4.8.6. Transportasi
Prasarana transportasi seperti jalan di kawasan ini secara umum relatif tersedia, namun kondisi ruas jalannya tidak terlalu mulus. Di beberapa lokasi masih
adanya jalan yang rusak. Sementara itu dari segi sarana transportasi, khususnya angkutan kota kendaraan yang ada hanyalah taksi berpangkalan di pusat kota dan
mobil sewaan. Dengan demikian hal ini menjadi salah satu hambatan dalam aksesibilitas.
4.9. Potensi Pariwisata
Kota Sabang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk pengembangan pariwisata. Hal ini ditandai dengan banyaknya obyek dan daya tarik
wisata yang memiliki keunikan untuk tingkat nasional dan internasional. Potensi ini didukung pula dengan kondisi geografis daerah yang terdiri dari pergunungan,
pantai dan kepulauan. Lokasi yang paling menarik bagi pariwisata yaitu TWAL Pulau Weh yang
terletak antara pantai Iboih dan Pulau Rubiah. Kawasan Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh merupakan kawasan yang sangat potensial untuk
dikembangkan. Potensi tersebut ditunjukkan dengan adanya pantai serta hutan yang dapat digunakan untuk kegiatan wisata. Pantai yang memiliki pasir putih serta air
yang jernih sehingga sangat potensial dijadikan obyek wisata. Pantai Iboih dengan kondisi alam berpasir putih, bunga karang dan berbagai
jenis ikan berwarna serta biota laut lainnya yang dapat dilihat dengan jelas karena air laut yang tenang dan jernih. TWAL Pulau Weh banyak dikunjungi para wisatawan
mancanegara khususnya mereka yang ingin melihat keindahan laut dengan cara snorkling, diving, atau menggunakan perahu ketamaran yang dapat melihat
langsung keindahan bawah laut melalui kaca tembus pandang. Di seputar lokasi- lokasi pantai tersebut terdapat rumah peristirahatan cottages yang sebagian besar
dikelola oleh penduduk setempat dengan konstruksi yang sederhana serta bentuk arsitektur tradisional Dinas Pariwisata, 1990.
Daya tarik utama Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh adalah pariwisata bahari. Di samping memiliki potensi pariwisata TWAL Pulau Weh juga
memiliki fungsi strategis seperti pelestarian keanekaragaman hayati. Keberhasilan pengelolaan kawasan wisata melalui upaya konservasi dapat memberi manfaat bagi
kawasannya sendiri dan juga bermanfaat bagi masyarakat setempat. TWAL Pulau Weh mempunyai berbagai potensi alam yang dapat menarik minat para wisatawan.
Taman laut ini ditumbuhi oleh terumbu karang dan biota laut yang langka dan dilindungi di Indonesia serta dijadikan sebagai objek sumber daya dan sebagai ilmu
penelitian. Perairan laut memiliki keadaan air yang sangat jernih dengan kecerahan mencapai kedalaman 10-15 meter. Oleh karena itu perairan ini sangat indah dan
kaya akan keanekaragaman jenis ikan seperti ikan Bendera Chaetodon Sp, Botana Biru Acharturus Leucosternon yang berwarma biru turqouis, ikan Kuning
Pomacentrus Sp yang berwarna kuning menyala, ikan Kepala Merah Scarus Sp yang berwarna merah menyala, Kerapu Cheophaloplolis Sp dan masih banyak
jenis ikan lainnya. Disamping itu juga terdapat terumbu karang, baik karang yang keras maupun karang yang lunak dengan berbagai jenis, bentuk dan warna, yang
kesemuanya membentuk gugusan karang yang menarik untuk dinikmati, antara lain karang dengan nama daerahnya karang lupas, karang rusa, karang kerupuk.
TWAL Pulau Weh juga memiliki potensi wisata alam laut yang menarik lainnya yaitu terdapatnya gejala alam seperti gua-gua di bawah laut. Di samping itu, terdapat
juga wisata sejarah yang terdapat di Pulau Rubiah seperti bangunan bekas
karantina haji, bekas pemasangan radar di puncak Gunung Iboih, benteng pertahanan Jepang, dan Tugu Nol Kilometer Indonesia sebagai titik awal
pengukuran wilayah NKRI di wilayah paling barat. Berbagai kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan di TWAL Pulau Weh adalah kegiatan wisata tirta seperti
berselancar, naik sampan, berenang, memancing, serta menyelam untuk menikmati alam bawah air dengan keanekaragaman terumbu karang serta ikan-ikan karangnya
yang indah. Beberapa fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata antara lain pondok-
pondok penginapan di sekitar Iboih yang dibangun oleh masyarakat, shelter, MCK, masjid, kios cendera mata. Selain itu terdapat berbagai fasilitas yang berada di
Pulau Rubiah yang dibangun oleh Dinas Pariwisata Provinsi NAD antara lain: pusat kegiatan menyelam yang dilengkapi dengan fasilitasnya perahu motor, peralatan
selam, mushola, shelter, MCK, rumah jaga, menara pengintai, jalan setapak, taman dan instalasi listrik. Di samping itu, ada beberapa peluang usaha yang dapat
dikembangkan di TWAL Pulau Weh, yakni usaha jasa pemandu wisata, usaha jasa akomodasi dan usaha jasa sarana boga Bappeda, 2003b.
79
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Rumah Tangga Responden
Rumah tangga yang menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari 60 kepala keluarga yang berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan
Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh. Rumah tangga yang menjadi responden dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu rumah tangga yang aktif dalam
kegiatan pariwisata sebanyak 30 orang dan rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata sebanyak 30 orang.
Karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
kesejahteraan keluarga. Karakteristik tersebut akan berpengaruh terhadap kegiatan, keterampilan, dan kemampuan responden dalam menelaah dan mengambil suatu
keputusan yang menyangkut dirinya, keluarga, dan lingkungan sekitarnya yang kesemuanya ini bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak.
Tolok ukur nasional, usia penduduk yang kerja adalah mulai dari 10 tahun sampai 65 tahun, sedangkan secara internasional usia kerja adalah mulai 15 sampai
65 tahun. Semakin muda usia penduduk dalam memasuki dunia kerja bisa menjadi salah satu indikator bahwa kondisi sosial ekonominya berada di bawah garis
kemiskinan. Kesimpulan teoritis tersebut didasarkan pada asumsi bahwa semakin tinggi taraf hidup penduduk maka semakin tinggi pula kemampuan orang tua dalam
membiayai anak-anaknya terutama untuk tingkat pendidikan yang dicapai sehingga berpengaruh pada umur anak dalam memasuki dunia kerja. Umur akan
mempengaruhi kemampuan fisik dan cara berpikir dalam mengambil suatu