Rias dan Busana Tari

Penata lampu • Penata rias dan busana • Penata artistik • Stage crew • menyiapkan kebutuhan alat, setting, dan properti pentas

3. TempatGedung Pertunjukan

Mempertimbangkan jenis gedung pertunjukan harus di- se suaikan dengan alokasi dana, ukuran, lokasi, dan fasilitas yang dibutuhkan dengan yang tersedia. Ada beberapa bentuk gedung yang dibuat untuk sebuah pertunjukan yang ideal dalam pementasan sebuah karya seni tari maupun teater. Misalnya, bentuk panggung proscenium. Bentuknya se perti layar di gedung bioskop dan penonton melihat per tunjukan hanya dengan satu arah pandangan. Bentuk panggung proscenium sebaiknya digunakan untuk sajian tari yang sifatnya lebih formal, seperti ujian, persembahan, hiburan, atau festival. Selain bentuk proscenium, ada juga bentuk panggung arena lingkaran, bentuk tapal kuda atau huruf U atau letter L yang sering digunakan untuk arena fashion show . Diva Indonesia, Krisdayanti, pada salah satu konsernya meng- gunakan bentuk arena atau setengah lingkaran dengan modii- ka si penempatan para pemusik di tengahnya. Sementara itu, kedudukan penonton membentuk setengah lingkaran. Bentuk panggung yang akan digunakan harus mem per- timbangkan materi tari yang akan disajikan. Bahkan, cuaca pada saat pementasan perlu dipikirkan untuk menghindari ketidaklancaran berlangsungnya pementasan. Tari-tari rakyat yang kental dengan unsur humor dan suasana akrab atau adanya interaksi antara pemain dan pe nonton, akan lebih menarik jika menggunakan panggung arena. Kedudukan penonton dan pemain berada sekeliling arena sehingga tidak ada jarak antara pemain dan penonton. Seluruh sajian terlihat tiga dimensi dan hal tersebut semakin menjadikan tarian dapat berinteraksi dengan baik.

4. WaktuDurasi Pertunjukan

Salah satu strategi yang dapat dilakukan agar penonton dapat menikmati sajian dari awal hingga akhir adalah dengan membatasi durasi pertunjukan. Pertunjukan yang terlalu lama akan membuat penonton mengantuk, bosan, dan tidak menikmati sajian secara benar. Tentu saja kita tidak Sumber : www. bandono.web.id Gambar 4.7 Bentuk panggung arena lingkaran tapal kuda Praktis Belajar Seni Tari untuk SMAMA 54 ingin membuat penonton keluar walk out di tengah-tengah pertunjukan. Hal ini akan mengganggu konsentrasi para penari yang tengah bermain di atas panggung pertunjukan. Untuk menghindari kebosanan itu, tarian harus dikemas agar menjadi lebih komunikatif dengan penonton, misalnya pada bagian tertentu melibatkan penonton untuk menari bersama. Bagian tari yang diulang-ulang terus juga akan membuat penonton bosan. Oleh karena itu, bagian tarian yang terdapat pengulangan terlalu banyak harus dipendekkan, dipotong, atau di seder hanakan hanya satu kali pengulangan. Akan tetapi, tentu saja hal tersebut jangan sampai tetap tidak menghilangkan esen si dari tarian tersebut.

5. Penonton

Mempertimbangkan tingkat apresiasi penonton merupa- kan bagian penting untuk memperoleh kesan dan kepuasan dari pertunjukan ini. Sajian tari yang menampilkan materi tari yang rumit atau abstrak menjadi bahan pertimbangan karena tidak cocok disajikan kepada penonton dengan tingkat pendidikan awam dan tingkat sosial kelas bawah. Pertunjukan akan menjadi sebuah dagelan akibat ketidakpahaman penonton ter hadap apa yang tengah ditampilkan. Begitupun sebaliknya, sajian tari yang bertema tari anak-anak, seperti Tari Kalkun atau Tari Ayam, tentu saja tidak cocok disajikan kepada penonton setingkat sekolah menengah atas. Meskipun sah saja jika tarian semacam itu disajikan kepada latar belakang pendidikan yang tidak paralel jika memang dibutuhkan sebagai bahan kajian. Dalam pertunjukan, hal terpenting secara keseluruhan dalam sebuah pertunjukan karya seni tari adalah tarian tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik kepada penonton sehingga tidak menjadi sebuah pertunjukan yang asal-asalan.

6. Susunan Acara

Susunan acara pada sebuah tari tontonanpertunjukan dirancang untuk menghindari ketidakantusiasan penonton pada keseluruhan pertunjukan. Misalnya, jangan sampai penonton meninggalkan gedung sebelum pertunjukan berakhir. Hal tersebut mungkin terjadi karena susunan materi tidak membuat pe nonton betah berlama-lama karena pertunjukan tidak me- narik. Misalnya, materi pertama sungguh dinamis, tetapi yang kedua dan ketiga secara beruturutan menampilkan tarian dengan jenis yang sama yang akan menyebabkan penonton keluar sebelum pertunjukan selesai. Akan lebih segar jika sebagai tari pembuka disajikan sesuatu yang dinamis, tarian Gambar 4.8 Kesan dan kepuasan pertunjukan tari akan terlihat dari apresiasi penontonnya. Sumber : www.media.photobucket.com Persiapan Pertunjukan Tari 55