Optimasi Na-asetat, Ca-propionat dan K-sorbat sebagai Bahan

Pengukuran suhu tempat penyimpanan dilakukan dengan menggunakan termometer. Ada tiga kondisi tempat penyimpanan yang digunakan pada tahapan ini, yaitu penyimpanan pada suhu ruang 30 o C, penyimpanan pada suhu 13 o C dan 6 o C. Mie yang dihasilkan diamati umur simpannya secara subyektif bau asam setiap 4 jam sekali. Kontribusi harga kemasan juga dihitung berdasarkan harga masing-masing kemasan. Mie dengan aplikasi teknologi yang memberikan umur simpan yang lebih lama akan digunakan pada aplikasi kombinasi terbaik.

5. Optimasi Na-asetat, Ca-propionat dan K-sorbat sebagai Bahan

Pengawet Jenis pengawet yang digunakan yaitu Na-asetat, Ca-propionat dan K-sorbat. Penggunaan pengawet dilakukan secara tunggal dan kombinasi dengan konsentrasi maksimal dari setiap jenis pengawet. Penggunaan Na- asetat dan Ca-propionat serta kombinasi yang digunakan merupakan modifikasi dari Chamdani 2005 dengan menghilangkan paraben karena sedang dikaji ulang kemanannya oleh FDA. Mie yang ditambahkan pengawet akan diamati umur simpannya setiap 4 jam sekali secara subyektif bau asam dan dibandingkan dengan mie tanpa penambahan pengawet. Selain itu, dilakukan analisis kontribusi harga untuk masing-masing pengawet dengan berbagai konsentrasi. Formulasi penggunaan bahan pengawet dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Formulasi penggunaan pengawet dalam pembuatan mie Formula Kode Sampel Jenis Pengawet Keterangan I K - - Tanpa pengawet II NC 11 Na-asetat 0,03 50 konsentrasi Ca-propionat 0,1 50 konsentrasi III CK 11 Ca-propionat 0,1 50 konsentrasi K-sorbat 0,1 50 konsentrasi IV NK 11 Na-asetat 0,03 50 konsentrasi K-sorbat 0,1 50 konsentrasi V NC 31 Na-asetat 0,045 75 konsentrasi Ca-propionat 0,05 25 konsentrasi VI CK 31 Ca-propionat 0,15 75 konsentrasi K-sorbat 0,05 25 konsentrasi VII NCK 211 Na-asetat 0,03 50 konsentrasi Ca-propionat 0,05 25 konsentrasi K-sorbat 0,05 25 konsentrasi VIII NCK 121 Na-asetat 0,015 25 konsentrasi Ca-propionat 0,1 50 konsentrasi K-sorbat 0,05 25 konsentrasi Persentase dari konsentrasi maksimum yang diperbolehkan menurut Permenkes 1988 Setelah diperoleh mie dengan kombinasi pengawet terbaik yaitu mie yang memberikan umur simpan yang lebih lama, dilakukan optimasi dengan menurunkan konsentrasi pengawet tersebut, yaitu 100, 50, 25, 10 dan 5 hingga diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata umur simpannya dengan penggunaan pengawet pada konsentrasi maksimal. Pengamatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah pengamatan umur simpan secara subyektif bau asam, pengamatan mutu fisik yaitu warna, pengamatan mutu kimia yaitu pH larutan pengawet dan pH mie serta kontribusi harga pengawet.

6. Aplikasi Kombinasi Terbaik