Karakteristik Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Item Jawaban Pertanyaan tentang Faktor Gizi

4.1.4 Fasilitas Sumber Daya Manusia

Tenaga Medis di Puskesmas Batang Kuis jumlahnya 34 orang dengan rincian sebagai berikut : 1. Dokter umum : 3 Orang 2. Dokter gigi : 2 Orang 3. Perawat : 11 Orang 4. Bidan : 9 Orang 5. Farmasi : 1 Orang 6. Analis : 1 Orang 7. Staf administrasi : 7 orang

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk memperoleh gambaran distribusi atau besarnya proporsi variabel-variabel yang diteliti dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Analisis ini dilakukan dengan cara mendistribusikan frekuensi subjek penelitian ke dalam variabel-variabel yang diamati untuk menilai kesebandingan karakteristik yang diteliti antara kasus dan kontrol.

4.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, paritas, gravida pendidikan, pekerjaan, tinggi badan ibu, berta badan ibu, jenis kelamin bayi dan berat badan bayi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Distribusi Kasus dan Kontrol Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Berdasarkan Karakteristik di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 No Karakteristik Kasus Kontrol Total f f f 1 Pendidikan Dasar 12 23,5 34 22,2 46 22,5 Menengah 29 56,9 64 41,9 93 45,6 Tinggi 10 19,6 55 35,9 65 31,9 2 Pekerjaan BuruhPetaniNelayan 43 84,3 115 75,2 158 77,5 PNS 8 15,7 38 24,8 46 22,5 3 Suku Melayu 14 27,4 49 32 63 30,9 Batak 10 19,6 31 20,3 41 31,1 Jawa 21 41,2 56 36,6 77 37,7 Lainnya 6 11,8 17 11,1 23 11,3 4 Tinggi Badan Ibu ≤ 145 cm 31 60,8 13 8,5 44 21,57 145 cm 20 39,2 140 91,5 160 78,43 5 Berat Badan Ibu ≤ 47 kg 36 70,6 52 34 88 43,1 47 kg 15 29,4 101 66 116 56,9 6 Jenis Kelamin Bayi Laki – laki 16 31,3 64 41,8 80 39,2 Perempuan 35 68,7 89 58,2 124 60,8

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Item Jawaban Pertanyaan tentang Faktor Gizi

Pada Tabel 4.2 menjelaskan tentang distribusi jawaban responden berdasarkan jawaban berat badan. Diketahui bahwa dari kasus menunjukkan ibu tidak selalu melakukan penimbangan berat badan 58,8, pada kontrol diketahui hanya 28,8, sebanyak 82,4 ibu kasus mengaku selama hamil tidak suka mengemil dan makan Universitas Sumatera Utara makanan lain selain nasi , pada ibu kontrol hanya 17,6 . Ketika ditanya apakah selama hamil ibu sangat nafsu makan , sebanyak 70,6 ibu kasus mengatakan “tidak”, pada ibu kontrol mengatakan “ya” yaitu 83,0 Sebanyak 86,3 ibu mengatakan bahwa tidak merasa berat badannya bertambah selama hamil, pada ibu kasus sebanyak 75,2 merasa berat badannya bertambah selama hamil, sehingga ada ketika ditanya apakah penambahan berat badannya ≥ 10-12 kg, maka sebanyak 4,3 ibu kasus yang mengatakan “ya” , dan pada kontrol 73. Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Berat Badan Selama Hamil No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 1 Apakah pada saat kehamilan ibu selalu melakukan penimbangan berat badan? a. Ya 21 41,2 109 71,2 b. Tidak 30 58,8 44 28,8 2 Apakah selama hamil ibu suka ngemil dan makan makanan lain selain nasi? a. Ya 9 17,6 126 82,4 b. Tidak 42 82,4 27 17,6 3 Apakah selama hamil ibu sangat nafsu makan? a. Ya 15 29,4 127 83,0 b. Tidak 36 70,6 26 17,0 4 Apakah selama kehamilan ibu merasa berat badan bertambah? a. Ya 7 13,7 115 75,2 b. Tidak 44 86,3 38 24,8 5 Jika ya, apakah penambahan berat badan ibu selama kehamilan ≥ 10-12 kg? a. Ya 8 15,7 113 68,0 b. Tidak 43 84,3 40 32,0 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.3 ketika ditanya apakah tenaga kesehatan memberikan tablet zat besi, sebanyak 70,6 ibu kasus menyatakan “ya’begitu pula pada ibu kontrol yaitu 80,4, namun sebanyak 78,4 ibu kasus mengatakan tidak teratur memakannya, namun pada ibu kontrol hanya 26,8, sehingga tablet zat besi yang dimakan selama hamil pada ibu kasus tidak sampai 90 tablet yaitu 80,4 ibu, pada kontrol hanya 26,8 ibu. Pada pernyataan apakah pada saat hamil ibu sering merasa bugar dan bersemangat, sebanyak 76,5 ibu kasus mengatakan “tidak”, namun pada kontrol sebanyak 79,1 ibu mengatakan “ya”. Jika ibu merasakan lemas dan mengantuk sebanyak 92,2, ibu tidak minum tablet zat besi, tetapi pada kontrol 64,1 ibu minum tablet zat besi. Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Tablet Zat Besi No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 1 Apakah tenaga kesehatan memberikan tablet zat besi? a. Ya 36 70,6 123 80,4 b. Tidak 15 29,4 30 19,6 2 Jika ya, apakah ibu teratur mengkonsumsinya? a. Ya 11 21,6 112 73,2 b. Tidak 40 78,4 41 26,8 3 Tablet zat besi yang ibu konsumsi selama kehamilan sebanyak 90 tablet? a. Ya 10 19,6 112 73,2 b. Tidak 41 80,4 41 26,8 4 Apakah pada saat hamil ibu sering merasa bugar dan bersemangat ? a. Yag 12 23,5 121 79,1 b. Tidak 39 76,5 32 20,9 5 Jika ibu merasakan lemas dan mengantuk, apakah ibu minum tablet zat besi? a. Ya 4 7,8 98 64,1 b. Tidak 47 92,2 55 35,9 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa ibu mengatakan tidak merokok selama hamil sebanyak 94,1, begitu juga pada kontrol yaitu sebanyak 90,2 dan dari 5,9 ibu kasus dan 9,8 ibu kontrol mengatakan merokok dengan rokok filter, sebanyak 3,9 ibu kasus dan 3,9 ibu kontrol mengatakan tidak merokok lebih dari 1 batang. Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Merokok No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 1 Apakah selama hamil ibu suka merokok? a. Ya 3 5,9 15 9,8 b. Tidak 48 94,1 138 90,2 2 Jika ya, apakah jenis rokok filter yang ibu hisap? a. Ya 3 5,9 15 9,8 b. Tidak 48 94,1 138 90,2 3 Apakah lebih 1 batang rokok yang ibu hisap dalam sehari? a. Ya 2 3,9 6 3,9 b. Tidak 49 96,1 147 96,1 Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dijelaskan tentang minum kopi pada ibu, yaitu sebanyak 54,9 ibu kasus dan 64,7 ibu kontrol tidak suka minum kopi, namun 68,6 pada kasus dan 17,0 pada kontrol menyatakan minum kopi tetapi tidak setiap hari. Ketika ditanya apakah ibu minum kopi setiap selesai sarapan pagi, makan siang dan makan malam setiap hari, maka sebanyak 90,2 ibu kasus mengatakan “tidak”, begitu juga pada ibu kontrol yaitu sebanyak 90,2 ibu. Selanjutnya diketahui pula pada pernyataan apakah ibu konsumsi kopi minimal 1 gelas dalam sehari , maka pada kasus sebanyak 90,2 ibu menyatakan “tidak” dan pada kontrol sebanyak Universitas Sumatera Utara 88,9 ibu. Sebanyak 66,7 ibu kasus mengatakan kopi yang diminum tidak membutuhkan 1 sachet dalam pembuatannya, begitu pula pada ibu kontrol yaitu 89,5. Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Minum Kopi No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 1 Apakah ibu suka minum kopi? a. Ya 28 54,9 54 35,3 b. Tidak 23 45,1 99 64,7 2 Jika ya, apakah ibu minum kopi setiap hari? a. Ya 16 31,4 26 17,0 b. Tidak 35 68,6 127 83,0 3 Apakah ibu minum kopi setiap selesai sarapan pagi, makan siang dan makan malam setiap hari? a. Ya 5 90,2 15 9,8 b. Tidak 46 9,8 138 90,2 4 Apakah ibu minum kopi minimal 1 gelas dalam sehari? a. Ya 5 9,8 17 11,1 b. Tidak 46 90,2 136 88,9 5 Apakah dibutuhkan sebanyak 1 sachet untuk membuat satu gelas kopi? a. Ya 17 33,3 16 10,5 b. Tidak 34 66,7 137 89,5 Berdasarkan Tabel 4.6, dapat dijelaskan tentang minum teh pada ibu, yaitu sebanyak 78,4 ibu kasus suka minum teh, namun tidak demikian pada kontrol, hanya 38,6 ibu yang suka minum teh. Ibu kasus menyatakan minum teh setiap hari yaitu 78,4 ibu, namun pada ibu kontrol hanya 43,8 ibu . Ketika ditanya apakah ibu minum teh pada saat setelah sarapan pagi, makan siang dan makan malam , maka Universitas Sumatera Utara sebanyak 74,5 ibu kasus mengatakan “ya”, pada ibu kontrol sebanyak 75,2 menyatakan “tidak”. Selanjutnya diketahui pula pada pernyataan apakah ibu minum teh minimal 1 gelas dalam sehari , maka pada kasus sebanyak 72,5 ibu menyatakan “ya”, pada kontrol hanya 39,2. Sebanyak 66,7 ibu kasus mengatakan teh yang diminum membutuhkan 1 sachet dalam pembuatannya, tetapi pada ibu kontrol, sebanyak 58,8 menyatakan “tidak”. Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Minum Teh No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 1 Apakah selama hamil ibu suka minum teh? a. Ya 40 78,4 59 38,6 b. Tidak 11 21,6 94 61,4 2 Jika ya, apakah ibu minum teh setiap hari? a. Ya 40 78,4 67 43,8 b. Tidak 11 21,6 86 56,2 3 Apakah ibu minum teh pada saat setelah sarapan pagi, makan siang dan makan malam? a. Ya 38 74,5 38 24,8 b. Tidak 13 25,5 115 75,2 4 Apakah dalam sehari minimal 1 gelas teh yang ibu konsumsi? a. Ya 14 27,5 60 39,2 b. Tidak 37 72,5 93 60,8 5 Apakah dibutuhkan sebanyak 1 sachet untuk membuat satu gelas teh? a. Ya 19 37,3 63 41,2 b. Tidak 32 62,7 90 58,8 Pada Tabel 4.7, didapat dijelaskan mengenai kunjungan ANC pertama yang dilakukan ibu, dan dapat diketahui pada ibu kasus mengatakan bahwa ibu hamil tidak perlu untuk memeriksakan kehamilannya yaitu sebanyak 70,6, sehingga sebanyak Universitas Sumatera Utara 62,7 ibu tidak memeriksakan kehamilannya. Namun pada ibu kontrol sebanyak 90 menyatakan bahwa ibu hamil perlu untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga sebanyak 86,3 ibu kontrol memeriksakan kehamilannya. Pada saat ditanya apakah tujuan ibu memeriksakan kehamilan yang pertama kali untuk memastikan kehamilan, maka sebanyak 68,6 ibu kasus menyatakan “tidak” dan ada 88,2 ibu kontrol yang menyatakan “ya”. Pada pernyataan menurut ibu sebaiknya pertama kali melakukan pemeriksaan kehamilan adalah ketika terlambat haid sampai usia kehamilan 3 bulan, maka pada sebanyak 66,7 ibu kasus mengatakan “tidak” dan sebanyak 69, ibu kontrol mengatakan “ya”. Terdapat 58,8 ibu kasus memeriksakan kehamilan hanya pada saat ada keluhan atau keperluan saja, namun tidak demikian dengan ibu kontrol yang memeriksakan kehamilan tidak hanya pada saat ada keluhan atau keperluan saja 73,9. Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Kunjungan ANC Pertama No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 1 Menurut ibu apakah ibu hamil perlu untuk memeriksakan kehamilannya a. Ya 15 29,4 138 90,2 b. Tidak 36 70,6 15 9,8 2 Apakah ibu memeriksakan kehamilan pertama pada usia kehamilan ≤ 12 minggu? a. Ya 19 37,3 132 86,3 b. Tidak 32 62,7 21 13,7 3 Jika ya, apakah tujuan ibu memeriksakan kehamilan yang pertama kali untuk memastikan kehamilan? a. Ya 16 31,4 135 88,2 b. Tidak 35 68,6 18 11,8 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Lanjutan No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 4 Menurut ibu sebaiknya pertama kali melakukan pemeriksaan kehamilan adalah ketika terlambat haid sampai usia kehamilan 3 bulan. a. Ya 17 33,3 107 69,9 b. Tidak 34 66,7 46 30,1 5 Menurut ibu memeriksakan kehamilan tidak hanya pada saat ada keluhan atau keperluan saja a. Ya 30 58,8 113 73,9 b. Tidak 21 41,2 40 26,1 Berdasarkan Tabel 4.8 banyaknya ANC yang dilakukan ibu kasus tidak dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan 70,6, dan sebanyak 82,4 ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan tiap trimester serta sebanyak 82,4 ibu kasus juga tidak melakukan kunjungan kehamilan pada trimester I satu kali, II satu kali dan III dua kali. Namun berbeda pada kontrol, yang menyatakan ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan 67,3, dan sebanyak 63,4 ibu hamil melakukan pemeriksaan tiap trimester serta sebanyak 66,0 ibu kasus juga melakukan kunjungan kehamilan pada trimester I satu kali, II satu kali dan III dua kali Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Kuantitas ANC No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 1 Apakah menurut ibu minimal 4 kali selama kehamilan ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya? a. Ya 15 29,4 103 67,3 b. Tidak 36 70,6 50 32,7 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Lanjutan No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 2 Apakah ibu datang untuk memeriksakan kehamilan sebanyak 4 kali selama kehamilan? a. Ya 9 17,6 97 63,4 b. Tidak 42 82,4 56 36,6 3 Apakah ibu melakukan kunjungan kehamilan pada trimester I satu kali, II satu kali dan III dua kali? a. Ya 9 39,2 101 66,0 b. Tidak 42 60,8 52 34,0 Selanjutnya pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari kualitas pelayanan yang diperoleh oleh tenaga kesehatan, ibu mengatakan pernah melakukan penimbangan berat badan yaitu 60,8 pada kasus dan 91,5 pada kontrol, begitu juga dalam melakukan pemeriksaan tekanan darah yaitu 88,2 pada kasus dan 91,5 pada kontrol, namun sebanyak 80,4 ibu kasus mengatakan tidak pernah dilakukan pemeriksaaan fundus uteri dengan pita centimeter, tidak demikian halnya dengan ibu control, sebanyak 82,4 menyatakan pernah dilakukan pemeriksaaan fundus uteri dengan pita centimeter. Pada pemberian imunisasi toxoid dan tablet zat besi diketahui sebanyak 54,9 ibu kasus diberikan imunisasi toxoid dan 80,4 yang diberikan tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan, namun tes terhadap penyakit menular seksual mayoritas ibu kasus yaitu 70,6 menyatakan tidak pernah diberikan. Sementara itu pada ibu kontrol yaitu sebanyak 78,4 diberikan imunisasi toxoid dan 73,2 yang diberikan tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan serta 68,6 diberikan tes terhadap penyakit menular seksual. Namun sebanyak 74,5 pada ibu kasus dan 77,1 pada ibu kontrol yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan ada Universitas Sumatera Utara memberikan arahan seperti konsumsi makanan bergizi, tanda bahaya kehamilan dan persiapan rujukan. Pada saat ditanya apakah ibu merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, maka sebanyak 64,7 ibu kasus merasa puas, begitu pula pada ibu kontrol yaitu 78,4 dan sebanyak 51,0 ibu pada kasus dan 86,3 pada kontrol menyatakan merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan karena sudah sesuai dengan standar pelayanan antenatal care. Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Item Pertanyaan Kualitas Pelayanan No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 1 Melakukan penimbangan berat badan? a. Ya 31 60,8 140 91,5 b. Tidak 20 39,2 13 8,5 2 Melakukan pengukuran tekanan darah? a. Ya 45 88,2 132 86,3 b. Tidak 6 11,8 21 13,7 3 Melakukan pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita cm? a. Ya 10 19,2 126 82,4 b. Tidak 41 80,4 27 17,6 4 Memberikan imunisasi tetanus toxoid? a. Ya 28 54,9 120 78,4 b. Tidak 23 45,1 33 21,6 5 Memberikan tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan? a. Ya 41 80,4 112 73,2 b. Tidak 10 19,6 41 26,8 6 Melakukan tes terhadap penyakit menular seksual? a. Ya 15 29,4 105 68,6 b. Tidak 36 70,6 48 31,4 7 Memberikan arahan seperti konsumsi makanan bergizi, tanda bahaya kehamilan dan persiapan rujukan? a. Ya 38 74,5 118 77,1 b. Tidak 13 25,5 35 22,9 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Lanjutan No Pertanyaan Kasus Kontrol f f 8 Apakah ibu merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan? a. Ya 33 64,7 120 78,4 b. Tidak 18 35,3 33 21,6 9 Ibu merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan karena sudah sesuai dengan standar pelayanan antenatal care. a. Ya 26 51,0 132 86,3 b. Tidak 25 49,0 21 13,7 4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah Puskesmas Batang Kuis Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 Tabel 4.10 menjelaskan distribusi frekuensi responden berdasarkan kasus dan kontrol kejadian berat badan lahir rendah, yaitu terdapat 25 kasus dan 75 yang menjadi kontrol. Tabel 4.10 Distribusi Responden Menurut Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Wilayah Puskesmas Batang Kuis Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 Kejadian Berat Badan Lahir Rendah f Kasus Kontrol 51 153 25,0 75,0 Jumlah 204 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Gizi, Faktor Merokok,

Dokumen yang terkait

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013

6 80 114

Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014

3 90 80

Pengaruh Konsumsi Tembakau Kunyah Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Simalungun Tahun 2013

8 50 146

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Haji Medan Tahun 1997 - 2000

0 40 72

Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003 -2004

0 33 99

Karakteristik Kematian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2005-2009.

0 49 120

Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir

4 59 53

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupate

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Gizi, Merokok, Minum Kopi, Minum Teh dan Antenatal Care terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 12

PENGARUH FAKTOR GIZI, MEROKOK, MINUM KOPI, MINUM TEH DAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 TESIS

0 0 19