Data Primer Data Sekunder Uji Validitas dan Reliabilitas

c = Perbandingan kontrol terhadap kasus n = Besar kasus yang diperlukan maka: � ′ = � 3 + 1 2 �3 � � 76 ` = 51 sedangkan untuk kontrol n=cx � ′ =3x51= 153 orang, sehingga besar sampel penelitian berjumlah 204 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Pengumpulan data diperoleh secara langsung dari responden melalui kuesioner yang dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau dokumen yang diperoleh dari data demografi Puskesmas Kecamatan Batang Kuis, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner ini dilakukan pada 30 ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan yang dilahirkan dengan BBLR dan yang tidak BBLR di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan. Kelayakan dalam menggunakan instrument yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas Universitas Sumatera Utara dan reliabilitas. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kemaknaan suatu alat ukur instrument dalam mengukur suatu pertanyaan, bahwa instumen dikatakan valid, apabila instumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas suatu instumen dalam kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor tiap item dengan skor total variabel corrected item total corelation, dengan ketentuan bila nilai corrected item total correlation tiap pertanyaan nilai r tabel 0,361 pada alpha 5; df:28, maka dinyatakan tiap item pertanyaan valid dan sebaliknya Riyanto, 2012. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini tekhnik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach”s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan harga kritik atau standar reliabilitas. Harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7. Artinya suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien cronbach’s alpha sekurang-kurangnya 0,7 Widoyoko, 2012. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen N o Variabel Corrected Item Total Correlation Status Cronbach`s Alpha Status 1 Faktor Gizi Berat badan 1 0,695 Valid 0,857 Reliabel Berat badan 2 0,496 Valid Berat badan 3 0,576 Valid Berat badan 4 0,825 Valid Berat badan 5 0,825 Valid Tablet zat besi 1 0,673 Valid 0,821 Reliabel Tablet zat besi 2 0,630 Valid Tablet zat besi 3 0,556 Valid Tablet zat besi 4 0,812 Valid Tablet zat besi 5 0,430 Valid 2 Faktor Merokok, Minum Kopi, Minum Teh Merokok 1 0,704 Valid 0,761 Reliabel Merokok 2 0,625 Valid Merokok 3 0,476 Valid Minum kopi 1 0,476 Valid 0,785 Reliabel Minum kopi 2 0,468 Valid Minum kopi 3 0,670 Valid Minum kopi 4 0,670 Valid Minum kopi 5 0,531 Valid Minum teh 1 0,625 Valid 0,796 Reliabel Minum teh 2 0,677 Valid Minum teh 3 0,488 Valid Minum teh 4 0,373 Valid Minum teh 5 0,745 Valid 3 Faktor Antenatal Care Antenatal pertama 1 0,770 Valid 0,809 Reliabel Antenatal pertama 2 0,672 Valid Antenatal pertama 3 0,500 Valid Antenatal pertama 4 0,529 Valid Antenatal pertama 5 0,542 Valid Kuantitas kunjungan 1 0,528 Valid 0,783 Reliabel Kuantitas kunjungan 2 0,703 Valid Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Lanjutan No Variabel Corrected Item Total Correlation Status Cronbach`s Alpha Status Banyak kunjungan 3 0,641 Valid Kualitas pelayanan 1 0,513 Valid 0,868 Reliabel Kualitas pelayanan 2 0,513 Valid Kualitas pelayanan 3 0,622 Valid Kualitas pelayanan 4 0,566 Valid Kualitas pelayanan 5 0,744 Valid Kualitas pelayanan 6 0,714 Valid Kualitas pelayanan 7 0,684 Valid Kualitas pelayanan 8 0,566 Valid Kualitas pelayanan 9 0,504 Valid Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa seluruh variabel faktor gizi, faktor merokok, minum kopi dan teh serta faktor antenatal care mempunyai nilai corrected item total correlation 0,361 dan nilai cronbach alpha 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan variabel valid dan reliabel. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Dependen

Dokumen yang terkait

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013

6 80 114

Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014

3 90 80

Pengaruh Konsumsi Tembakau Kunyah Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Simalungun Tahun 2013

8 50 146

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Haji Medan Tahun 1997 - 2000

0 40 72

Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003 -2004

0 33 99

Karakteristik Kematian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2005-2009.

0 49 120

Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir

4 59 53

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupate

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 12

PENGARUH FAKTOR GIZI, MEROKOK, MINUM KOPI, MINUM TEH DAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 TESIS

0 0 19