Repertoar Tari Kelompok Praktis Belajar Seni Tari Kelas 11 Elly Laelasari Ria Sabaria 2010

Busana sehari-hari yang menjadi identitas sebuah kelom- pok masyarakat, yang harus dikenakan dalam berbagai kegia- tan, seperti orang Baduy Banten yang selalu mengenakan baju berwarna hitam, termasuk saat menari. Ulos menjadi bagian busana yang harus dikenakan pada saat orang Batak menari Tari Tortor. Busana untuk dikenakan pada sebuah tarian juga ada yang memang didesain khusus untuk tari saja. Seperti busana Tari Topeng Cirebon yang tidak dikenakan sehari-hari oleh penarinya, atau busana Tari Cendrawasih hanya dikenakan jika akan menyajikan tarian di atas pentas. Sementara itu, keunikan lainnya yang dididentiikasi dari setiap tari tradisional setiap daerah adalah pada iringannya. Yang jelas, ansambel musik tradisional merupakan bentuk yang paling khas yang akan membedakannya dengan alat musik dari daerah lain. Alat musik sasando jelas dimainkan pada saat mengiringi tarian dari daerah NTT. Alat tabuh Tifa ditabuh pada tari-tarian dari Ambon, Maluku. Suara vokal atau nyanyian yang bernada Melayu dengan syair puitis yang mengandung ajaran islami, seperti pada nyanyian Saman atau Rampai Aceh. Juga shalawat Nabi dialunkan untuk memberi irama pada Tari Rudat. Suara rebana dan bedug agak banyak digunakan oleh berbagai daerah. Selain dari ansambel musiknya, ada perbedaan cara memainkan alat musik tradisional yang sama jenisnya, seperti gendang pada tari Jawa Barat ditabuh dengan posisi dimiringkan. Adapun di Cirebon, untuk memberi ketukan diletakkan dengan posisi berdiri. Gendang di Bali ditabuh dengan cara dipangku oleh penabuh yang duduk bersila. Tipa yang dimainkan dengan cara dibawa oleh penari, atau dikalungkan di leher dengan bantuan tali . Alat musik pengiring tarian yang unik di tiap daerah cukup banyak jenisnya. Contohnya, gamelan dari Pulau Jawa. Gamelan sangat khas sebagai ansambel musik tradisional yang dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, juga sebagai tabuhan karawitan saja. Bentuknya yang khas tidak mungkin diakui sebagi ansambel dari Papua. Meskipun ada bentuk yang sama dengan salah satu jenis alat gamelan yaitu talempong dari Minang jumlahnya dalam satu perangkat tidaklah sebanyak gamelan Jawa. Gambar 6.9 Talempong Sumber: www.wisatamelayu.com Praktis Belajar Seni Tari untuk SMAMA 108 C Tari Berpasangan Kekuatan tari berpasangan ada pada sebuah interaksi yang saling melengkapi antarpenari. Artinya, dilihat dari unsur estetis sajian tari, pola gerak tari berpasangan, pola lantai, dan rias busananya merupakan dua bentuk yang berbeda dengan satu konsep yang sama.

1. Pola Gerak Tari Berpasangan

a. Serempak, gerakan dilakukan bersama-sama. b. Bersusulan, gerakan dilakukan bergantian atau estafet. c. Berlawanan, gerakan dilakukan dengan pola kebalikan nya.

2. Pola Lantai Tari Berpasangan

a. Arah hadap dua penari yang berbeda; kanan kiri, depan, belakang, atas bawah. b. Level tinggi rendah penari yang berbeda, tinggi sedang, tinggi rendah, sedang bawah, bawah tinggi. c. Arah pergerakan penari yang berbeda, maju mundur, naik turun. Jika dikelompokkan, jenis tari berpasangan ini akan terpecah menjadi beberapa kelompok berdasarkan fungsi tarinya, pola garapannya, genrenya, dan lain sebagainya.

3. Klasifikasi Pola Penari Tari Berpasangan

a. Penari putra dan putra dengan dua karakter b. Penari putra dan putri c. Penari putri dan putri dengan dua karakter Gambar 6.10 Tari Langendryan, contoh tari berpasangan Sumber: www.2.bp.blogspot.com Deskripsi Tari Kelompok atau Berpasangan Nusantara 109