kehamilan. Untuk menghindari terjadinya kelahiran bayi BBLR atau di bawah 2500 gram, seorang ibu harus menjaga kondisi fisiknya dengan mencukupkan kebutuhan
gizinya. Proverawati 2011 menyatakan bahwa kenaikan berat badan selama hamil adalah sekitar 10-12 kg, dengan asumsi kenaikan trimester I kurang dari 1 kg,
trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Penambahan berat badan selama hamil mempunyai arti penting untuk
mengetahu status gizi ibu hamil, dalam hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner didapatkan bahwa responden pada kasus sebanyak 80,39
yang mengalami penambahan berat badan kurang dari 9 kg, mereka mengatakan selama hamil tidak nafsu makan dan tidak suka ngemil atau makan makanan lain
selain nasi. Mereka juga membatasi makan dikarenakan takut gemuk setelah melahirkan. Selama kehamilan ibu juga tidak selalu melakukan penimbangan berat
badan secara rutin. Penambahan berat badan juga kurang terkontrol dengan baik dikarekan selama hamil ibu jarang melakukan kunjungan antenatal care.
5.1.2 Pengaruh Tablet Zat Besi terhadap Kejadian BBLR
Zat besi merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh yang diperlukan untuk hemopoesis, juga untuk metabolisme protein, pertumbuhan tulang, daya tahan
tubuh dan mencegah kelelahan. Dari hasil penelitian diketahui ada pengaruh zat besi terhadap kejadian BBLR dengan nilai p = 0,001 p0,05, dengan nilai OR= 4,009
yang berarti bahwa zat besi merupakan faktor resiko terjadinya BBLR. Selama kehamilan suplemen ini bertujuan untuk sintesis hemoglobin.
Pengunaan suplemen zat besi mengurangi angka kejadian anemia defisiensi besi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Varney 2007, secara umum disepakati bahwa semua wanita hamil kecuali wanita yang memiliki kontraindikasi medis harus menerima suplemen zat besi dalam
bentuk zat besi ferro 30 miligram per hari selama trimester kedua dan ketiga. Sebagian besar wanita tidak memiliki simpanan zat besi yang adekuat dan asupan diet
yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ibu hamil yang mendapatkan asupan zat gizi cukup pada masa kehamilannya, akan memberikan cadangan zat besi
pada bayinya untuk kurun waktu 3 bulan setelah kelahiran. Tablet zat besi sangat penting dikonsumsi oleh ibu hamil selama kehamilan
minimal sebanyak 90 tablet. Dalam hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner didapatkan dilapangan bahwa responden pada kasus
sebanyak 66,67 mengatakan tidak mengkonsumsi tablet zat besi dikarenakan sering lupa dalam mengkonsumsinya. Ada sebahagian ibu mengkonsumsi tablet zat besi
akan tetapi tidak setiap hari dan kurang dari 90 tablet. Ibu juga merasa kebutuhan zat besinya sudah dapat terpenuhi dari makanan sehari – hari. Tidak suka mengkonsumsi
tablet zat besi karena efek samping yaitu sering mual setelah minum tablet zat besi, sering mengalami konstipasi dan feces berwarna hitam. Apabila ibu sering merasa
lemas dan mengantuk yang mereka lakukan adalah istirahat bukan minum tablet zat besi karena mereka tidak tahu bahwa sering mengantuk dan suka lemas adalah
merupakan tanda dan gejala dari anemia.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Faktor Merokok, Minum Kopi, Minum Teh