secara terbatas. Kekuasaan ini seperti dokter spesialis jantung di sebuah kota kecil seperti balige, siantar, tarutung dan lain-lain maka tenaga ahli ini di datangkan oleh
pemerintah pemda setempat guna mendapat pelayanan kesehatan dalam bidang itu sehingga tidak perlu lagi ke pusat kota. Tenaga ahli itu tentu memiliki kekuasaan
tersendiri mulai di tempatkan pada posisi tinggi tertentu dan hak istimewa serta pengaruh pada pejabat daerah. Keadaan ini menjadikannya menjadi posisi yang
penting dan tidak ada tenaga ahli lain menggantikannya sedangkan tenaganya sangat di butuhkan oleh masyarakat.
4.8 Pendekatan Aktor Terhadap Tokoh Desa
Kondisi arena politik yang selalu penuh intrik dan manuver oleh setiap pihak terkait perlu dukungan oleh pihak-pihak yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat.
Seperti dikatakan oleh filsuf Vilfredo Pareto dalam Jumari 2012: 32 yang mengatakan kelompok berpengaruh itu sebagai kelompok elit karena kualitas
individu dalam setiap lingkungan kehidupan sosial. Pareto meyakini bahwa dalam setiap masyarakat diperintah oleh setiap kelompok kecil orang yang mempunyai
kualitas yang diperlukan bagi kehidupan mereka pada kekuasaan sosial dan politik yang penuh. Elit juga dalam hal ini menjadi individu yang berhasil menduduki
jabatan tinggi dalam lapisan masyarakat. Aktor dalam hal ini tentu memainkan perannya secara besar dalam mendapatkan elit politik kedalam pihaknya serta
mendapat legitimasi dari mereka sehingga kepercayaan masyarakat dalam diri aktor semakin kuat.
Filsuf lain juga yang secara khusus membahas tentang elit politik juga memberikan konsep elit yang hampir sama. Gaetano Mosca memberikan gagasanya
Universitas Sumatera Utara
tentang elit politik dalam Jumari 2012: 33 bahwa dalam semua masyarakat selalu muncul dua kelas, yaitu kelas yang berkuasa dan kelas yang dikuasai. Kelas yang
menguasai jumlahnya lebih sedikit, melaksanakan semua fungsi politik, memonopoli kekuasaan dan menikmati keistimewaan. Hal ini tentu dikarenakan elit politik
memiliki sumber yang langka dan berharga yang tidak dimiliki oleh masyarakat secara umum sehingga mereka menjadi panutan dan memiliki kekuasaan atas
masyarakat sekitar. Di lain pihak kelas yang dikuasai jumlahnya sangat banyak, diperintah dan dikendalikan oleh kelas yang memerintah dengan cara yang pada
masa sekarang ini kurang lebih secara legal di mata hukum. Kelompok yang di kuasai ini memiliki kerelaan tunduk dan mengikuti perintah elit politik karena
mereka memang memiliki ketergantungan pada mereka dan elit politik juga menjadi acuan masyarakat dalam dalam bersikap, berperilaku dan bertindak karena
kedudukan mereka yang lebih tinggi. Hal ini di ketahui oleh aktor bahwa dengan menggunakan pengaruh dari elit politik maka kesempatan dari aktor dalam
memenangkan pemilihan Kepala Desa akan lebih besar dan bisa saja mendominasi aktor lain yang kurang memiliki dukungan elit politik.
Pendekatan yang dilakukan oleh aktor dalam mendapatkan pengaruh di masyarakat dengan membuat elit politik berada di pihaknya membutuhkan strategi
dan negosiasi politik. Dalam hal ini negosiasi menjadi jalan saling memberikan tuntutan dan menguranginya dengan keadaan tertentu dalam mencapai kesepakatan
yang menguntungkan oleh kedua belah pihak. Negosiasi atau perundingan didefinisikan oleh Guntur 2010: 1 sebagai proses seni dan keterampilan dalam
mengolah perkataan, data pendukung serta informasi yang tepat, sehingga dapat menghasilkan kesepakatan yang terbaik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak
Universitas Sumatera Utara
untuk dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Setiap tindakan aktor dalam mencapai keinginannya untuk bisa
mempengaruhi elit politik dalam pihaknya tentu di dasari dengan negosiasi dengan menawarkan tawaran yang bisa menarik perhatian elit politik sehingga memiliki
kerelaan mendukung aktor. Negosiasi yang dilakukan dengan elit politik memerlukan strategi dalam
meyakinkan pihak elit politik sehingga menghasilkan pencapaian kepentingan aktor yang sudah di tuju. Strategi ini tentu sudah dibuat sebelum sebelum perundingan
dilakukan dengan elit politik agar lebih mudah menjalankan strategi negosiasi itu. Strategi negosiasi ada beberapa macama yang dapat dipilih dalam penelitian ini
seperti menurut Arbono dalam Guntur 2010: 18 yang pertama strategi win-win solution strategi ini dipilih bila pihak-pihak yang berkepentingan mendapatkan satu
kata mufakat yang bisa menguntungkan kedua belah pihak antara aktor dan elit politik desa. yang kedua win-lose solution, strategi ini dipilih karena pihak-pihak
yang berkepentingan ingin mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari perundingan dan strategi ini saling bersaing mendapatkan hasil yang mereka
inginkan . strategi ketiga lose-lose solution, strategi ini dipilih biasanya dampak kegagalan dari pemilihan strategi yang tepat dalam negosiasi dan akhirnya kedua
belah pihak tidak mendapatkan apapun dalam perundingan itu. Strategi terahir lose- win solution, strategi ini memang kesengajaan dalam mengalah di perundingan agar
mendapat manfaat dalam kekalahan pihak tertentu dengan harapan mendapat kepercayaan lagi dari pihak yang menang karena kekalahan itu tidak terlalu
signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Dari semua yang menjadi strategi yang bisa digunakan aktor dalam negosiasi politik dengan elit politik tokoh desa dalam ranah politik desa maka harus bisa
memilih satu strategi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kepentingan aktor. Strategi win-win solution menjadi pilihan yang paling banyak digunakan dalam
memberikan tawaran yang dipakai dalam negosiasi politik dengan beberapa tokoh desa di Bahapal Raya. Mereka menyepakati solusi masalah politik ini karena bisa
menguntungkan kedua belah pihak tanpa ada satu yang perlu berkorban untuk kalah. Hal ini terkait dengan wawancara saya dengan bapak Jaterson Saragih yang
mendukung bapak Jasinton Saragih dengan beberapa tawaran yang di dapat. Berikut wawancara langsung saya dengan beliau.
Saya ikut mendukung bapak Jasinton Saragih pada waktu pemilihan Kepala Desa tetapi tidak sebanyak dukungan pada periode pertama. Saya juga masih
menjadi Gamot Kepala Dusun setelah bapak Jasinton Saragih menjadi Kepala Desa yang terpilih kembali. Pada waktu pemilihan saya Cuma
meminta bantuan dari pusat untuk desa ini memang dijalankan, perbaikan jalan keladang juga bisa di perbaiki dan yang terahir permintaan saya supaya
keterbukaan anggaran dana memang bisa terlihat dan tidak di tutup-tutupi. Itu saja yang minta dalam penawaran saya saat beliau minta dukungan saya.
Melihat ini jelas terlihat kalau kedua belah pihak tetap mendapat keuntungan yang sama dalam perundingan karena bapak Jaterson tetap menjadi Gamot Kepala
Dusun dengan di sertai tawaran yang lain yang harus di penuhi oleh bapak Jasinton Saragih sedangkan bapak Jasinton Saragih mendapat dukungan penuh dari beliau
sehingga pengaruhnya akan kuat. Tawaran seperti ini juga diterima oleh bapak Jansudin saragih yang merupakan tokoh agama di desa itu. Berikut wawancara saya
dengan bapak Jansudin Saragih. Saya ikut mendukung beliau memang karena kami satu kepengurusan di
gereja Bahapal Raya jadi kami memiliki kedekatan khusus. Pada saat pemilihan beliau memang datang ke rumah saya minta dukungan dari saya
dan saya hanya meminta janji yang pernah di katakan pada periode pertama agar pada periode kedua nanti bisa di dilaksankan dan tidak sekedar janji.
Universitas Sumatera Utara
Janji seperti perbaikan pasar dan jalan keladang agar lebih diperbaiki lagi jadi member kemudahan transportasi pada masyarakat desa.
Beliau memang tidak memilikin jabatan di pemerintahan tapi pengaruh beliau cukup kuat kalau dalam gereja dan memiliki jabatan tertinggi di gereja sehingga kalau
mendapat jabatan juga di gereja menjadi tidak fokus dalam menjalankan kerjanya. Melihat kondisi itu maka beliau hanya menginginkan agar janji yang belum
direlisasikan di periode pertama agar bisa di realisasikan di periode kedua. Kondisi ini tentu menjadi kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa ada
yang harus di rugikan. Kondisi yang sama juga di rasakan oleh tokoh adat di Gunung Raya yang ikut mendukung bapak Dikson Saragih. Beliau mendukung tanpa ada
janji mendapat jabatan dalam pemerintahan desa hanya permintaan yang biasa saja di minta oleh beliau. Terlihat dari wawancara berikut ini.
Saya mulai dari periode pertama sudah ikut mendukung bapak Jasinton Saragih karena memang beliau sering bergaul di masyarakat jadi kami sering
bertemu dan sudah terjalin pertemanan. Pada saat pemilihan periode kedua beliau memang datang pada saya meminta dukungan tetapi saya tidak terlalu
meminta apa-apa pada beliau. Saya hanya minta agar kerja beliau di periode kedua lebih baik lagi dan saluran bantuan di jalankan agar semua warga desa
mendapatkan bantuan pemerintah.
Permintaan yang di minta bapak Dikson saragih kepada bapak Jasinton Saragih bukan merupakan permintaan yang memberatkan beliau karena memang itu sudah
keharusan yang du lakukannya sebagai Kepala Desa Terpilih nantinya. Kenyataan ini sama sekali tidak merugikan siapapun dari kedua belah pihak karena diahiri dengan
kata sepakat yang menguntungkan keduanya. Terahir yang melakukan perundingan yang sama dengan strategi win-win solution adalah dengan bapak Japaner Saragih
yang sekaligus masih keluarga dekat bapak Jasinton Saragih. Beliau merupakan
Universitas Sumatera Utara
pensiunan Guru SMP dan masih sebagai ketua LPM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sehingga punya pengaruh kuat juga di desa itu.
Saya mendukung bapak Jasinton Saragih memang karena masih memiliki kedekatan keluarga dengan saya sendiri. Bapak Jasinton Saragih datang ke
rumah saya untuk meminta dukungan dari saya dalam pemilihan Kepala Desa di Nagori Bahapal Raya. Kalau tawaran dan permintaan yang saya minta pada
beliau hanya berupa perbaikan jalan keladang benar-benar di kerjakan karena mata pencaharian berasal dari sana. Saya rasa hal itu sudah cukup bagi saya
dalam mendukung beliau karena tidak perlu menuntut hal-hal yang berlebihan pada beliau.
Bapak Jasinton Saragih dan bapak Japaner Saragih mengakhiri kesepakatan dalam negosiasi politik dengan cara yang hampir sama di atas oleh tokoh desa lain.
Karenanya semua antara calon Kepala Desa Jasinton Saragih dengan tokoh desa di atas tidak ada yang meras dirugikan karena permintaan yang di minta oleh Tokoh
Desa bisa di penuhi sehingg kesepakatan politik dapat tercapai. Dukungan tokoh desa bisa memperkuat pengaruh Kepala Desa pada masyarakat desa dan
keberpihakan tokoh desa juga nantinya bisa mendominasi aktor lain yang kurang mendapat dukungan Tokoh desa di Nagori Bahapal Raya.
Pendekatan yang digunakan aktor dalam mendapatkan dukungan para tokoh desa agar berada di pihaknya dilakukan dengan menggunakan strategi negosiasi lose-
win solution. Strategi ini menjadikan aktor berada pada pihak yang kalah karena keadaan yang mengharuskan demikian karena ini ada sedikit kesengajaan dari aktor
Kepala Desa untuk memuluskan rencananya. Bapak Jasinton saragih harus mengalah kepada bapak Jhon Wanerson Damanik yang menginginkan agar desa Dame Raya di
mekarkan dari Nagori Bahapal Raya. Tawaran itu di setujui kedua belah pihak walaupun wilayah dari Nagori Bahapal Raya harus berkurang namun asal dirinya
masih terpilih dan mendapat dukungan tokoh Kepala Desa maka itu tidak terlalu
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh. Berikut hasil wawancara saya dengan bapak Jhon Wanerson Damanik di bawah ini.
Saya memang termasuk kader sekaligus tim sukses dari bapak Jasinton Saragih pada saat pemilihan Kepala Desa di Nagori Bahapal Raya. Saya
bergabung menjadi tim sukses bapak Jasisnton Saragih tanpa ada ikatan keluarga tetapi lebih kepada karena keinginan saya yang ingin memekarkan
desa Dame Raya dari Bahapal Raya. Desa Dame Raya merupakan tempat keluarga besar saya tinggal jadi saya ingin desa itu lebih maju kalau berdiri
sendiri dengan adanya Kepala Desanya juga. Di Desa Bahapal Raya ini saya juga tergabung dengan organisasi Partuha Maujana yang cukup kuat
pengaruhnya di Simalungun. Saya juga pada saat itu menyumbangkan dukungan berupa ide, tenaga dan materi seperti beli makanan pada peserta
pendukung di lapo tuak atau tempat lain yang dijadikan tempat berkumpul bersama.
Kesepakatan yang dilakukan antara bapak Jasinton Saragih dengan bapak Jhon Wanerson Damanik bisa berujung pada mencapai tujuan kepentingan berdua.
Bapak Jasinton Saragih harus memiliki kerelaan kalau wilayah desa Bahapal Raya nantinya akan menjadi lebih kecil karena tuntutan dari bapak Jhon Wanerson Saragih
untuk memekarkan Desa Dame Raya. Bapak Jhon Wanerson Saragih juga harus mendukung secara maksimal karena kesepakatannya dengan bapak Jasinton Saragih
dan apabila aktor yang lain yang menang maka Desa Dame Raya bisa saja tidak di mekarkan dan kepentingannya tidak berwujud. Hal itulah yang mendorong bapak
Jhon Wanerson Damanik ini mau tergabung di dalam tim sukses serta rela berkorban dari tokoh desa lain dengan bantuan mengumpulkan pendukung dengan biaya
makanan konsumsi dan lain-lain dari biaya diri sendiri.
4.9 Demokrasi Sebagai Kebebasan Memilih