Penetapan prioritas pengembangan unit penangkapan ikan

86 Kriteria Pengembangan Gambar 18 Hasil uji sensitivitas opsi pengembangan jaring insang hanyut JIH terhadap perubahan perhatian pada kriteria penggunaan BBM rendah BBM RK BBM= 1

5.2.4 Penetapan prioritas pengembangan unit penangkapan ikan

Prioritas pengembangan merupakan produk utama kegiatan penyusunan sistem pengembangan unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan. Prioritas pengembangan unit penangkapan ikan ini ditentukan secara terstruktur dengan mempertimbangkan semua kriteria pengembangan yang perlu dicapai, semua pembatas limit factor pengembangan untuk setiap kriteria pengembangan tersebut, dan setiap unit penangkapan ikan yang menjadi opsi pengembangan untuk setiap pembatas pengembangan pada setiap kriteria pengembangan. Pertimbangan tersebut ditunjukkan dalam bentuk rasio kepentingan kriteria, rasio kepentingan pembatas, dan rasio kepentingan opsi pengembangan unit penangkapan ikan. Pada Gambar 12 terlihat bahwa jaring insang hanyut JIH mempunyai rasio kepentingan pengembangan urutan pertama, yaitu 0,205 dan bagan perahu pada urutan kedua yaitu 0,193 pada inconsistency terpercaya 0,06. Terpilihnya jaring insang hanyut JIH sebagai prioritas pertama pengembangan karena jaring insang hanyut JIH mengakomodir lebih lengkap enam kriteria pengembangan yang perlu T ingk at S ens it ivi ta s Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 87 dicapai dan enam pembatas dalam pengembangan unit penangkapan ikan yang telah dianalisis satu per satu pada bagaian sebelumnya. Bagan perahu dapat mengakomodir lebih lengkap enam kriteria pengembangan yang perlu dicapai dan enam pembatas setelah jaring insang hanyut. Hal ini menjadi alasan jaring insang hanyut dan bagan perahu menjadi perioritas pertama dan kedua pengembangan unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan. Perbandingan menyeluruh antara jaring insang hanyut JIH dengan enam unit penangkapan ikan lainnya yang menjadi opsi pada semua kriteria pengembangan dengan mempertimbangkan semua kriteria yang ada terlihat pada Gambar 12. Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode AHP, jaring insang hanyut dan bagan perahu merupakan prioritas pertama dan kedua dalam pengembangan unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan. Hal ini karena jaring insang hanyut dan bagan perahu dapat memberikan keuntungan yang lebih maksimal dibanding dengan unit penangkapan ikan lainnya. Selain itu pula, jaring insang hanyut dan bagan perahu memiliki investasi yang rendah dalam pengembangannya. Keuntungan yang lebih besar dibanding dengan unit penangkapan ikan lainnya dan investasi yang rendah, merupakan dua hal yang memberikan alasan bahwa jaring insang hanyut dan bagan perahu menjadi prioritas pertama dan kedua dalam sistem pengembangan unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan. Di dalam kriteria pengembangan, menguntungkan dan investasi rendah memiliki rasio kepentingan urutan pertama dan kedua, yaitu masing-masing 0,389 dan 0,349 pada inconsistency terpercaya 0,04. Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dan pengelolaan investasi yang baik modal yang rendah, diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan tentunya tidak terlepas dari faktor alam yang mendukung yaitu kondisi perairan yang memungkinkan para nelayan dapat menangkap ikan. Di dalam kriteria pembatas sumberdaya manusia yang terampil dan kondisi perairan memiliki rasio kepentingan pertama dan kedua yaitu masing-masing 0,298 dan 0,262 pada inconsistency terpercaya 0,07. Hal ini dapat dipahami karena sumberdaya manusia yang terampil dan kondisi perairan menjadi perhatian utama untuk memperoleh keuntungan yang Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 88 maksimal dan pengelolaan investasi yang rendah. Adanya sumberdaya manusia yang terampil dan kondisi perairan yang baik, diharapkan akan dapat memberikan keuntungan dan pengelolaan investasi yang rendah dalam pengembangan unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan, dengan demikian produktivitas nelayan akan meningkat dan tentunya diharapkan pendapatan nelayan di Kabupaten Lampung Selatan akan meningkat. Pendapatan nelayan yang meningkat diharapkan akan memberikan dampak meningkatnya kesejahteraan nelayan di Kabupaten Lampung Selatan.

5.2.5. Sistem pengembangan unit penangkapan ikan