agar dapat melihat sekelilingnya dengan bebas. Seperti aksesori kuku tangan penari Sriwijaya dari Palembang pada
tarian persembahan, mendapat pengaruh dari tari negara Burma. Aksesori juga dapat digunakan sebagai properti. Kedudukan
properti sebelum digunakan dalam gerakan bisa ber fungsi sebagai aksesori.
3. Karakter Tarian sebagai Unsur Pendukung Seni Peran
Beragam sifat dan karakter manusia digambarkan pada tari-tarian di Indonesia disesuaikan dengan kebutuhan dan
tujuan diungkapkannya sebuah tarian. Karakter dan sifat yang dibawa manusia sejak lahir akan
menunjukkan dua sisi mata uang yang berbeda. • Sifat periang dengan tipe sifat penyendiri
• Karakter yang lembut dengan karakter yang kasar • Karakter yang angkuhsombong dengan rendah hati
• Karakter pemalu dengan pemberani, dan lain sebagainya Sentuhan estetik pada sebuah tarian bisa berupa teknis
menyajikan sebuah tarian dan sentuhan estetik yang dirasa- kan jiwa penari yang bertitik tolak pada kaidah seni. Mener-
jemahkan sentuhan estetis dari sebuah karya seni tari agak sulit dalam bentuk teoretis. Hal tersebut hanya dapat dirasakan dan
ditangkap bukan hanya dengan wujud visual, tetapi dirasakan dengan jujur oleh apresiator sebagai penonton dan oleh
pelaku penari.
Hal yang terpenting berarti bahwa unsur estetis yang su- lit ditangkap kontak isik hanya dapat diungkapkan oleh batin
penikmat seninya. Nikmat bagi apresiator adalah ketika bisa menikmati kemampuan pelaku atau penari ketika menarikan-
nya dengan sempurna. Teknik gerakan yang baik ditunjukkan dengan kelenturan, keseimbangan, tenaga sang penari, mau-
pun ekspresi penari yang menunjukkan karakter tokoh tari yang dibawakannya seperti menjelma dalam tokoh tari terse-
but. Pendalaman atau penjiwaan tarian hanya dapat terbentuk apabila penari telah melalui berbagai tahap pembentukan.
Tahap menguasai tubuhnya dengan sering mengolah tubuh agar lentur memiliki keseimbangan tubuh ketika bergerak, kekuatan
tubuh untuk menari berjam-jam, kontrol emosi, mengendalikan napas, kemudian mengendalikan sikap tubuh yang dikoordinasikan
dengan penguasaan jiwa yang memiliki karakter sesuai dengan tarian.
Kegiatan Seni
Tokoh tarian yang berkarakter bagaimana
yang Anda sukai? Tuliskan alasan mengapa Anda
menyukai karakter tersebut.
Unsur Estetis Tari Tunggal Nusantara
89
4. Penataan Pentas sebagai Unsur Pendukung Pada Tari
Pada tari pertunjukan, penataan pentas sangatlah erat dengan keberhasilan dan kesuksesan sebuah perwujudan pe na-
ta an tari. Tarian yang telah diaransemen untuk suguhan yang menghibur penontonnya dengan segala aspek yang membuat
penonton puas.
Bayangkan saja apabila pada sebuah tari pertunjukan tidak mendapat penataan pentas? Bagaimana mengatur keluar ma-
suk nya kelompok penari pada saat akan menyajikan atau keluar setelah menari bebas mengambil jalan keluar? Betapa
kisruhnya pentas dan membuat mata jadi lelah. Atau tarian hanya diterangi oleh cahaya yang tidak dapat menerangi seluruh
gerakan penari sehingga penonton tidak akan menangkap wujud utuh sebuah tarian. Masih banyak lagi ilmu tata pentas
yang menjadi pendukung penting pada sebuah karya tari yang harus dipersiapkan.
Dari paparan ini, yang terpenting adalah bukan menghafal semua unsur seni, tetapi memahami apa saja yang membuat
sebuah karya seni tari memiliki nilai estetis, artistik, dan bahkan nilai ilosoi yang terkandung dalam makna yang terkandung
dalam tari.
E Menampilkan Kreasi Tari Tunggal
1. Menyusun Sinopsis
Hal apa yang ingin Anda ketahui lebih dulu pada saat pertama kali masuk ke sebuah gedung pertunjukan yang akan
mementaskan sebuah karya seni tari? Apakah artinya judul tarian ini? Bagaimana bentuk tariannya? Bercerita tentang
apakah tarian ini? Pertanyaan yang terlintas mungkin seputar hal tersebut. Maka untuk menuntun penonton pertunjukan
tari pada apa yang akan disajikan, biasanya panita sebuah pertunjukan tari akan memberikan semacam
lealet, yang di dalamnya berisi tentang susunan acara identitas tarian
dan daftar personal yang mendukung atau memproduksi pertunjukan tersebut. Sambil menunggu pertunjukan dimulai,
penonton dapat duduk membaca isi lealet, agar memorinya
siap menerima sajian tari secara utuh.
Sumber : tamanbudayayogyakarta.com
Gambar 5.19
Contoh tata pentas panggung
Praktis Belajar Seni Tari untuk SMAMA
90