Sarana dan Prasarana Pariwisata

25 1. Faktor pengguna potensial, yaitu jumlah penduduk sekitar, kepadatan penduduk, karakteristik penduduk, pendapatan, waktu luang, tingkat pengalaman rekreasi, tingkat kesadaran keperluan rekreasi dan tingkat kesadaran dari perilaku yang dilarang; 2. Faktor tempat rekreasi yaitu daya tarik obyek rekreasi, intensitas pengelolaan tempat rekreasi, alternatif tapak yang tersedia, daya dukung dan kemampuan disain tempat rekreasi, iklim mikro, karakteristik alam dan fisik areal rekreasi; 3. Faktor penggunaan potensial dan tempat rekreasi yaitu waktu perjalanan dan jarak, kenyamanan perjalanan, biaya, informasi, status areal rekreasi dan pengaturan pengawasan yang dilakukan. Penawaran pariwisata meliputi seluruh areal tujuan wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Penawaran ini terdiri dari unsur-unsur daya tarik alam, barang dan jasa hasil ciptaan manusia yang dapat mendorong keinginan seseorang untuk berwisata. Hal ini sejalan dengan pendapat Gold 1980, bahwa penawaran rekreasi adalah jumlah dan kualitas dari sumber daya yang tersedia untuk penggunaan pada waktu tertentu.

2.5. Sarana dan Prasarana Pariwisata

Berhasil tidaknya pengembangan daerah tujuan wisata sangat tergantung pada tiga fakt or utama, yaitu: atraksi, aksesibilitas dan amenitas Samsuridjal dan Kaelany, 1997. Betapapun baik dan menariknya suatu atraksi yang dapat ditampilkan oleh daerah tujuan wisata, belum menarik minat wisata untuk berkunjung karena masih ada faktor lain yang menjadi pertimbangan menyangkut fasilitas-fasilitas penunjang yang memungkinkan mereka dapat menikmati 26 kenyamanan, keamanan, dan alat-alat telekomunikasi. Terpenuhinya syarat tersebut tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana seperti adanya jalan raya, bandar udara, pelabuhan, hotel restoran, pusat pembelanjaan, bank, kantor pos, telekomunikasi dan tempat hiburan seperti bioskop, night club dan lain-lainnya. Walaupun keberadaan sarana dan prasarana sangat dibutuhkan, namun pengembangannya harus menghindari bahaya eksploitasi, sehingga lingkungan hidup tidak mengalami degradasi Soewantoro, 2001. Jika industri pariwisata mengabaikan prinsip eko-efesiens i dan merusak aset alam, ibaratnya menyembelih ayam yang bertelur emas. Sarana kepariwisataan meliputi semua bentuk perusahaan yang dapat memberikan pelayanan pada wisatawan. Menurut Yoeti 1990, terdapat tiga kelompok sarana kepariwisataan, meliputi: 1. Sarana pokok yang menyediakan fasilitas pokok kepariwisataan seperti hotel, travel agency, perusahaan angkutan dan lain sebagainya. 2. Sarana pelengkap yang berupa pelengkap dari sarana pokok agar wisatawan tinggal lebih lama lagi long stay times seperti kolam renang, lapangan tenis, selancar angin dan sebagainya. 3. Sarana penunjang yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap yang berfungsi agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan uang di tempat yang dikunjungi seperti tempat ibadah. Prasarana kepariwisataan meliputi semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat dua prasarana kepariwisataan, yaitu : 27 1. Prasarana umum wisatawan, yakni: menyangkut kebutuhan umum untuk kelancaran perekonomian seperti air bersih, pelabuhan udara, terminal dan telekomunikasi. 2. Prasarana umum masyarakat keseluruhan seperti kantor pos, bank, dan sebagainya. Transportasi merupakan unsur penting dalam menunjang kegiatan pariwisata baik di darat, air laut, sungai dan danau, maupun di udara. Dalam kegiatan transportasi pariwisata, terdapat lima unsur yang satu dengan lainnya dapat dipadu menjadi satu kesatuan kerja yang mantap. Kelima unsur tersebut merupakan unsur utama yang selalu harus ada, yaitu kendaraan, awak, jaringan jalan, sasaran wisata dan wisatawannya. Kendaraan dapat berupa kendaraan darat, kendaraan air dan kendaraan udara yang betul-betul nyaman dan aman, dan merupakan salah satu unsur daya tarik wisata baik secara fisik maupun psikis Darsoprajitno, 2002. Sarana akomodasi yaitu tempat untuk menginap para wisatawan yang umumnya berupa hotel berbintang, hotel melati, rumah inap biasanya rumah penduduk, motel, bumi perkemahan, atau lainnya. Tempat penginapan tidak perlu mewah atau berkesan mewah, tetapi nyaman, aman dan bersih, serta bernuansa pariwisata dan lebih disenangi jika letaknya dekat dengan obyek dan daya tarik wisata yang akan dikunjungi. Demikian pula fasilitas yang selalu diinginkan, yaitu sarana telekomunikasi yang dapat cepat dan mudah terjangkau ke mana saja, terutama ke daerah asal atau negara asal para wisatawan. 28

2.6. Partisipasi Masyarakat Dalam Sektor Pariwisata