Masalah Psikis Masalah Fisik

belum sempurna dan kadar albumin darah yang berperan dalam transportasi bilirubin dari jaringan ke hepar kurang. Kadar bilirubin normal 10 mgdl. Tanda klinis hiperbilirubinemia: a. Sklera, puncak hidung, sekitar mulut, dada, perut dan ekstremitas berwarna kuning. b. Letargi c. Kemampuan mengisap menurun d. Kejang 7. Kerusakan Integritas Kulit Lemak subkutan kurang atau sedikit. Struktural kulit yang belum matang dan rapuh. Sensitivitas yang kurang akan memudahkan terjadinya kerusakan integritas kulit, terutama pada daerah yang sering tertekan dalam waktu lama. Pemakaian plester dapat mengakibatkan kulit bayi lecet atau bahkan lapisan atas ikut terangkat Pantiawati, 2010.

2.1.3.2 Masalah Jangka Panjang

A. Masalah Psikis

1. Gangguan Perkembangan dan Pertumbuhan Pada bayi BBLR pertumbuhan dan perkembangan lebih lambat berkaitan dengan maturitas otak. 2. Gangguan Bicara dan Komunikasi Universitas Sumatera Utara Penelitian longitudinal menunjukan perbedaan kecepatan bicara yang menarik antara BBLR dan berat lahir normal. Pada BBLR kemampuan bicaranya akan terlambat dibandingkan berat lahir normal sampai usia 6,5 tahun. 3. Gangguan Neorologi dan Kognisi Luaran jangka panjang BBLRS erat berhubungan dengan usia kehamilan dan kelainan neurologi berbanding terbalik dengan derajat imaturitas bayi ditinjau dari berat lahir atau masa gestasi. Hal ini juga berlaku untuk kognisi abnormal atau IQ rendah, bayi dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah BBLSR yang berhasil melewati masa kritis neonatal tetap beresiko tinggi untuk lambat berkembang dikemudian hari. 4. Gangguan Belajar Masalah Pendidikan Sulit menilai untuk negara berkembang karena faktor kemiskinan juga berperan pada kinerja sekolah. Negara maju seperti Eropa menunjukkan bahwa lebih banyak anak BBLR dimasukan kesekolah khusus. 5. Gangguan Atensi dan Hiperaktif Merupakan gangguan neurologi, gangguan ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dari pada perempuan. Lebih banyak pada anak dengan berat lahir 2041 gram. Sering disertai dengan gejala ringan dan perubahan perilaku, paling sering disertai gangguan disfungsi integrasi sensori. Universitas Sumatera Utara

B. Masalah Fisik

1. Penyakit Paru Kronis Keadaan ini dapat disebabkan karena infeksi, kebiasaan ibu merokok selama kehamilan dan radiasi udara di lingkungan. 2. Gangguan Penglihatan Sering kali dikeluhkan gangguan penglihatan meskipun telah diberikan oksigen terapi terkendali. Biasanya retinopathy of prematurity ROP ini menyerang bayi BBLR dengan BB1500 gram dan masa gestasi 30 minggu. Bayi bisa mengalami kebutaan. 3. Kelainan Bawaan Kelainan Congenital Kelainan bawaan adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika ia dilahirkan. Cacat bawaan lebih sering ditemukan pada bayi BBLR dari pada bayi lahir hidup lainnya. Sekitar 3-4 bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. Angka kejadian cacat bawaan meninggi pada bayi sesuai masa kehamilan SMK dan kecil masa kehamilan KMK, sedangkan kejadian yang paling tinggi adalah pada bayi dengan pertumbuhan intrauteri yang terlambat. Penyebab terjadinya kasus kelainan bawaan 60 tidak diketahui, sedangkan sisanya disebabkan oleh lingkungan atau genetik atau kombinasi dari kedua faktor tersebut. Secara umum kelainan struktur dan kelainan metabolisme terjadi akibat hilangnya bagian tubuh tertentu, kelainan pembentukan bagian tubuh tertentu, kelainan bawaan pada kimia tubuh. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Manifestasi Klinis Bayi Berat Lahir Rendah BBLR

Dokumen yang terkait

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013

6 80 114

Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014

3 90 80

Pengaruh Konsumsi Tembakau Kunyah Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Simalungun Tahun 2013

8 50 146

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Haji Medan Tahun 1997 - 2000

0 40 72

Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003 -2004

0 33 99

Karakteristik Kematian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2005-2009.

0 49 120

Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir

4 59 53

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupate

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 12

PENGARUH FAKTOR GIZI, MEROKOK, MINUM KOPI, MINUM TEH DAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 TESIS

0 0 19