Sumber Legitimasi Aktor Calon Kepala Desa dan Kekuasaan yang dimilikinya

AKTOR CALON KEPALA DESA HARTA JABATAN KEKUASAAN AKTOR PEMERINTAHAN DESA GEREJA SOSOK PANUTAN WIBAWA MASYARAKAT DESA BANTUAN BERUPA BARANG AKTOR PEMINJAMAN UANG OLEH AKTOR MEMILIKI PENGARUH JEMAAT GEREJA Gambar 4.6 Sumber Kekuasan Aktor Gambar di atas telah menunjukkan kalau sumber kekuasaan itu bisa berasal dari harta, jabatan serta wibawa kharisma yang dimiliki aktor. Tidak jarang ada aktor yang bisa memadukan beberapa sumber kekuasaan itu dalam bertarung dan mendominasi aktor lain dalam arena politik. Semua itu tergantung aktor. Faktor kekuasaan menjadi salah satu hal yang vital yang harus di dapat dan digunakan dalam mempengaruhi massa pendukung sehingga memilih aktor dalam pemilihan Kepala Desa.

4.7.1 Sumber Legitimasi Aktor

Aktor menjadi sosok yang mendapat sumber legitimasi berbeda dalam dirinya dengan sumber pengeahuan dan kekuatan yang bisa digunakannya. Keabsahan suatu kekuasaan mejadi suatu acuan yang akan di patuhi oleh orang yang di bawah Universitas Sumatera Utara kendalinya sehingga akan mengikuti tindakan yang di perintahkan aktor. Hal ini menjadikan legitimasi kekuasaan memang harus dimiliki oleh setiap aktor karena tanpa adanya legitimasi langsung maka tindakan dan pengaruh yang ingin di berikan aktor pada masyarakat desa tidak akan di patuhi dan di turuti. Legitimasi dasar bisa bermacam macam seperti menurut Wahidin 2007: 3 yaitu kekuasaan keluarga kekuasaan orang tua atas anak-anak, kekuasaan yang bersumber pada kepercayaan dan agama yang mendudukkan tokohnya sebagai panutan dan yang disampaikan diterima dengan patuh serta ada kekuasaan yang legitimasi dasarnya berupa hubungan kerja, kekuasaan yang timbul karena hubungan birokrasi dan yang terakhir kekuasaan yang timbul karena legitimasi politik dan inilah dasar kekuasaan dalam melaksanakan kehendak Negara pada rakyat. Sumber kekuasaan memang menjadi sesuatu hal yang harus dicari dan didapatkan oleh aktor dalam arena politik sehingga bisa berjuang dan bertarung bahkan melakukan manuver politik kalau situasi memungkinkan. Kekuasaan juga erat kaitannya dengan perilaku seperti yang dikatakan oleh Heryawan Ahmad dalam Paramitha 2011: 11 kekuasaan menjadi gejala yang selalu terkait dalam dunia politik. Seperti dalam kamus ilmu politik terdapat beberapa konsep tentang kekuasaan power, seperti pengaruh influence, persuasi persuasion, kekuatan force, kekerasan coercion dan lain-lain. Konsep kekuasaan dari kamus ilmu politik itu di jelaskan sebagai berikut. Influence adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap dan perilakunya secara sukarela. Force adalah penggunaan tekanan fisik seperti membatasi kebebasan, menimbulkan rasa sakit maupun membatasi pemenuhan kebutuhan biologis pihak lain agar melakukan sesuatu coercion peragaan kekuasaan , ancaman, paksaan yang Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh seseorang atau kelompok pihak lain agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan kehendak pihak pemilik kekuasaan. Dengan perumusan semua konsep tindakan kekuasaan di atas maka dapat di simpulkan bahwa kekuasaan politik sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksaan keputusan politik aktor sehingga aktor di untungkan pada pencarian dukungan dari masyarakat desa pada saat pemilihan Kepala Desa. Jenis-jenis kekuasaan juga berbeda yang dilakukan dan di gunakan oleh setiap aktor dalam pertarungan perebutan kursi Kepala Desa di Nagori Bahapal Raya. Seperti menurut Tosi, Rizzo dan Carol dalam Wahidin 2007 bahwa ada enam jenis kekuasaan, yaitu: 1. Kekuasaan balas jasa reward power yaitu kekuasaan yang legitimasinya bersumber dari sejumlah balas jasa yang sifatnya positip uang, perlindungan, bantuan, janji positip dan sebagainya yang di berikan kepada pihak penerima guna melaksanakan perintah atau persyaratan lain. Faktor tunduk seseorang pada kekuasaan di motivasi oleh harapan yang dijanjikan. Kekuasaan yang di maksud di atas erat kaitanya juga dengan dua aktor calon Kepala Desa yang ikut bertarung dalam ranah politik seperti bapak Agus Harianto Purba dan bapak Jasinton Saragih. Lebih jelasnya akan terlihat dari hasil wawancara saya yang pertama dengan bapak Agus Harianto Purba berikut ini. Saya memang sering memberikan bantuan pada masyarakat desa baik itu berupa pinjaman uang, meminjamkan mobil pribadi dan truk serta hal lain yang kepunyaan saya. Kalau ada acara kegiatan desa tentu pihak panitian juga minta sumbangan dari saya sehingga saya memiliki pengaruh yang besar di desa ini karena mereka mengingat sumbangan yang saya berikan pada semua warga desa ini. Hal ini juga seperti bisnis saya banyak tergantung pada keputusan dan pengaruh saya karena saya memberikan kerbau kepada warga desa yang mau memeliharanya setelah besar nanti hasilnya akan dibagi sesuai Universitas Sumatera Utara kesepakatan. Hubungan ini menjadi ketergantungan mereka pada saya karena kerbaunya milik saya jadi pengaruh saya pada mereka cukup kuat agar bisa dan mau mendukung saya dalam pencalonan Kepala Desa. Hal diatas tentu menunjukkan bahwa warga sekitar dan penduduk yang pernah meminta dan masih ingin terus bergantung pada bantuan bapak Agus Harianto Purba memiliki kecenderungan akan mudah mematuhi dan di pengaruhi beliau dalam mendapatkan dukungan untuk beliau di pencalonan Kepala Desa. Ini tentu di sadari oleh bapak Jasinton Saragih yang tahu kalau ada orang yang bergantung pada dirinya sehingga perlu untuk mempengaruhi mereka untuk mengikuti kehendaknya agar kemenangan dalam PILKADES dapat tercapai. Kepemilikan harta kekayaan bisa menjadi kekuasaan balas jasa reward power karena banyak sumbangan yang telah dia berikan pada masyarakat desa dan warga desa yang juga tergantung padanya karena kerbau miliknya sedang dipeliharanya sehingga hasilnya bisa dibagi. Ini juga terkait dengan Bapak jasinton Saragih yang selalu berperan aktif sebagai kedudukannya kepala desa maka aliran bantuan desa untuk warga akan selalu melalui dirinya dulu baru sampai ke tangan penduduk. Bantuan seperti pupuk, bibit tanaman, BLT bantuan langsung tunai dan raskin beras miskin sehingga warga desa akan selalu lebih mudah mengikuti pengaruh beliau karena sumber bantuan ada pada dirinya. Penjelasan dari beliau bisa dilihat dari wawancara saya berikut ini. Saya memang sudah dua periode sebagai kepala desa dan pada saat pencalonan kedua tentu pengaruh saya masih kuat kalau untuk warga desa di sini. Melalui kerja yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat maka saya juga menyalurkan bantuan itu baik berupa raskin, BLT bantuan langsung tunai, pupuk, bibit tanaman dll. Bantuan itu tentu harus saya atur untuk orang-orang yang membutuhkan maka saya selalu memiliki pengaruh yang besar karena saya menjalankan cara kerja saya dengan cukup baik. Saya juga kalau ada pertengkaran baik itu keluarga maupun antar warga pasti pengaduannya ke saya dan saya akan memberi jalan keluar sehingga mereka Universitas Sumatera Utara dapat berdamai kembali karena mereka masih menghargai keputusan yang saya buat. Masyarakat desa merasa cukup senang dengan kerja saya makanya saya bisa terpilih untuk dua periode di Nagori Bahapal Raya ini. Cara kerja beliau yang membuat warga desa cukup puas karena bantuan pemerintah sampai ketangan penduduk menjadikan beliau dapat terpilih untuk kedua kalinya sesuai dengan kekuasaan dan pengaruh yang kuat yang dimilikinya karena penduduk masih merasa berjasa atas bantuan beliau. Sosok beliau juga yang menjadi panutan dan sering mengambil keputusan pada setiap perselisihan semakin menunjukkan kalau pengaruh beliau diakui dan dipatuhi oleh warga desa. 2. Kekuasaan paksaan coercive power berasal dari perkiraan yang dirasakan orang bahwa hukuman dipecat, ditegur, dijatuhi hukuman fisik dan sebagainya akan diterima bila mereka tidak melaksanakan perintah aktor. Kekuasaan menjadi sifat represif terhadap kejiwaan orang lain pada kekuasaan aktor itu dan melakukan seperti yang dikehendaki karena kalau tidak paksaan berupa hukuman dapat dijatuhkan. Penjelasan diatas tentang kekuasaan menggunakan paksaan masih belum terlihat dari wawancara yang saya lakukan dengan semua calon Kepala Desa di Nagori Bahapal Raya. Mereka tidak memiliki keinginan penggunaan kekerasan dalam mendapat dukungan masyarakat desa karena dapat menimbulkan masalah dan berujung pada konflik antara warga desa dan aktor. Mereka lebih cenderung melakuak pendekatan persuasif sehingga hanya memilih calon hanya karena kerelaan para calon pemilih di PILKADES. Universitas Sumatera Utara 3. Kekuasaan legitimasi legitimate power kekuasaan yang berkembang atas dasar dan berangkat dari nilai-nilai intern yang mengemuka dari dan sering bersifat konvensional bahwa aktor mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahannya. Sementara itu pada sisi lain seseorang mempunyai kewajiban untuk menerima pengaruh itu karena seseorang lainnya ditentukan sebagai pimpinan. Legitimasi demikian bisa diperoleh aktor calon kepala desa atas dasar aturan formal. Kekuasaan yang dimaksud di atas hanya ada pada aktor calon Kepala Desa yang memiliki jabatan formal dan mendapat keabsahan langsung baik dari segi hukum maupun diakui oleh anggota institusi dan masyarakat sekitar. Kekuasaan dalam bentuk yang ini ada di miliki oleh tiga 3 orang aktor yang memiliki jabatan resmi baik di pemerintahan, institusi ataupun kelompok organisasi. Kekuasaan bapak Jasinton Saragih juga memiliki kekuasaan legitimasi legitimate power karena jabatannya sebagai Kepala Desa dan wakil Pengantar Jemaat wakil Porhanger di gereja Bahapal Raya. Kekuasaan ini dapat terlihat melalui wawancara berikut dengan beliau. Kalau jabatan resmi yang saya miliki sekarang ada dua yaitu sebagai Kepala Desa dan wakil Pengantar Jemaat wakil Porhanger jadi banyak tugas dan kewajiban yang harus saya penuhi. Kalau keseharian lebih banyak di sibukkan urusan kantor Kepala Desa dan kerjaan diladang tapi kalau hari minggu maka saya aktif untuk urusan gereja karena saya salah satu orang yang harus mempersiapkan perlengkapan kebaktian gereja. Saya rasa dari dua jabatan yang saya miliki itu maka pengaruh saya pada warga desa menjadi lebih kuat dan di akui karena dipilih langsung oleh masyarakat desa. tetapi menurut saya jabatan yang saya miliki lebih banyak pengaruhnya pada bawahan yang saya miliki karena mereka banyak ketergantunga pada saya sebagai pimpinan mereka. Mereka juga sering melakukan konsultasi tentang masalah mereka atau sekedar bertukar pikiran karena mereka mengakui saya sebagai sosok yang bisa memberikan solusi. Posisi jabatan yang rangkap yang dimiliki oleh bapak Jasinton Saragih telah memperkuat kekuasaan dan legitimasi langsung dari masyarakat desa karena sosok Universitas Sumatera Utara beliau yang dihormati dan dihargai. Beliau memperlihatkan tindakan dan cara kerja beliau yang bagus dan membuat banyak masyarakat semakin lebih mudah untuk mengikuti pengaruh beliau dalam melakukan kehendak beliau untuk memilihnya dalam pemilihan kepala desa. Berbeda lagi dengan bapak Jelesman Sinaga yang mendapatkan kekuasaan legitimasi legitimate power yang berasal dari jabatan resminya sebagai Pengantar Jemaat Porhanger sehingga pengaruhnya lebih kuat di gereja. berikut sail wawancara saya dengan beliau. Saya memang sudah dua periode menjadi Pengantar Jemaat Porhanger di desa Rayahumala ini karena saya memiliki pengaruh yang besar dan mereka masih mempercayai saya. Di gereja saya tentu ada pengurus gereja yang menjadi bawahan saya sehingga hubungan masih terus berlanjut dan mereka tetap mau mengikuti perintah yang saya tugaskan. Pengaruh yang saya miliki pada bawahan saya cukup kuat karena mereka juga mau membantu saya mencarikan dukungan pada saya ikut pemilihan Kepala Desa dulunya. Hal ini karena mereka masih mengakui saya sebagai pemimpin mereka dengan adanya kekuasaan yang diakui juga oleh jemaat gereja. Pengurus gereja menjadi alat untuk mendapatkan jaringan sosial sekaligus kekuasaan terbesar yang di miliki oleh bapak Jalesman. Beliau yang menjabat menjadi Pengantar Jemaat Porhanger telah di akui kekuasaannya baik oleh pengurus gereja dan jemaat gereja sehingga beliau menjadi sosok penting keberadaannya pada gereja. Semua urusan dan kaitan yang ada dengan gereja pasti harus di ketahui dan di putuskan oleh beliau maka beliau dianggap memiliki dan bisa mempengaruhi pengurus gereja dan jemaat gereja. Tindakan beliau kesehariannya juga sangat baik karena beliau bisa terpilih dua periode, kalau urusan ekonomi beliau juga masih tergolong cukup sukses terlihat dari rumah, lahan pertanian dan mobil miliknya sehingga beliau ada pada posisi cukup tinggi di desa itu. Sedangkan kekuasaan legitimasi legitimate power lainnya yang dimiliki oleh bapak Jonni Purba yaitu sebagai Ketua Kelompok Tani yang beberapa tahun ini di bentuknya. Universitas Sumatera Utara Pengaruh beliau cukup kuat pada kelompok yang sudah terorganisasi itu dengan adanya kegiatan rutin serta pertemua dalam membahas tujuan yang ingin dicapai. Lebih jelasnya dapat dilihat melalui wawancara berikut ini. Kelompok tani ini saya yang membentuk beberapa tahun lalu karena saya juga aktif pada PPL Penyuluh Pertanian Lapangan sehingga saya berkeinginan membuat satu sarana untuk petani agar lebih terorganisasi di desa ini. Banyak petani di sini yang ikut kelompok tani saya karena melihat hasil dari program saya yang telah bisa mendapat bantuan pemerintah baik itu bibit tanaman, pupuk, dan mesin pertanian karena dilakukan kerjasama dengan dinas terkait dengan pemerintah daerah. Sosok saya tentu menjadi penting karena banyak keputusan dan kerjasama selalu saya yang menghubungkan karena dengan ini mereka menjadi lebih menghargai sekaligus menghormati saya sebagai ketua kelompok tani. Pada saat saya meminta bantuan dalam mencari dukungan, mereka juga mau membantu karena kami sudah merasa dekat juga di dalam kelompok tani itu. Pengaruh saya hanya agar mereka mau membantu saya saja pada pemilihan dan mau mengembangkan kelompok tani yang saya bentuk. Sosok beliau yang memang selalu aktif dalam PPL Penyuluh Pertanian Lapangan sehingga memiliki hubungan langsung dengan dinas terkait dengan pemerintah daerah. Bapak Jonni Purba menjadi jembatan bagi kelompok tani serta anggotanya untuk dinas pertanian di Pemerintah Daerah karena beliau memiliki hubungan dengan orang-orang di kantor pemerintahan. Usaha yang di lakukan beliau cukup berhasil dengan adanya bantuan pemerintah datang kepada kelompok taninya baik itu bibit tanaman, pupuk, dan mesin pertanian. Hal ini tentu dilihat anggota kelompok tani sebagai keberhasilan dalam kelompok tani sehingga memperkuat kekuasaan dan pengaruhnya pada kelompok tani. Mereka yang menjadi anggota kelompok maupun masyarakat sekitar yang melihat hal itu menjadi member rasa menghargai dan percaya pada kemampuan dan usaha beliau selama ini. Legitimasi kekuasaan legitimate power menjadi salah satu jenis kekuasaan yang ada pada diri aktor yang ikut mencalon sebagai Kepala Desa. mereka mendapat legitimasi kekuasaan karena mendapat jabatan resmi baik dalam pemerintahan, Universitas Sumatera Utara institusi, maupun organisasi karena semua kekuasaan itu bersifat diwenangkan diturunkan bagi orang yang menjabat posisi itu. Dari ketiga aktor yang memiliki legitimasi kekuasaan legitimate power baik itu bapak Jasinton Saragih, Jalesman Sinaga dan terahir bapak Jonni saragih maka yang memiliki pengaruh terbesar adalah legitimasi kekuasaan bapak Jasinton Saragih. Posisi beliau yang menjabat sebagai Kepala Desa dan wakil Pengantar Jemaat wakil Porhanger menjadikan pengaruh beliau berdampak pada semua warga desa yang ada di Nagori Bahapal Raya. Tidak ada satu pun dari warga yang tidak berhubungan dengan beliau mulai dari urusan administrasi surat-surat, bantuan pemerintah bahkan penyelesaian konflik anatar warga selalu harus melalui bapak Jasinton Saragih sehingga ada ketergantungan dan kedekatan khusus dengan sosok beliau. Di sisi lain kalau bapak Jalesman Sinaga dan bapak Jonni Purba hanya berada pada lingkup yang kecil saja karena pengaruhnya hanya terbatas pada desa masing-masing aktor. Hal ini tentu bisa menjadi alat bagi aktor yang memiliki pengaruh besar dalam mendominasi aktor yang lebih sedikit pengaruhnya. 4. Kekuasaan atas pengendalian atas informasi control of information power, kekuasaan ini ada dan berasal dari kelebihan atas suatu pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyai. Cara ini digunakan dengan pemberian atau penahanan informasi yang di butuhkan oleh orang lain yang mau tidak mau tunduk secara terbatas pada kekuasaan pemilik informasi. Pemilik informasi dapat mengatur segala sesuatu yang berkenaan dengan peredaran informasi, atas legitimasi kekuasaan yang dimilikinya. Universitas Sumatera Utara Kekuasaan yang berupa pengendalian atas informasi belum dimiliki oleh salah satu calon Kepala Desa di Nagori Bahapal Raya. Kepemilikan oleh kekuasaan atas informasi hanya dimiliki oleh pejabat yang memiliki jabatan tinggi dalam skala nasional atau internasional karena informasi yang didapatnya berupa sangat rahasia dan hanya boleh di ketahui oleh lingkaran tertentu saja sehingga pemilik informasi itu bisa mengendalikan pejabat tinggi tertentu di dalam Negara. Sebagai contoh seorang penyidik KPK Komisi Pemberantasan Korupsi menyelidiki kasus tertentu dan mengetahui ada kasus korupsi pada proyek itu maka orang terkait yang terlibat pada kasus korupsi itu bisa dikendalikannya untuk menuruti keinginannya. Kekuasaan atas informasi juga bisa dimiliki oleh peneliti ilmiah yang kalau menemukan obat penyakit berbahaya tertentu seperti baru-baru ini kasus virus MERS yang melanda beberapa Negara maka dia dapat mengendalikan pejabat di Negara itu untuk mengikuti perintahnya sehingga dia mau memberikan obat penawar virus MERS itu. 5. Kekuasan panutan referent power, kekuasaan ini muncul didasarkan atas pemahaman orang-orang dengan yang berstatus sebagai pemimipin. Masyarakat menjadikan pemimpin itu sebagai panutan atau simbol dari perilaku mereka. Aspek kultural biasanya muncul dari pemahaman religiusitas direfleksikan pada charisma pribadi keberanian, sfiat simpatik dan sifat-sifat lain yang tidak ada pada kebanyakan orang. Hal ini menjadikan orang tunduk pada kekuasaannya. Hal yang menunjukkaan sifat dari kekuasaan panutan ada di miliki oleh beberapa aktor yang memang memiliki posisi sebagai tokoh desa dan symbol tertentu yang melekat pada diri aktor. Dalam hal ini yang memiliki kekuasaan panutan adalah Universitas Sumatera Utara bapak Jasinton Saragih, Jalesman Sinaga dan bapak Jan nofri saragih karena mereka memang memiliki sifat, charisma dan simbol tertentu yang tidak dimiliki oleh banyak orang sehingga masyarakat desa bisa tunduk pada pengaruh dan kekuasaan panutan mereka. Kita mulai dari bapak Jasinton Saragih yang memang memiliki jabatan sebagai Kepala Desa sehingga berada pada status sosial tinggi dengan kewenanganya serta wakil Pengantar Jemaat menjadikannya sosok tokoh agama. Berikut wawancara saya dengan beliau di bawah ini. Boleh di bilang tentu saya bisa menjadi panutan bagi masyarakat di desa ini karena saya juga selalu menjaga tingkah laku saya dan mengikuti norma yang berlaku. Posisi saya sebagai Kepala Desa juga menjadikan saya bisa menjadi sosok pemimpin sekaligus yang memberikan contoh dalam berperilaku dan bertindak bagi masyarakat desa ini. Selain itu saya juga menjadi wakil Porhanger di gereja sehingga saya menjadi sosok yang religius dan bisa member nasihat yang baik menurut ajaran Kristen. Semua itu tentu bisa membuat masyarakat di sini menjadikan mereka dapat pengaruh yang kuat dari saya karena sosok saya sebagai panutan. Kekuasaan dan pengaruh bapak jasinton Saragih memang tidak bisa di pengaruhi menjadi sosok panutan bagi banyak orang di Nagori Bahapal Raya bukan hanya karena sosoknya sebagai panutan untuk pejabat pemerintah daerah tapi juga sebab dia menjadi tokoh agama di desa itu. Pengaruh dari dua hal itu menjadikannya sosok yang di segani dan banyak di tiru oleh masyarakat sekitar yang melihat sosok beliau dalam bergaul dalam masyarakat. Ada kesamaan bapak Jasinton Saragih dengan bapak Jalessman Sinaga yang sama-sama sebagai tokoh agama sehingga menjadi panutan bagi masyarakat desa. pengaruh beliau dapat dilihat dari wawancara berikut ini. Saya menjabat sebagai Pengantar Jemaat Porhanger sudah dua periode di gereja Rayahumala ini. Saya bisa terpilih untuk kedua kali tentu karena jemaat gereja masih percaya pada diri saya dan melihat cara kerja saya cukup bagus. Pengaruh saya terhadap gereja dan jemaat gereja tentu besar karena saya menjadi sosok yang bisa menjalankan kehidupan beragama yang baik sehingga menjadi contoh dan panutan bagi jemaat gereja dalam berperilaku. Universitas Sumatera Utara Hal ini juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari saya, maka banyak masyarakat di sini minta di doakan dan minta solusi apabila ada masalah dalam keluarga. Pengaruh dan kekuasaan yang melekat dalam sosok beliau yang religius menjadi kharisma tertentu yang bisa menjadi contoh dalam berperilaku maupun bertindak untuk warga desa Rayahumala. Hal itu di tandai dengan banyaknya masyarakat desa yang minta di doakan dan di minta dalam solusi masalah rumah tangga oleh masyarakat desa. Pengaruh ini tentu dilihat dari keseharian beliau yang dianggap sangat baik sehingga beliau cocok dan patut menjadi bagi warga desa Rayahumala. Pengaruh yang berbeda melekat juga dalam sosok bapak Jan Nofri Saragih karena beliau menjadi contoh bukan karena sosok religiusnya tetapi lebih karena beliau menjadi tokoh masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi karena sarjana yang dimilikinya. Kekuasaan panutan beliau bisa dilihat dalam wawancara berikut ini. Saya kalaupun dikatakan sebagai sosok panutan mungkin karena perilaku dan tindakan saya kesehariannya masih tergolong baik. Kalau di desa seperti Rayahumala ini tentu sudah banyak tahu jarang memiliki lulusan sarjana dan itu yang ada pada diri saya. Saya dulunya lulusan Antroplogi FISIP USU sehingga masih memiliki nilai yang dianggap tinggi oleh masyarakat di sini karena salah satu universitas negeri. Bagi orang tua di sekitar sini banyak yang bertanya dan konsultasi kalau tentang anaknya yang berkuliah karena saya dianggap sosok yang pantas dan memiliki pengetahuan lebih tentang perkuliahan. Hal ini tentu menjadi pengaruh saya bisa menjadi contoh bagi masyarakat desa di Rayahumala ini. Sosok bapak Jan Nofri Saragih yang pernah merasakan dunia perkuliahan menjadi pengaruh yang bisa menjadi panutan bagi masyarakat desa baik dalam konsultasi anaknya yang akan kuliah maupun sedang kuliah. Dalam kehidupan sehari-hari juga tentu beliau menjadi sosok aktor yang memiliki pengetahuan lebih dari masyarakat desa lainnya dalam banyak bidang. Kekuasaan itu menjadi cara bagi Universitas Sumatera Utara beliau dalam mendapat dan mencari dukungan bagi beliau pada saat pemilihan Kepala Desa karena sosoknya yang akademis dan panutan orang banyak. Sosok para aktor yang menjadi panutan bagi masyarakat desa karena kharisma pribadi, sifat simpatik dan sifat-sifat lain serta sesuatu yang bernilai yang dianggap tinggi oleh masyarakat desa. Kekuasaan yang lebih kepada representasi perilaku dan pengetahuan aktor sehingga menunjukkan caranya dalam bergaul, bertindak, berbicara dan berkelakuan mejadi panutan bagi masyarakat desa dalam berperilaku juga. Sosok bapak Jasinton lebih wibawa dengan jabatan Kepala Desanya dan juga sosok religius karena ketokohan agamanya di gereja sehingga beliau menjadi panutan masyarakat desa. kemiripan yang juga sama dengan bapak Jalesman Sinaga yang menjabat sebagai Pengantar Jemaat Porhanger menjadi sosok panutan dalam keseharian dan beragama di Desa Bahapal Raya. Berbeda halnya dengan bapak Jan Nofri saragih yang lebih banyak menjadi panutan dalam hal akademis dan pendidikan karena pencapaian gelar sarjana yang dimilikinya. 6. Kekuasaan keahlian expert power, kekuasaan ini ada dan merupakan hasil dari tempaan yang lama dan muncul karena suatu keahlian atau ilmu pengetahuan. Kelebihan ini menjadikan seseorang menjadi winasis dan secara alamiah berkedudukan sebagai pemimpin dalam bidang keahliannya. Sang pemimpin bisa merefleksikan kekuasaan dalam batas-batas keahliannya itu dan secara terbatas pula orang tunduk pada kekuasaan yang bersumber dari keahlian yang dimilikinya karena adanya kepentingan sang pemimpin. Bentuk kekuasaan ahli hanya mungkin di dapat dari individu yang memang ahli dalam satu bidang karena proses belajar yang sangat lama dan hanya di dapat Universitas Sumatera Utara secara terbatas. Kekuasaan ini seperti dokter spesialis jantung di sebuah kota kecil seperti balige, siantar, tarutung dan lain-lain maka tenaga ahli ini di datangkan oleh pemerintah pemda setempat guna mendapat pelayanan kesehatan dalam bidang itu sehingga tidak perlu lagi ke pusat kota. Tenaga ahli itu tentu memiliki kekuasaan tersendiri mulai di tempatkan pada posisi tinggi tertentu dan hak istimewa serta pengaruh pada pejabat daerah. Keadaan ini menjadikannya menjadi posisi yang penting dan tidak ada tenaga ahli lain menggantikannya sedangkan tenaganya sangat di butuhkan oleh masyarakat.

4.8 Pendekatan Aktor Terhadap Tokoh Desa