85
5.2. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah, ukuran yang sering dipergunakan dan telah diterima secara umum adalah pendapatan per
kapita Asmara 1979 diacu dalam Agusniatih, 2002. Dampak dari kegiatan kepariwisataan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan dianalisis
dengan pendekatan pendapatan per kapita per bulan bagi masyarakat yang aktif dalam kegiatan pariwisata dan masyarakat yang tidak aktif dalam kegiatan
pariwisata, dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat, yaitu: umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, tingkat
pengeluarankonsumsi, jarak dari kawasan, curahan waktu kerja, dan keikutsertaan dalam pemanfaatan potensi obyek wisata dummy.
Pada proses analisis data, variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan diolah masing-masing dari beberapa bentuk fungsi regresi, seperti bentuk regresi
linier berganda, bentuk log-linier, dan bentuk double-log. Dari beberapa tahapan analisis data, hasil yang paling sesuai didapat adalah analisis regresi linier
berganda. Regresi linier berganda dipilih karena menurut kriteria fungsi regres i, yaitu suatu analisis dianggap paling cocok harus memenuhi kriteria yang didasarkan pada
nilai R
2
. Proses analisis data menggunakan program Minitab 14, dengan tujuh
variabel bebas. Ketujuh variabel bebas yang dimasukkan ke dalam pengolahan data meliputi:
1. Umur tahun; X
1
2. Pendidikan tahun; X
2
3. Jumlah anggota keluarga jiwa; X
3
4. Pengeluaran per kapita per bulan; X
4
86
5. Jarak dari TWAL Pulau Weh meter; X
5
6. Curahan waktu kerja jam per bulan; X
6
7. Keikutsertaan dalam memanfaatkan potensi obyek wisata; D Regresi linier berganda merupakan alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga yang tinggal di sekitar Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh.
Berdasarkan hasil analisis, maka faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan kelompok rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata antara
lain umur X
1
, pendidikanX
2
, jumlah anggota keluarga X
3
, pengeluarankonsumsi X
4
, dan jarak dari kawasan wisata X
5
. Untuk lebih jelasnya hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13.Hasil Analisis Data dari Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga yang Aktif Dalam Kegiatan Pariwisata di TWAL Pulau
Weh
Variabel Penduga
Std error T
Sig VIP
Konstan Umur X
1
Pendidikan X
2
Jumlah anggota keluarga X
3
Pengeluaran X
4
Jarak dari TWAL X
5
Curahan waktu kerja X
6
172758 9329
6363 -76793
0,4738 -193,33
20,3 81121
1742 2953
13710 0,1337
82,18 128,8
2,13 5,35
2,16 -5,60
3,55 -2,35
0,16 0,044
0,000 0,042
0,000 0,002
0,028 0,876
2,4 1,2
2,3 1,6
1,2 1,0
R
2
= 79,6 F
tabel
= 2,45 a = 0,05
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2006
Hasil Uji F
hitung
mempunyai nilai sebesar 14,95 dengan F
tabel
sebesar 2,47 pada tahap kepercayaan 95 , dapat disimpulkan bahwa F
hitung
F
tabel.
Hal ini menunjukkkan bahwa, secara simultan variasi variabel bebas berpengaruh secara
signifikan terhadap variasi pendapatan rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata. Nilai koefisien determinan R
2
diperoleh sebesar 79,6 yang berarti bahwa variabel umur, pendidikan,
jumlah anggota keluarga, pengeluaran, jarak
87
tempat tinggal dari kawasan dan curahan waktu kerja mampu menjelaskan bahwa 79,6 variasi perubahan keragaman pendapatan Y dipengaruhi oleh variabel-
variabel tersebut. Secara parsial pengaruh masing-masing variabel tersebut terhadap
pendapatan rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata di kawasan TWAL Pulau Weh dapat dijelaskan sebagai berikut.
Variabel umur X
1
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan yang mempunyai nilai koefisien positif dengan koefisien regresi sebesar 9.329. Pada
kondisi pendidikan, jumlah anggota keluarga, pengeluaran, dan jarak dari kawasan wisata tetap fixed maka setiap peningkatan satu tahun umur responden akan
meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 9.329. Artinya bahwa semakin tinggi umur responden maka semakin meningkat pendapatannya. Rata-rata umur responden
pada penelitian di kawasan Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh masih dikategorikan ke dalam usia produktif yaitu 38 tahun. Dengan demikian responden
akan lebih cepat dalam mengadopsi inovasi baru dan bisa melihat peluang usaha yang lebih menguntungkan dan menjanjikan untuk meningkatkan pendapatannya.
Selain itu dengan rata-rata usia responden 38 tahun, relatif berpengaruh pada produktifitas kerja yang ditekuninya sebagai nelayan dan atau petani juga bekerja di
lapangan usaha di bidang kepariwisataan melalui pemanfaatan potensi obyek wisata membutuhkan tenaga yang handal dan kekuatan fisik.
Variabel pendidikan X
2
mempunyai koefisien positif dengan nilai koefisien regresi 6.363. Pada kondisi umur, jumlah anggota keluarga, pengeluaran, dan jarak
dari kawasan wisata tetap fixed, berarti bahwa setiap peningkatan satu tahun masa pendidikan maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 6.363. Hal ini
memgindikasikan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat
88
pendapatan, disamping selain itu juga berhubungan pula dengan cepatnya penyesuaian terhadap suatu perubahan dan peluang usaha baru. Hal ini terjadi pada
rumah tangga masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan TWAL Pulau Weh yang terlibat dalam kegiatan pariwisata melalui pemanfaatan potensi obyek wisata seperti
penyewaan penginapan dan lain sebagainya. Variabel Jumlah anggota keluarga X
3
mempenyai koefisien regresi untuk variabel negatif yaitu -76.793. Pada kondisi umur, pendidikan, pengeluaran, dan
jarak dari kawasan wisata tetap fixed, maka setiap peningkatan satu jiwa jumlah anggota keluarga akan mengurangi pendapatan sebesar Rp. 76.793. Sedangkan
variabel pengeluaran X
4
pada rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata mempunyai nilai koefisien regresi positif yaitu sebesar 0,4738, artinya bahwa setiap
penambahan pengeluaran satu rupiah maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 0,4738.
Variabel jarak tempat tinggal responden dari kawasan wisata X
5
mempunyai nilai koefisien regresi negatif, sebesar -193,33 untuk rumah tangga yang aktif dalam
kegiatan pariwisata. Pada kondisi umur, pendidikan, pengeluaran, dan jumlah anggota keluarga tetap fixed, maka setiap penambahan satu meter jarak tempat
tinggal responden maka akan mengurangi pendapatan sebesar Rp. 193,33. Artinya semakin jauh jarak maka pendapatan yang diterima oleh responden akan semakin
berkurang. Hal ini dikarenakan responden harus mengeluarkan biaya lagi untuk mencapai tempat tujuan, artinya ada biaya yang harus dikeluarkan karena jarak
yang harus ditempuh dari rumah ke tempat tujuan. Sementara itu pendugaan fungsi pendapatan untuk rumah tangga yang tidak
aktif dalam kegiatan pariwisata diperoleh nilai F
hitung
sebesar 8,16 dengan nilai F
tabel
sebesar 2,47 pada tingkat kepercayaan 95 . Berdasarkan nilai koefisien
89
determinan R
2
sebesar 68 dapat dijelaskan bahwa perubahan keragaman pendapatan Y sebesar 68 dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terdapat dalam
model, sedangkan sisanya 32 dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.
Tabel 14.Hasil Analisis Data dari Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga yang Tidak Aktif Dalam Kegiatan Pariwisata di TWAL
Pulau Weh
Variabel Penduga
Std error T
Sig VIP
Konstan Umur X
1
Pendidikan X
2
Jumlah anggota keluarga X
3
Pengeluaran X
4
Jarak dari TWAL X
5
Curahan waktu kerja X
6
79479 197,1
-3605 -16802
0,7421 -0,819
352,2 56726
766,5 1698
5887 0,2845
9,181 139,6
1,40 0,26
-2,12 -2,85
2,61 -0,09
2,52 0,175
0,799 0.045
0,009 0,016
0,930 0,019
1,6 1,2
1,5 1,8
1,6 1,6
R
2
= 68,00 F
tabel
= 2,45 a = 0,05
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2006
Pendapatan rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata di Kawasan Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh secara signifikan
dipengaruhi oleh faktor jumlah anggota keluarga, pengeluaran, dan curahan waktu kerja.
Secara parsial diperoleh variabel-variabel yang signifikan berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata
adalah sebagai berikut .
Variabel Pendidikan X
2
mempunyai koefisien negatif dengan koefisien regresi adalah -3.605. Pada kondisi jumlah anggota keluarga, pengeluaran dan
curahan waktu kerja tetap fixed, penambahan satu tahun masa pendidikan akan menurunkan pendapatan sebesar Rp. 3.605. Responden ini beranggapan bahwa
pendidikan formal tidak terlalu penting karena mereka sudah menekuni pekerjaannya secara turun-temurun dan tidak memerlukan keahlian khusus. Kondisi
90
demikian dikarenakan pekerjaan yang menjadi mata pencaharian responden sebagian besar adalah pekerjaan yang ditekuni secara turun-temurun, sehingga
rata-rata responden tidak terlalu memandang penting pendidikan formal. Sedangkan variabel Jumlah anggota keluarga X
3
mempunyai nilai koefisien negatif sebesar -16.802. Pada kondisi pendidikan, pengeluaran, dan curahan waktu kerja tetap
fixed, maka setiap penambahan satu jiwa jumlah anggota keluarga akan mengurangi pendapatan sebesar Rp. 16.802.
Variabel pengeluaran X
4
mempunyai nilai koefisien positif dengan nilai koefisien regresi
0,7421
. Pada kondisi pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan curahan waktu kerja tetap fixed, maka setiap penambahan pengeluaran sebesar
satu rupiah maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp.
0,7421
. Dan variabel curahan waktu kerja X
6
pada rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata mempunyai nilai koefisien positif dengan nilai koefisien regresi sebesar
352,2
. Pada kondisi pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan pengeluaran tetap fixed, maka setiap penambahan satu jam waktu kerja akan meningkatkan
pendapatan sebesar Rp.
352,2
. Hal ini disebabkan responden yang bermata pencaharian petani atau buruh tani berpenghasilan atau menerima upah sesuai
dengan lamanya jam kerja, begitu juga dengan nelayan. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis secara gabungan antara rumah
tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata dan rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata di Kawasan Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh. Hasil
analisis tersebut dapat dilihat pada Table 15.
91
Tabel 15. Hasil Analisis Data dari Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat Sekitar di Kawasan TWAL Pulau Weh
Variabel Penduga
Std error T
P VIP
Konstan Umur X
1
Pendidikan X
2
Jumlah anggota keluarga X
3
Pengeluaran X
4
Jarak dari TWAL X
5
Curahan waktu kerja X
6
Keikutsertaan D 82775
3782 2339
-35993 0,6004
-19,92 1,9
73376 57121
1084 2250
8107 0,1106
13,51 112,9
26946 1,45
3,49 1,04
-4,44 5,43
-1,47 0,02
2,72 0,153
0,001 0,303
0,000 0,000
0,146 0,987
0,009 1,6
1,2 1,5
1,6 5,1
2,0 6,2
R
2
= 80,2 F
tabel
= 2,13 a = 0,05
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2006
Hasil uji secara simultan menggunakan Uji F F
hitung
pada fungsi linier berganda diperoleh nilai sebesar 8,16 dan F
tabel
a=0,05 adalah sebesar 2,13, sehingga dapat disimpulkan bahwa F
hitung
F
tabel
. Hal ini berarti bahwa kegiatan kepariwisataan di Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh berpengaruh pada
pendapatan masyarakat sekitar kawasan.Berdasarkan hasil analisis data gabungan yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga yang aktif dan
tidak aktif dalam kegiatan pariwisata di Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh meliputi umur, jumlah anggota keluarga, pengeluaran, dan dummy keikutsertaan
dalam kegiatan pariwisata. Berdasarkan nilai koefisien determinan R
2
adalah 80,2 , berarti bahwa variabel umur, pendidikan,
jumlah anggota keluarga, pengeluaran, jarak tempat tinggal dari kawasan, curahan waktu kerja dan dummy keikut sertaan responden
dalam kegiatan pariwisata mampu menjelaskan 80,2 keragaman pendapatan masyarakat di sekitar TWAL Pulau Weh dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut.
Secara parsial, variabel-variabel yang diuji dan pengaruh terhadap pendapatan masyarakat sekitar Kawasan Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh
sebagai berikut.
92
Variabel umur mempunyai nilai koefisien regresi positif sebesar 3.782. Pada kondisi jumlah anggota keluarga, pengeluaran, dan keikutsertaan responden dalam
kegiatan pariwisata tetap fixed, maka setiap peningkatan satu tahun umur responden maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 3.782. Artinya bahwa
secara keseluruhan bertambahnya umur responden akan berhubungan dengan pengalaman kerja di lapangan usahanya, sehingga dalam mengambil keputusan
responden lebih mempertimbangkan hal-hal positif menyangkut pekerjaan yang sedang dan sudah ditekuni selama bertahun-tahun.
Variabel jumlah anggota keluarga mempunyai nilai koefisien negatif sebesar -35.993. Pada kondisi umur, pengeluaran, dan keikutsertaan responden dalam
kegiatan pariwisata tetap fixed maka setiap penambahan satu jiwa jumlah anggota keluarga akan mengurangi pendapatan sebesar Rp. 35.993. Tanggungan keluarga
sangat ditentukan oleh jumlah anggota keluarga artinya semakin banyak jumlah anggota keluarga maka akan semakin besar jumlah pengeluaran yang harus
ditanggung oleh kepala keluarga, sehinga berpengaruh pada jumlah pendapatan rumah tangga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin banyak
pula biaya hidup rumah tangga tersebut, sebaliknya semakin sedikit jumlah anggota keluarga maka semakin sedikit pula beban kepala rumah tangga. Jumlah anggota
keluarga berhubungan dengan pengeluaran yang harus ditanggung oleh kepala keluarga setiap bulannya.
Nilai koefisien dari variabel pengeluaran adalah positif yaitu sebesar 0,6004. Pada kondisi umur, jumlah tanggungan keluarga, dan keikutsertaan responden
dalam kegiatan pariwisata tetap fixed maka setiap penambahan satu rupiah pengeluaran maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 0,6. Peningkatan
pengeluaran rumah tangga akan mendorong kepala dan anggota keluarga lainnya
93
akan semakin giat dalam mencari lapangan usaha baru sehingga dapat menghasilkan dan meningkatkan pendapatan untuk kebutuhan rumah tangganya
agar mempunyai penghidupan yang lebih layak. Keikutsertaan responden dalam kegiatan pariwisata merupakan variabel
yang didummy, nilai 1 untuk rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata dan nilai 0 untuk rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata. Aktif tidaknya
responden pada kegiatan pariwisata D mempunyai nilai koefisien positif. Dari variabel dummy ini dapat dijelaskan bahwa dengan terlibatnya responden pada
kegiatan pariwisata maka dapat meningkatkan pendapatan. Hal ini terlihat dari rata- rata pendapatan rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pariwisata lebih besar,
yaitu Rp. 276.194,4 dibandingkan rumah tangga yang tidak aktif dalam kegiatan pariwisata yaitu Rp. 149.360,9. Dengan kata lain bahwa keterlibatan responden
dalam kegiatan pariwisata atau aktif dalam kegiatan pariwisata berpengaruh terhadap pendapatan responden.
5.3. Indikator Tingkat Kesejahteraan Rumah tangga di TWAL Pulau Weh