Permintaan dan Penawaran Wisata

23 alami sehingga katerkaitan antara potensi ekosistem dengan kegiatan wisata dapat berjalan seiring saling melengkapi menjadi satu paket ekowisata. Menurut Ismudiyanto 2000, meningkatnya tuntutan dan kebutuhan wisatawan yang harus dipenuhi dalam pemasaran dan pengembangan obyek wisata alam adalah pembangunan sarana dan prasarana fisik untuk pelayanan umum dan lingkungan berdasarkan rencana induk pengembangan kawasan, rencana tapak site plan dan block plan, dan detail-detail perancangan termasuk fasilitas dan utilitas. Fasilitas yang harus disiapkan dalam pengembangan lokasi obyek wisata alam antara lain: persyaratan lokasi dan kemudahan pencapaian, peruntukkan lahan dan tata guna tanah land use, jalan umum, terminal dan parkir kendaraan, fasilitas umum, kesehatan, komunikasi dan akomodasi, tempat rekreasi dan sebagainya. Pembangunan lapangan terbang, pelabuhan, jalan-jalan menuju obyek wisata, pengembangan hotel dan akomodasi lainnya, sarana transportasi yang harus diperluas, pengadaan tenaga listrik, penyediaan air bersih dan sarana telekomunikasi lainnya, semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diatur disesuaikan dengan kapasitas suatu daerah. Hal ini berhubungan dengan penggunaan letak dan tanah tata guna tanah khususnya untuk pengelolaan pariwisata.

2.4. Permintaan dan Penawaran Wisata

Permintaan dan penawaran dalam komoditi pariwisata mempunyai perbedaan yang mendasar dibandingkan dengan permintaan dan penawaran jasa lainnya. Ini disebabkan karena komoditi paiwisata dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang terpisah, tetapi dari segi permintaan komoditi tersebut merupakan suatu keuntungan. 24 Permintaan dalam kepariwisataan bisa juga berupa benda yang diperoleh tanpa membeli tetapi mempunyai daya tarik bagi wisatawan seperti pemandangan alam yang indah, udara yang segar, cahaya matahari dan sebagainya. Atau dengan perkataan lagi, wisatawan umumnya dapat melihatnya secara langsung tanpa bantuan orang lain seperti pemandangan, gunung, danau, lembah, monumen dan lain-lain. Ciri-ciri permintaan pariwisata yaitu terkonsentrasi menurut musim dan daerah tujuan tertentu, elastisitasnya tinggi, dan berubah-ubah sesuai dengan motivasi masing-masing individu Yoeti, 1990. Menurut Douglas 1982, permintaan rekreasi sebagai jumlah kesempatan rekreasi yang diinginkan masyarakat. Permintaan rekreasi terdiri dari permanfaatan aktual dari fasilitas yang tersedia dan permintaan yang tersembunyi karena tidak terlihat disebabkan fasilitas yang tidak memadai. Selain kedua jenis permintaan tersebut, Gold 1980 mengungkapkan bahwa ada tipe permintaan lain yaitu permintaan yang timbul akibat adanya perubahan, misalnya permintaan yang disebabkan oleh promosi, tipe permintaan ini disebut permintaan terdorong. Menurut Yoeti 1990, bahwa ada 3 tiga ciri permintaan pariwisata yaitu: 1 terkonsentrasi menurut musim dan daerah tujuan tertentu, 2 elastisitasnya tinggi, dan 3 berubah-ubah sesuai dengan motivasi masing-masing individu. Menurut Douglas 1982, tahapan dalam analisis permintaan ada 4 empat, yaitu: 1 menentukan populasi efektif, 2 menghitung laju partisipasi, 3 menentukan permintaan yang ada, dan 4 melakukan estimasi permintaan yang akan datang. Banyaknya faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata, dimana faktor utama adalah jumlah penduduk, selanjutnya waktu luang, pendapatan per kapita dan transportasi. Menurut Gold 1980, faktor yang mempengaruhi terhadap rekreasi harian, mingguan, musiman dan tahunan adalah: 25 1. Faktor pengguna potensial, yaitu jumlah penduduk sekitar, kepadatan penduduk, karakteristik penduduk, pendapatan, waktu luang, tingkat pengalaman rekreasi, tingkat kesadaran keperluan rekreasi dan tingkat kesadaran dari perilaku yang dilarang; 2. Faktor tempat rekreasi yaitu daya tarik obyek rekreasi, intensitas pengelolaan tempat rekreasi, alternatif tapak yang tersedia, daya dukung dan kemampuan disain tempat rekreasi, iklim mikro, karakteristik alam dan fisik areal rekreasi; 3. Faktor penggunaan potensial dan tempat rekreasi yaitu waktu perjalanan dan jarak, kenyamanan perjalanan, biaya, informasi, status areal rekreasi dan pengaturan pengawasan yang dilakukan. Penawaran pariwisata meliputi seluruh areal tujuan wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Penawaran ini terdiri dari unsur-unsur daya tarik alam, barang dan jasa hasil ciptaan manusia yang dapat mendorong keinginan seseorang untuk berwisata. Hal ini sejalan dengan pendapat Gold 1980, bahwa penawaran rekreasi adalah jumlah dan kualitas dari sumber daya yang tersedia untuk penggunaan pada waktu tertentu.

2.5. Sarana dan Prasarana Pariwisata