ingin membuat penonton keluar walk out di tengah-tengah pertunjukan. Hal ini akan mengganggu konsentrasi para
penari yang tengah bermain di atas panggung pertunjukan. Untuk menghindari kebosanan itu, tarian harus dikemas agar
menjadi lebih komunikatif dengan penonton, misalnya pada bagian tertentu melibatkan penonton untuk menari bersama.
Bagian tari yang diulang-ulang terus juga akan membuat penonton bosan. Oleh karena itu, bagian tarian yang terdapat
pengulangan terlalu banyak harus dipendekkan, dipotong, atau di seder hanakan hanya satu kali pengulangan. Akan tetapi, tentu
saja hal tersebut jangan sampai tetap tidak menghilangkan esen si dari tarian tersebut.
5. Penonton
Mempertimbangkan tingkat apresiasi penonton merupa- kan bagian penting untuk memperoleh kesan dan kepuasan
dari pertunjukan ini. Sajian tari yang menampilkan materi tari yang rumit atau abstrak menjadi bahan pertimbangan
karena tidak cocok disajikan kepada penonton dengan tingkat pendidikan awam dan tingkat sosial kelas bawah. Pertunjukan
akan menjadi sebuah dagelan akibat ketidakpahaman penonton ter hadap apa yang tengah ditampilkan. Begitupun sebaliknya,
sajian tari yang bertema tari anak-anak, seperti Tari Kalkun atau Tari Ayam, tentu saja tidak cocok disajikan kepada penonton
setingkat sekolah menengah atas. Meskipun sah saja jika tarian semacam itu disajikan kepada latar belakang pendidikan yang
tidak paralel jika memang dibutuhkan sebagai bahan kajian.
Dalam pertunjukan, hal terpenting secara keseluruhan dalam sebuah pertunjukan karya seni tari adalah tarian tersebut
dapat dikomunikasikan dengan baik kepada penonton sehingga tidak menjadi sebuah pertunjukan yang asal-asalan.
6. Susunan Acara
Susunan acara pada sebuah tari tontonanpertunjukan dirancang untuk menghindari ketidakantusiasan penonton pada
keseluruhan pertunjukan. Misalnya, jangan sampai penonton meninggalkan gedung sebelum pertunjukan berakhir. Hal
tersebut mungkin terjadi karena susunan materi tidak membuat pe nonton betah berlama-lama karena pertunjukan tidak me-
narik. Misalnya, materi pertama sungguh dinamis, tetapi yang kedua dan ketiga secara beruturutan menampilkan tarian
dengan jenis yang sama yang akan menyebabkan penonton keluar sebelum pertunjukan selesai. Akan lebih segar jika
sebagai tari pembuka disajikan sesuatu yang dinamis, tarian
Gambar 4.8
Kesan dan kepuasan pertunjukan tari akan terlihat dari apresiasi
penontonnya.
Sumber : www.media.photobucket.com
Persiapan Pertunjukan Tari
55
berikutnya menanjak menuju sebuah puncak kemeriahan dengan sajian tarian yang berkarakter atau membawakan
sesuatu yang baru dengan jenis tari yang berbeda. Dengan demikian, sampai pada sajian penutup, penonton tetap berada
di tempat duduk seakan-akan tidak mau pertunjukan berakhir.
B Menggelar Pertunjukan Tari
Mempergelarkan sebuah pertunjukan tari berarti mem- produksi sebuah produk ”jasa”. Tolak ukur keberhasilan per-
gelaran sebuah pertunjukan tari adalah respons atas kepuasan penonton. Ketika penonton menikmati tarian dengan perasaan
senang, tetap menikmati pertunjukan dari awal hingga akhir, dan memberikan kesan kepada penonton, maka itu adalah
penghargaan bagi sebuah karya seni.
Agar sebuah pergelaran tari dapat benar-benar dinikmati dengan baik oleh penontonnya, perlu adanya pengelolaan pro-
duk si yang disusun dengan baik pula. Mempergelarkan pertunjukan tari tunggal dengan per-
tunjukan tari lain tentu saja berbeda pengelolaannya. Pergelaran tari tunggal harus mempertimbangkan hal berikut.
1. Fisik Penari
a. Tarian benar-benar berkualitas dan menarik meskipun ditarikan oleh satu orang di areal panggung yang cukup
luas. b. Penari harus benar-benar memiliki kemampuan serta
stamina yang baik. c. Pembawaan penari harus memenuhi kriteria standar
penari sesuai dengan tarian yang akan disajikan. Mi sal- nya penari yang akan membawakan tarian seorang tokoh
ratu setidaknya segi postur tubuh hendaklah yang sesuai, tidak gemuk, juga tidak pendek. Hal ini berkaitan dengan
karakter seseorang, agar pas dengan karakter seorang ratu.
2. Staf Produksi dan Staf Artistik
Tugas orang-orang di belakang layar adalah mulai dari mempersiapkan gedung pertunjukan, mengundang penonton
melalui publikasi, mengatur latihan penari dan pemain musiknya, pen danaan, hingga menyiapkan busana penari
secara mendetail. Staf produksi harus berkoordinasi dengan
Gambar 4.9
Faktor isik yang sempurna merupakan kriteria pemilihan
penari yang penting setelah kemampuan menari.
Sumber : www.tembi.org
Kegiatan Seni
Menurut Anda, bagaimana cara mengemas pertunjukan
agar penonton tidak bosan menontonnya?
Praktis Belajar Seni Tari untuk SMAMA
56