Pengaruh Minum Kopi terhadap Kejadian BBLR

Budaya merokok kebanyakan dilakukan oleh kaum pria bukan wanita. Wanita kebanyakan terpapar oleh asap rokok yang dihisap oleh suami dan orang di lingkungan sekitarnya. Sebagian kecil ibu merokok filter dan lebih dari 1 batang rokok yang mereka hisap.

5.2.2 Pengaruh Minum Kopi terhadap Kejadian BBLR

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada responden kasus sebanyak 17,6 minum kopi memiliki bayi BBLR, tidak berbeda jauh dengan responden yang juga minum kopi, memiliki bayi tidak BBLR yaitu sebanyak 16,3. Hasil bivariat menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh minum kopi terhadap kejadian BBLR dengan nilai p = 0,825 p 0,05, dan nilai OR adalah 1,10 yang dapat diartikan bahwa minum kopi bukan merupakan faktor risiko terjadinya BBLR. Menurut Suririnah 2008 bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan beberapa efek negatif. Kafein mengerutkan pembuluh darah ke rahim, sehingga aliran darah ke plasenta berkurang. Akibatnya risiko melahirkan bayi berat lahir rendah menjadi lebih besar. Kafein juga dapat lebih mudah melewati sawar darah plasenta dan masuk ke dalam aliran darah janin dan meningkatkan denyut jantung janin. Bahkan efek ini dapat bertahan sampai bayi dilahirkan. Menurut Li 2008 mengatakan bahwa Ibu hamil yang mengkonsumsi kafein 300 mg atau lebih per hari setara dengan 3 cangkir kopi instan atau 5 gelas mempunyai risiko mengalami keguguran dua kali lipat dan berat badan bayi lahir rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi kafein. Universitas Sumatera Utara Kopi Caffeine dapat menyebabkan detak jantung dan metabolisme pada tubuh ibu, yang dapat menimbulkan stress yang nantinya mengganggu perkembangan janin. Kafein juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan lekas marah. Caffeine berdampak pada janin karena dapat masuk kedalam peredaran darah janin melalui plasenta, dampaknya yaitu keguguran, berat lahir rendah, sindrom kematian bayi mendadak SIDS, detak jantung meningkat. Varney 2007 menyatakan bahwa kopi juga dapat menganggu reabsorpsi dari zat besi sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan ibu hamil mengalami anemia sehingga berpengaruh pada janin yang dikandung. Hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner didapatkan dilapangan bahwa responden pada kasus sebanyak 68,63 mengatakan bahwa ibu tidak minum kopi. Pada saat tidak sedang hamil mereka suka minum kopi berupa kopi sachet setelah sarapan pagi, pada saat hamil mereka menghentikan konsumsi tersebut karena mereka tahu dampak dari minum kopi yaitu salah satunya adalah jantung berdebar dan mengalami gangguan tidur. Selain itu kopi juga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.

5.2.3 Pengaruh Minum Teh terhadap Kejadian BBLR

Dokumen yang terkait

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013

6 80 114

Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014

3 90 80

Pengaruh Konsumsi Tembakau Kunyah Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Simalungun Tahun 2013

8 50 146

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Haji Medan Tahun 1997 - 2000

0 40 72

Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003 -2004

0 33 99

Karakteristik Kematian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2005-2009.

0 49 120

Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir

4 59 53

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupate

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 12

PENGARUH FAKTOR GIZI, MEROKOK, MINUM KOPI, MINUM TEH DAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 TESIS

0 0 19