Topografi GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 928KptsUm121982 tanggal 27 Desember 1982 seluas 2.600 Ha. Secara geografis taman wisata alam laut TWAL Pulau Weh terletak pada 05 52’ Lintang Utara dan 95 52’ Bujur Timur. Sedangkan secara administrasi pemerintahan termasuk Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Provinsi NAD dan dari segi pengelolaan hutannya termasuk Resort Konservasi Sumber Daya Alam Iboih dan masuk pada Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam Propinsi NAD.

4.2. Topografi

Kondisi tofografi Kawasan Sabang didominasi oleh perbukitan, yakni sekitar 65 dari luas kawasan keseluruhan. Secara geografis Sabang meliputi 3 daratan rendah, 10 daratan bergelombang, 35 berbukit, dan 52 berbukit sampai bergunung. Kondisi daerah yang datar relatif terbatas, yaitu hanya di sekitar pantai. Kawasan Sabang memiliki kemiringan lereng yang cukup bervariasi, yaitu daerah Pulau Weh bagian barat dan di tengah-tengah pulau bagian timur merupakan daerah yang berbukit dan bergelombang dengan kemiringan lebih dari 15. Keadaan topografi yang berbukit dan bervariasi ini menjadikan Sabang memiliki panorama alam yang sangat indah. Wilayahnya memiliki alokasi penentuan yang juga bervariasi sehingga sangat cocok untuk pengembangan perikanan, industri maritim dan pariwisata Tabel 4. Tabel 4. Keadaan Topografi Kota Sabang No. Keadaan Tofografi Luas Km 1. Datar 4.59 3 2. Landai 15.30 10 3. Miring 53.55 35 4. Terjal 79.56 52 Jumlah 153 100 Sumber : Sabang dalam Angka 2004 Penggunaan lahan di wilayah Sabang sampai saat ini didominasi oleh pemanfaatan hutan, terutama hutan lindung dan hutan wisata dengan luas masing- masing 4.932,98 hektar dan 1.413,50 hektar diikuti oleh lahan perkebunan yang memiliki luas 5.900 hektar. Pemanfaatan lahan lain sangat bervariasi, seperti sawah, ladang, permukiman dengan luas 64 hektar. Ditinjau dari kemiringan lerengnya Kota Sabang cukup bervariasi kemiringan lerengnya. Kemiringan lebih dari 25 di Kota Sabang hampir meliputi 40 luas kota. Di daerah Pulau Weh bagian barat dan tengah-tengah pulau bagian timur merupakan daerah yang berbukit dan bergelombang dengan kemiringan lebih dari 15. Kemiringan lereng kawasan Taman Wisata Alam Laut TWAL Pulau Weh untuk hutan wisata berdasarkan peta rupa bumi dari Bakosurtanal sebagian besar wilayahnya hampir 90 mempunyai kemiringan di bawah 40. Daerah yang datar merupakan bagian kecil dan kawasan, umumnya berada di sekitar pantai, yaitu daerah Ujung Campli Buta sampai Ujung Sirawan dan Ujung Bau tepatnya di sekitar Tugu Nol Kilo Meter Indonesia. Secara geolagi kawasan ini terdiri dari batu sendimen dan endapan aluvial. Jenis tanah yang mendominasi kawasan ini adalah Latosol.

4.3. Klimatologi