kesukaan atau yang sering disebut uji hedonik. Uji hedonik merupakan uji organoleptik yang mengukur tingkat kesukaan panelis terhadap suatu
produk. Parameter yang diamati pada uji hedonik mie ini yaitu tekstur, aroma,
warna dan secara keseluruhan. Untuk mie yang dimatangkan, dilakukan uji hedonik dengan parameter tambahan yaitu rasa. Jumlah panelis pada uji
hedonik ini sebanyak 30 orang dan tidak terlatih. Uji hedonik ini menggunakan kisaran lima angka kesukaan, yaitu
angka 1 sangat tidak suka, 2 tidak suka, 3 netral, 4 suka dan 5 sangat suka. Formulir uji organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 36 dan hasil
analisis uji organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 38 dan Lampiran 39.
a. Aroma
Pengujian hedonik terhadap parameter aroma mie digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap aroma mie khususnya mie
kombinasi terbaik. Respon panelis terhadap aroma mie dan mie yang dimatangkan disajikan pada Gambar 31.
3.11 3.87
3.67 3.86
3.77 3.4
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
mie pasar kontrol
mie kombinasi terbaik
jenis mie skor
mie basah mentah mie basah matang
Gambar 31. Skor uji hedonik terhadap aroma mie basah mentah dan mie basah mentah yang dimatangkan
Gambar 31 menunjukkan bahwa sebagian besar panelis bersikap netral terhadap aroma mie pasar, mie kontrol dan mie kombinasi terbaik
karena nilai aroma ketiga mie tersebut berada pada kisaran angka 3 netral. Akan tetapi, tingkat kesukaan panelis terhadap aroma mie pasar
paling rendah dan berbeda nyata dengan aroma mie kontrol dan mie
kombinasi terbaik pada selang kepercayaan 95 Lampiran 40. Hal ini diduga karena mie pasar sudah menimbulkan sedikit bau asam.
Pengujian hedonik terhadap sampel mie yang dimatangkan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasakan terhadap tingkat
kesukaan panelis terhadap mie tersebut. Panelis juga menilai netral untuk mie pasar, mie kontrol dan terbaik karena nilai aroma mie yang
dimatangkan pada ketiga mie tersebut juga berada pada kisaran angka 3 netral. Hanya saja, nilai aroma mie kontrol yang dimatangkan dan mie
kombinasi terbaik lebih rendah dan berbeda nyata dengan aroma mie pasar yang dimatangkan pada selang kepercayaan 95 Lampiran 41. Hal ini
diduga karena bau asam yang sebelumnya terdapat pada mie pasar hilang setelah proses pemasakan.
b. Tekstur
Respon panelis terhadap tekstur mie dan mie yang dimatangkan disajikan pada Gambar 32. Pengukuran tekstur untuk mie menggunakan
indera peraba tangan sedangkan untuk mie yang dimatangkan, pengukuran tekstur menggunakan indera pengecap.
2.64 3.92
3.67 3.85
3.89 3.9
1 2
3 4
5
pasar kontrol
terbaik jenis mie
skor
mie basah mentah mie basah matang
Gambar 32. Skor uji hedonik terhadap tekstur mie basah mentah dan mie basah mentah yang dimatangkan
Menurut Gambar 32, panelis tidak suka dengan tekstur mie pasar dibandingkan dengan tekstur mie kontrol
dan terbaik karena tekstur mie pasar mudah putus dan kering. Panelis bersikap netral terhadap tekstur mie
h kontrol dan mie kombinasi terbaik. Berdasarkan analisis ragam pada selang kepercayaan 95, tekstur mie pasar berbeda nyata dengan tekstur
mie kontrol dan mie kombinasi terbaik Lampiran 40. Proses pemasakan dapat mempengaruhi tingkat kesukaan tekstur
mie khususnya mie pasar yang dimatangkan. Setelah dimasak, tingkat kesukaan tekstur mie pasar meningkat. Hal ini terlihat dari penilaian
panelis terhadap mie pasar yang dimatangkan yaitu menjadi netral dan tidak berbeda nyata dengan mie kontrol yang dimatangkan dan mie
kombinasi terbaik Lampiran 41.
c. Warna