Mutu Mikrobiologi Tapioka PENGARUH PENYANGRAIAN TAPIOKA TERHADAP MUTU MIE

karena itu, hidrokoloid terbaik yang akan digunakan pada tahapan berikutnya adalah CMC karena memberikan kontribusi harga terkecil.

C. PENGARUH PENYANGRAIAN TAPIOKA TERHADAP MUTU MIE

Penambahan bahan pemupur dalam pembuatan mie berfungsi agar benang-benang mie tidak saling menempel satu sama lain. Bahan pemupur yang sering digunakan di pasar adalah tapioka karena memberikan warna yang jernih pada saat dimasak menjadi mie basah mentah yang dimatangkan. Ada dua jenis tapioka yang digunakan yaitu tapioka tidak bermerek dan tapioka bermerek. Tapioka tidak bermerek sering dijumpai di pasar-pasar tradisional. Sebenarnya, tapioka ini memiliki merek tertentu, akan tetapi dalam kemasan karungan sedangkan ketika di pasar, tapioka ini dijual dalam bentuk kemasan yang lebih kecil ukuran satu kg dan tidak dikemas secara higienis. Sementara, tapioka bermerek dijual dalam kemasan kecil ukuran 500 gram dan telah dikemas secara higienis.

1. Mutu Mikrobiologi Tapioka

Tapioka tidak bermerek diberi perlakuan penyangraian pada suhu 80 o C selama 15 detik, 30 detik, dan 60 detik dan dihitung jumlah Total Plate Count TPC masing-masing perlakuan. Sementara, tapioka bermerek tidak diberi perlakuan penyangraian. Hasil analisis TPC tapioka dalam berbagai jenis perlakuan dapat dilihat pada Gambar 14 dan Lampiran 12. 5.38 4.54 3.36 3.36 3.36 0.00 2.00 4.00 6.00 TTB0 TTB15 TTB30 TTB60 TGA jenis mie log T P C C F U g Keterangan : TTB0 : tapioka tidak bermerek yang tidak disangrai TTB15 : tapioka tidak bermerek yang disangrai pada suhu 80 o C selama 15 detik TTB30 : tapioka tidak bermerek yang disangrai pada suhu 80 o C selama 30 detik TTB60 : tapioka tidak bermerek yang disangrai pada suhu 80 o C selama 60 detik TGA : tapioka bermerek Gambar 14. Total Plate Count TPC tapioka dengan berbagai waktu penyangraian Berdasarkan hasil pengamatan pada Gambar 14, penyangraian tapioka dapat mengurangi jumlah mikroba pada tapioka. Semakin lama waktu penyangraian, semakin sedikit jumlah TPC tapioka karena semakin banyak mikroba yang tidak tahan panas dan mati. Tapioka tidak bermerek yang disangrai selama 60 detik 80 o C memiliki TPC paling kecil dibandingkan dengan tapioka tidak bermerek yang disangrai selama 15 detik 80 o C karena waktu penyangraian tapioka tidak bermerek yang disangrai selama 60 detik 80 o C lebih lama dibandingkan dengan tapioka tidak bermerek yang tidak disangrai dan tapioka tidak bermerek yang disangrai selama 15 detik 80 o C. Nilai TPC tapioka tidak bermerek yang disangrai selama 60 detik 80 o C sama dengan nilai TPC tapioka tidak bermerek yang disangrai selama 30 detik 80 o C dan nilai TPC tapioka bermerek. Tapioka bermerek dikemas secara higienis sehingga tidak mudah terkontaminasi. Nilai TPC tapioka tidak bermerek yang disangrai selama 60 detik 80 o C sebesar 2,3 x 10 3 CFUg sedangkan nilai TPC tapioka tidak bermerek yang tidak disangrai dan tapioka tidak bermerek yang disangrai selama 15 detik 80 o C berturut-turut adalah 2,4 x 10 5 CFUg dan 3,5 x 10 4 CFUg . Meskipun nilai TPC tapioka tidak bermerek yang tidak disangrai cukup tinggi, tetapi nilai TPC tapioka tidak bermerek yang tidak disangrai masih memenuhi persyaratan SNI TPC tapioka yaitu sebesar 1,0 x 10 6 CFUg.

2. Umur Simpan Mie dengan Aplikasi Bahan Pemupur