lambat. Misalnya, dengan suara suling yang mendayu-dayu. Suasana gembira diiringi dengan irama yang ritmis energik
dengan melodi yang mengundang orang untuk ikut mengetuk- ngetukkan kakinya. Ada saat lain iringan berbanding terbalik
dengan gerakan. Misalnya, untuk menunjukkan kemarahan, orang bisa mengekspresikannya dengan berdiri diam, membu-
ka kaki menatap ke arah depan, dengan dada membusung, napas agak berat turun naik, tetapi musik bergemuruh, ramai
riuh rendah dengan tabuhan yang stacatto.
Pada Tari Topeng Panji dari Cirebon, adegan seperti itu memang menjadi keunikan tersendiri. Penari topeng berwarna
putih diam dalam posisi adeg-adeg kaki dibuka lebar, dan sedikit menggerakkan pergelangan tangannya, sementara
suara gamelan dan tabuhan gendang sangat keras.
2. Rias Busana sebagai Unsur Pendukung Cabang Seni Rupa
Penggunaan garis rias, warna, dan desain busana pada tari merupakan perwujudan ilmu seni rupa. Rias dan busana pada
tari menjadi penegas karakter tokoh pada tari tunggal dapat divisualisasikan dengan garis rias wajah. Garis dasar wajah
yang menunjukkan karakterwatak tokoh pada tarian terdiri atas garis alis, bibir, dan mata. Jika secara visual tokoh yang
berkarakter gagah ditunjukkan dengan langkah yang besar, gerak tangan yang bervolume besar dan tenaga yang kuat,
pada rias wajah, kekuatan karakter ditunjukkan oleh berbagai macam garis alis. Semakin tegas garisnya, semakin kuat
karakternya. Pada garis mata disimbolisasikan dengan garis pada kelopak mata dan penggunaan warna yang tegas.
Bagaimanakah kesan karakter yang ditimbulkan busana para penari Tari Perang seperti pada gambar berikut?
Sumber :
iles.wordpress.com
Gambar 5.15
Rias dan busana pada Tari Perang
Info Tari
Tari Kecak dipertunjukkan oleh banyak puluhan atau
lebih penari laki- laki yang duduk berbaris melingkar
dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan
mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah
Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan
Rahwana. Informasi tentang Tari Kecak dapat Anda
temukan lebih lengkap di http:id.wikipedia.orgwiki
tari_kecak
Praktis Belajar Seni Tari untuk SMAMA
86
Keindahan pada tarian tidak akan lengkap secara visual sebelum diwujudkan dengan dukungan rias dan busananya.
Bagaimana sosok seorang putri nan cantik dalam imajinasi Anda menjelma pada penari yang membawakan tarian tentang
seorang ratu dengan busana. Kesan pertama tentang siapa tokoh tari akan diceritakan oleh busana. Karakter tokoh yang
dimainkan pada tari tunggal selain oleh bentuk gerak, juga diwujudkan oleh garis dan desain busana. Selain itu, sebuah
identitas kultur juga akan terbaca dari busana tarinya karena Indonesia khas dengan multietniknya.
Keindahan busana Tari Klasik dari Jawa ditunjukkan dengan desain busana wanita dan pria yang khas. Wanita
mengena kan busana sebatas dada dan kain yang dililit mem- bentuk tubuh penari dan identik dengan putri kerajaan zaman
dulu. Mereka mengenakan sanggul atau konde dengan ber- bagai bentuk dan menunjukkan dari mana kultur tari tersebut
berasal.
Jika Anda memperhatikan tari-tarian dari Sumatra Barat atau Aceh, bagian yang terbuka pada penari wanita hampir tidak
ada. Hal tersebut berkaitan dengan kultur dan kebiasaan yang lekat pula dengan kehidupan beragama bagi mereka. Para penari
wanita mengenakan sarung pada bagian bawah dan baju kurung pada bagian atasnya, juga menutup kepala dengan kain. Para
penari pria mengenakan celana panjang bernama galembong dan tutup kepala dengan desain ciri khas aceh, ikek atau ikat
pinggang, dan sisampiang kain yang diikat di pinggang sebatas paha, sedikit di atas lutut.
Karakter tokoh ditunjukkan pula oleh garis rias wajah. Tarian dari Pulau Jawa pada genre atau kelompok tertentu menggunakan
rias karakter yang tegas. Seperti pada garis alis untuk wanita dengan karakter lincah ladak berbeda dengan karakter wanita
halus alus.
a. Jenis Properti Tari sebagai Bagian dari Unsur Seni Rupa
Sebagian besar tarian menggunakan alat bantu yang disebut properti. Desain dan bentuk sebuah properti jelas mendapat
sentuhan ide dan tangan perupa. Properti dimainkan menjadi bagian dari gerak dan membentuk pola gerak. Pola gerak
properti yang satu akan berbeda dengan pola gerak properti lainnya. Ketika properti digunakan, gerak dapat menjadi lebih
hidup. Gerakan dapat ditangkap maksudnya karena permainan properti. Berbagai jenis properti digunakan di setiap daerah,
wujud isik properti dan fungsinya, serta cara memainkannya bergantung kepada kultur daerah setempat.
Gambar 5.16
a. Busana penari Jawa wanita b. Busana penari Sumatra wanita
Perhatikan perbedaanya.
Sumber :www.
farm1.static.lickr.com
Sumber : www.img514.imageshack.us
a
b
Unsur Estetis Tari Tunggal Nusantara
87