Keunikan Rias, Busana, Iringan Tari

C Tari Berpasangan Kekuatan tari berpasangan ada pada sebuah interaksi yang saling melengkapi antarpenari. Artinya, dilihat dari unsur estetis sajian tari, pola gerak tari berpasangan, pola lantai, dan rias busananya merupakan dua bentuk yang berbeda dengan satu konsep yang sama.

1. Pola Gerak Tari Berpasangan

a. Serempak, gerakan dilakukan bersama-sama. b. Bersusulan, gerakan dilakukan bergantian atau estafet. c. Berlawanan, gerakan dilakukan dengan pola kebalikan nya.

2. Pola Lantai Tari Berpasangan

a. Arah hadap dua penari yang berbeda; kanan kiri, depan, belakang, atas bawah. b. Level tinggi rendah penari yang berbeda, tinggi sedang, tinggi rendah, sedang bawah, bawah tinggi. c. Arah pergerakan penari yang berbeda, maju mundur, naik turun. Jika dikelompokkan, jenis tari berpasangan ini akan terpecah menjadi beberapa kelompok berdasarkan fungsi tarinya, pola garapannya, genrenya, dan lain sebagainya.

3. Klasifikasi Pola Penari Tari Berpasangan

a. Penari putra dan putra dengan dua karakter b. Penari putra dan putri c. Penari putri dan putri dengan dua karakter Gambar 6.10 Tari Langendryan, contoh tari berpasangan Sumber: www.2.bp.blogspot.com Deskripsi Tari Kelompok atau Berpasangan Nusantara 109

4. Repertoar Tari Berpasangan

Keunikan tari berpasangan jenis tari tradisional maupun jenis tari kreasi Nusantara, dapat dikenali dari fungsinya. Sebagian besar tari berpasangan merupakan jenis tari kreasi yang bersifat menghibur dan dijadikan sebagai tari pergaulan. Selain itu, keunikan yang dapat diidentiikasi dari geraknya adalah gerak tari berpasangan pada umumnya menunjukkan sifat saling menjawab, berseberangan, berlawa nan, berselang- seling, dan jelas dibawakan oleh pasangan berjumlah genap. Contohnya, Tari Karonce dari Jawa, Tari Rantak, Tari Ketuk Tilu, Tari Seblang, Tari Gandrung Banyumas, Tari Payung, dan Tari Serampang Dua Belas. Gambar 6.11 a. Tari Seblang b. Tari Serampang Dua Belas Sumber: www.arm3.static.lickr.com Sumber: www.melayuonline.com a b Praktis Belajar Seni Tari untuk SMAMA 110 1. Sal Murgianto memberikan rambu-rambu yang harus dimi- liki seorang koreografer, yaitu kemampuan spontanitas dan daya intuisi, keterampilan menata bentuk, dan pemahaman prinsip-prinsip dan kemampuan untuk merumuskan makna- makna. 2. Unsur estetis tari kelompok dan tari berpasangan dapat di- susun dengan sebuah dinamika kelompok; dengan meng olah pola gerak serempak, bersusun, berselang-seling, ber lawanan, dan mengolah desain lantai simetris dan asimetris. 3. Mengidentiikasi kekhasan rias busana pada tari dikelom- pokkan kepada busana sehari-hari atau adat menjadi busana tari, busana yang khusus untuk tari, dan busana sebagai sim- bol tertentu. 4. Rias wajah tarian terdiri atas rias sehari-hari yang lekat de ngan tarian, dan rias yang khusus untuk menunjukkan karak ter tertentu. Rangkuman 1. Sudahkah Anda paham dengan materi tentang mengenal tari berpasangan atau kelompok Nusantara? 2. Bagaimana Anda menunjukkan keunikan gerak dan busa- na pada tari berpasangan atau kelompok? 3. Dapatkah Anda mengelompokkan dan menyebutkan ba- gian-bagian busana yang berupa properti dan aksesoris dari salah satu tari kelompok atau berpasangan yang ada di daerah Anda? 4. Bagaimana penggambaran sebuah sinopsis disusun? 5. Dapatkah Anda mengelompokkan jenis tari kreasi yang ada di daerah Anda yang termasuk ke dalam bentuk? Kaji Diri Deskripsi Tari Kelompok atau Berpasangan Nusantara 111