Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

54 Dimana : Y = pendapatan rumah tangga Rpkapitabulan X 1 = umur kepala keluarga tahun X 2 = tingkat pendidikan kepala keluarga tahun X 3 = jumlah anggota keluarga orang X 4 = tingkat pengeluarankonsumsi rumahtangga Rp kapitabulan X 5 = jarak dari lokasi TWAL Pulau Weh km X 6 = curahan waktu kerja kepala keluarga jambulan D = dummy keikutsertaan responden dalam kegiatan pariwisata =1, jika aktif dalam kegiatan pariwisata = 0, jika tidak aktif dalam kegiatan pariwisata a = konstanta ß 1 - ß 7 = koefisien regresi e = error term Untuk tingkat kepercayaan level of significant a, maka kriteria yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah: jika F hitung = F tabel pada level a= 0.05 maka kegiatan pariwisata di TWAL Pulau Weh berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat sekitar kawasan. Jika F hitung F tabel pada level a= 0.05 maka kegiatan pariwisata di TWAL Pulau Weh tidak berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat sekitar kawasan.

3.5.4. Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

Tingkat kesejahteraan pada penelitian ini dibedakan atas 3 tiga kelompok, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Indikator ini diadopsi dari indikator kesejahteraan BPS yang diacu dalam Agusniatih 2002. Tingkat kesejahteraan masyarakat lokalmasyarakat setempat yang aktif dan tidak aktif pada kegiatan pariwisata dilihat berdasarkan indikator-indikator kesejahteraan, yang meliputi: tingkat pendapatanpenghasilan keluarga, tingkat konsumsipengeluaran keluarga, pendidikan keluarga, pendidikan keluarga, kondisi perumahan, dan fasilitas perumahan. Indikator-indikator tersebut dianalisis secara deskriptif dengan sistem skor yang kemudian di kelompokkan berdasarkan kategori-kategori tertentu. Indikator kesejahteraan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : 55 Tabel 2. Indikator Tingkat Kesejahteraan No Indikator Kesejahteraan Skor 1 Tingkat pendapatanpenghasilan keluarga: Diukur dari besarnya pendapatan RT per kapita dalam sebulan dibagi kedalam tiga kategori interval yang sama dalam satuan rupiah. - Rp.433.333 - Rp.216.666 - Rp.433.333 - Rp.216.666 - Tinggi - Sedang - Rendah 3 2 1 2 Tingkat konsumsipengeluaran keluarga: Diukur dari besarnya pengeluaran RT per kapita dalam sebulan berpedoman pada skoring metode Maret 1994 yang digunakan BPS dalam penentuan desa tertinggal di Indonesia. - Rp.140.000 - Rp.93.333-Rp.140.000 - Rp.93.333 - Tinggi - Sedang - Rendah 3 2 1 3 Pendidikan keluarga: - 60 jumlah anggota keluarga tamat SD - 30-60 jumlah anggota keluarga tamat SD - 30 jumlah anggota keluarga tamat SD - Tinggi - Sedang - Rendah 3 2 1 4 Kesehatan keluarga: - 25 jumlah anggota keluarga sering sakit - 25-50 jumlah anggota keluarga sering sakit - 50 jumlah anggota keluarga serimg sakit - Baik - Sedang - Buruk 3 2 1 5 Kondisi perumahan: - Atap: daun 1sirep 2seng 3asbes 4genteng 5 - Bilik: bambu 1bambu kayu 2kayu 3setengah tembok 4tembok 5 - Status: numpang 1sewa 2milik sendiri 3 - Lantai:tanah 1papan 2plester3ubin 4porselin5 - Luas perumahan: sempit 50m 2 1sedang 50-100m 2 2luas 100m 2 3 - Permanen skor 15-21 - Semi permanen skor 10-14 - Tidak permanen skor 5-9 3 2 1 6 Fasilitas perumahan: - Perkarangan: luas 50m 2 1sedang 50-100m 2 2sempit 100m 2 3 - Hiburan: radio 1tape recorder2TV3video4 - Pendingin: alam1kipas angin2lemari es3AC4 - Sumber penerangan: lampu tempel 1petromak 2 listrik 3 - Bahan bakar: kayu 1minyak tanah2 gas3 - Sumber air: sungai1air hujan2mata air3sumur gali4PAM5 - MCK: kebun1sungailaut2kamar mandi umum3 kamar mandi sendiri 4 - Lengkap skor 21-27 - Semi lengkap skor 14-20 - Tidak lengkap skor 7-13 3 2 1 Sumber: BPS Badan Pusat Statistik Untuk mengetahui masyarakat yang aktif dan tidak aktif pada kegiatan pariwisata termasuk ke dalam kategori tinggi, sedang, atau rendah adalah dengan menjumlahkan skor penilaian dari setiap kriteria atau ukuran tersebut dalam Tabel 3 yang kemudian dibandingkan dengan klasifikasi berikut: 56 1. Tingkat kesejahteraan tinggi jika skor 14 -18 2. Tingkat kesejahteraan sedang jika skor 10 -13 3. Tingkat kesejahteraan rendah jika skor 6 – 9 Penentuan ketiga klasifikasi tingkat kesejahteraan tersebut adalah dengan melihat jumlah skor tertinggi dikurangi skor terendah yang kemudian dibagi menjadi tiga kategori dengan interval yang sama secara statistik.

3.5.5. Uji Beda Nyata