansudin Saragih sebagai pengantar jemaat Porhanger dan bapak Jasinton Saragih sebagai wakil pengantar jemaat wakil Porhanger. Untuk lebih jelasnya maka kita akan melihat dari hasil wawancara saya dengan beliau di bawah ini. Saya memberikan dukungan saya pada bapak Jasinton Saragih juga karena saya sama-sama berada dalam gereja yang sama dan sering kerjasama dalam urusan gereja sehingga sudah terjalin kedekatan dengan beliau. Tanggung jawab yang beliau tunjukkan dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya baik dalam tugas gereja serta dalam tugas sebagai kepala desa yang menjadi salah satu dasar bagi saya memilih bapak Jasinton Saragih sebagai Kepala Desa pilihan saya. Terlihat juga dari cara bergaul serta cukup baiknya hasil kerja beliau di periode sebelumnya sehingga masih banyak juga masyarakat yang memilihnya. Wawancara yang saya lakukan dengan bapak Jansudin Saragih telah menunjukkan kalau ikatan karena sama dalam institusi yaitu gereja telah membuat Universitas Sumatera Utara kedekatan yang mengikat antara aktor dan orang-orang yang ada dalam lembaga itu. Gereja menjadi salah satu organisasi agama yang besar di desa itu karena hampir semuanya memeluk agama Kristen. Kesamaan nilai yang di anut serta memiliki jabatan yang cukup tinggi di gereja itu menjadikan sosok Kepala Desa yang terpilih menjadi sosok yang terpandang dan posisi sosial yang tinggi. Ini temtunya berujung pada pengaruh yang besar yang bisa mengubah persepsi masyarakat akan dirinya maupun lawannya yang sudah terdominasi oleh pengaruhnya. Sosok Kepala Desa terpilih yang selalu mudah dan mau bergaul dengan masyarakat yang ada di desa Bahapal Raya telah menjadikan ada rasa kepercayaan yang kuat pada beliau. Masyarakat desa memiliki kerelaan dalam memilih beliau sebagai Kepala Desa kembali karena ada kerelaan dan keinginan untuk dipimpin kembali dengan cara kerja beliau. Hal ini juga ditegaskan oleh seorang ahli Sosiologi yaitu Gaag dalam Masik 2005: 8 melihat bahwa konsep modal sosial sebagai konsep interaksi antara aktor dalam membentuk dan memelihara hubungan- hubungan sosial. Penerapan yang dilakukan oleh aktor dalam memelihara hubungan dengan terus bergaul serta terlibat dalam banyak kegiatan desa maka nantinya tindakan aktor itu akan bisa membantu aktor suatu saat pada pemilihan sebagai investasi dukungan bagi aktor. Investasi atau modal yang dimaksud dalam hal ini tidak hanya sifatnya agar mendapat modal fisik pada kampanye pemilihan nanti tetapi ada juga dukungan moral kalau dalam kesusahan dan nasehat yang baik dari masyarakat desa. masyarakat akan memiliki rasa tanggung jawab untuk mendukung dan memilih aktor yang sudah banyak juga berkorban dalam kehidupan sehari-hari dan tidak memikirkan untung rugi lagi dalam memilih beliau karena sudah terjalin rasa percaya Universitas Sumatera Utara dan adanya reciprocity hubungan timbal balik dalam membantu beliau. Ini tentu menjadi modal yang sangat vital bagi aktor yang tahu memanfaatkanya dalam membentuk kepercayaan masyarakat pada dirinya dalam membentuk bantuan dukungan pada saat pemilihan Kepala Desa. Diatas sudah banyak dibahas bagaimana proses yang ditempuh oleh calon Kepala Desa yang melakukan pendekatan pada beberapa tokoh desa. Pendekatan sering berujung pada negosiasi antara aktor calon Kepala Desa dengan tokoh desa seperti contoh kasus di bawah ini. Kasus yang terjadi diatas membuktikan proses pendekatan oleh aktor calon Kepala Desa terhadap Tokoh Desa melalui kepentingan yang sama menjadi salah satu sumber kepercayaan trust tokoh desa terhadap calon Kepala Desa yang di dukungnya. Mereka memiliki kepercayaan trust satu sama lain berdasarkan kesepakatan politis yang memiliki tujuan sama walaupun untuk tujuan yang berbeda. Banyak sekali dinamika dan petaruhan kepentingan dalam meraih setiap elit politik tokoh desa agar berpihak pada aktor calon Kepala Desa. mereka melakukan berbagai cara dan strategi demi memuluskan rencana mereka. Untuk lebih jelas maka Bapak Jhon Wamerson damanik yang tinggal di Desa Dame Raya dan keluarga besarnya banyak yang ada di sana sehingga memiliki kepentingan khusus bagi beliau untuk memekarkan desa itu dari Nagori Bahapal Raya. Pertemuan yang dilakukan oleh bapak Jhon Wamerson damanik dengan bapak Jasinton Saragih menyepakati bahwa bapak Jasinton Saragih akan menyetujui pemekaran desa Dame Raya kalau bapak Jhon Wamerson Damanik mendukungnya pada pemilihan Kepala Desa dan suara yang ada di Desa Dame Raya akan diberikan padanya semua di saat pemilihan Kepala Desa. Hubungan ini murni politik karena tidak ada hubungan keluarga maupun pertemanan khusus hanya disatukan oleh kepentingan yang sama. Universitas Sumatera Utara dapat kita lihat dari gambar berikut, cara yang dilakukan aktor mendapatkan pengaruh elit desa tokoh desa di bawah ini. AKTOR CALON KEPALA DESA ELIT POLITIK TOKOH DESA NEGOSIASI OFFERING PENAWARAN TRUST KEPERCAYAN ELIT DESA INTERAKSI KEKUASAAN BANTUAN JABATAN INTERREST KEPENTINGAN Gambar 4.3 Tentang Kepercayaan Kepada Elit Desa Setiap pertemuan dan interaksi yang dilakukan oleh aktor calon Kepala Desa dengan elit desa maka selalu berada pada posisi negosiasi yang melakukan penawaran sampai berahir dengan kata sepakat. Kedua belah pihak menginginkan kepentingan mereka dapat masuk kedalam pemerintahan desa karena ada sesuatu yang laten yang menjadi tujuan setiap pihak. Hal ini menjadi sesuatu yang wajar dalam arena politik karena kekuasaan menjadi sesuatu yang mutlak untuk dimiliki oleh aktor agar bisa bertarung dalam dunia politik.

4.3.3 Jaringan Sosial Aktor Dalam Mendapat Suara Masyarakat