Gambar 5.11
Tari Saman memperlihatkan gerakan yang makin lama makin
cepat
penari akan cepat lelah. Apabila gerak terus-menerus lemah dengan tempo lamban, hal itu akan menjenuhkan dan tidak
menimbulkan isi dari sebuah tarian menjadi dingin dan datar. Pada tari mungkin setiap pola gerak 1 ke pola gerak 2 akan
menunjukkan penggunaan tenaga yang berbeda. Namun, desain perubahan tenaga tidak dibuat berselang-seling besar
ke kecil pada setiap pola gerak, penggunaan tenaga didesain sedemikian rupa, yang dikaitkan dengan susunan gerak, sua-
sana adegan, karakter tarian, dikaitkan dengan penguasaan ruang pentas dan seluruh unsur pembentuk gerak tari lainnya.
Kalau Anda pernah melihat Tari Saman dari Aceh, ada gerakan yang makin lama makin cepat, mengikuti nyanyian
pemimpin tempo tarian yang disebut Ceh atau Syech. Kemudian, di tengah tarian, gerakan melambat atau semakin
cepat bergantung pada Ceh yang mengomandoi nyanyian yang diikuti para penarinya menunjukkan adanya dinamika gerak.
b. Volume Ruang
Sebuah pola gerak yang terbentuk dari beberapa elemen gerak; membuat sebuah ruang gerak bervolume besar, atau
bervolume kecil. Gerakan tangan yang diputar seperti pada Tari Piring membentuk volume gerak yang besar, sedangkan
gerakan jari-jari tangan pada Tari Sriwijaya dari Palembang membentuk volume gerak yang kecil.
Gerak berpindah tempat juga menimbulkan pola ruang yang bervolume ditimbulkan oleh garis imajiner jejak kaki
yang membentuk lintasan.
c. WaktuTempo Cepat lambatnya gerakan dilakukan
Tidak selamanya gerakan dilakukan dengan tempo yang sama. Ada gerak dengan hitungan 1 hingga 8 ketuk terdiri
atas setiap satu ketukan; satu gerak berubah. Ada juga dengan hitungan yang sama gerakan, hanya berubah pada hitungan ke
2-4-8 saja. Cepat lambatnya pola gerak ke pola gerak yang lain akan menimbulkan dinamika gerak.
D Unsur Pendukung Tari dari Cabang Seni lainnya
Setiap cabang seni menggunakan media ungkap yang berbeda. Karya seni tari menggunakan media gerak sebagai
substansi bakunya. Elemen kedua setelah gerak adalah ritme.
Sumber : www.virtualaceh.com
Unsur Estetis Tari Tunggal Nusantara
83
Ritme pada sebuah tarian ditimbulkan oleh irama yang keluar dari alat musik ritme yang keluar dari dalam hati penari ketika
menari. Oleh karena itu, ritme merupakan unsur seni musik atau karawitan musik tradisional. Kedudukan ritme menjadi
unsur lain yang mewujudkan sebuah tarian. Ritme dihasilkan oleh bunyi alat musik yang dimainkan dan dihasilkan oleh
irama gerakan tubuh ketika menari. Jika gerak tari tidak diiringi musik atau karawitan pun, di dalamnya tetap menggunakan
unsur ritme, yaitu irama gerak tubuh penari tadi. Selain itu, cabang seni lain yang menjadi bagian dari pembentuk tari
adalah seni rupa, seni peran, dan penataan pentas artistiknya.
1. Iringan sebagai Pendukung Seni Karawitan pada Tari
Jenis alat musik tradisional di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Alat musik tradisional merupakan jenis pengiring
tari tradisonal yang khas dari tiap daerah. Selain menggunakan alat musik tradisional untuk mengiringi tarian, ada pula tarian
yang mengandalkan nyanyian sebagai pengiring tariannya internal. Tarian yang ada di luar Pulau Jawa banyak yang
menggunakan musik internal sebagai pengiring tari.
Alat musik tradisional dari daerah Jawa dan Sumatra memang ada yang mirip bentuknya. Di Jawa Barat terdapat
gamelan berlaras pelogsalendro. Bentuk sebuah alat musik yang dinamakan penclon Sunda yang merupakan salah satu
nama waditra bonang. Rincik bentuknya mirip dengan alat musik talempong Sumatra. Gendangkendang bentuknya
sama, tetapi cara menabuhnya berbeda, misalnya antargendang Cirebon, Jawa, dan Bali. Bentuk yang lain lagi dari sebuah
gendang adalah tifa, yaitu alat pukul dari Maluku dan Irian.
a. Iringan Eksternal
Tarian umumnya diiringi permainan alat musik tradisional atau diiringi nyanyian orang lain. Nyanyian yang mengiringi
tarian diiringi permainan alat musik yang kemudian digunakan sebagai pengiring tarian. Cara mengiringi tarian dengan alat
musik dan nyanyian dari orang lain inilah yang disebut iringan eksternal.
Iringan musik eksternal merupakan pedoman ritme yang di- gunakan penari untuk bergerak sehingga iringan pada
tarian dapat difungsikan sebagai ilustrasi pendukung suasana karakter tari dan juga difungsikan sebagai patokan bagi penari
untuk bergerak. Iringan eksternal harus dapat mewujudkan karakter tokoh tarian dan identitas kultur tarian.
Sumber : www.upload.wikimedia.org
Gambar 5.12
Bonang
Praktis Belajar Seni Tari untuk SMAMA
84