81
T ingk
at S
ens it
ivi ta
s
Selatan  karena  penangkapan  ikan  di  Lampung  Selatan  masih  menggunakan alat- alat yang sederhana sehingga selektivitas ikan yang diperoleh belum maksimal.
5.2.3 Sensitivitas opsi pengembangan unit penangkapan ikan terpilih
Berdasarkan  Tabel  22,  range  RK  stabil  opsi  pengembangan  JIH  terhadap kriteria  jumlah  tangkapan  tidak  melebihi  TAC  TAC  berada  pada  kisaran
0 -  0,654.  Range tersebut mempunyai pengertian bahwa jika perhatian RK awal = 0,045 terhadap jumlah tangkapan tidak melebihi TAC TAC dikurangi menjadi 0
RK = 0 atau ditingkatkan namun tidak lebih dari 65,4  RK = 0,654, maka opsi pengembangan  JIH  tetap  menjadi  prioritas  pertama  dalam  pengembangan  unit
penangkapan  ikan  di  Kabupaten  Lampung  Selatan.  Bila  perhatian  terhadap sumberdaya  ikan  lestari  ditingkatkan  secara  signifikan  sehingga  melebihi  porsi
65,4  misal intervensi kebijakan pemerintah yang berlebihan tentang TAC, maka jaring  insang  hanyut  sebagai    prioritas  pertama  pengembangan  tidak  bisa  lagi
dipertahankan.    Grafik  JIH  pada  Gambar  13  RK  TAC  =  0,654    yang  turun  ke urutan kedua menunjukkan kondisi tersebut.
Kriteria Pengembangan
Gambar 13  Hasil uji sensitivitas opsi pengembangan jaring insang hanyut JIH terhadap perubahan perhatian pada jumlah tangkapan tidak melebihi
TAC TAC RK TAC = 0,654
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
82
T ingk
at S
ens it
ivi ta
s
Tabel  22  juga  memperlihatan  range  RK  stabil  dan  sensitif  jaring  insang hanyut  terhadap  perubahan  perhatian  pada  kriteria  menguntungkan  UNTNG.
Berdasarkan  Tabel  22,  range  RK  stabil  opsi  pengembangan  JIH  terhadap  kriteria menguntungkan  UNTNG  berada  pada  kisaran  0  -  1.    Hal  ini  mengandung
pengertian  bahwa  posisi  jaring  insang  hanyut  RK  awal  =  0,389  sebagai  prioritas pertama  pengembangan  unit  penangkapan  ikan  tidak  terpengaruh  oleh  perubahan
perhatiankebijakanperilaku  terkait  produktivitas  penangkapan  yang  meningkat meskipun  perubahannya  dengan  cara  dikurangi  menjadi  0    RK  =  0  atau
ditingkatkan menjadi 100  RK = 1 = kriteria lainnya tidak diperhatikan.  Hal ini karena  akumulasi  perhatian  jaring  insang  hanyut  terhadap  kriteria  lainnya  yang
masih lebih besar  meskipun kriteria menguntungkan tidak diperhatikan, dapat dilihat pada Gambar 14.
Kriteria Pengembangan
Gambar 14  Hasil uji sensitivitas opsi pengembangan jaring insang hanyut JIH terhadap perubahan perhatian pada kriteria menguntungkan UNTNG
RK UNTNG = 0 Range  RK  stabil  opsi  pengembangan  jaring  insang  hanyut  terhadap  kriteria
investasi  rendah  INVEST  berada  pada  kisaran  0  -  0,589.    Hal  ini  mengandung pengertian  bahwa  jika  terjadi  perubahan  perhatian  RK  awal  =  0,349  terhadap
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
83
T ingk
at S
ens it
ivi ta
s
kriteria  investasi  rendah  INVEST  baik  dalam  bentuk  pengurangan  perhatian menjadi 0  RK = 0 maupun dalam bentuk menambah perhatian tetapi tidak lebih
dari  porsi  58,9    RK  =  0,589,  maka  opsi  pengembangan  JIH  tetap  menjadi prioritas  pertama  dalam  pengembangan  unit  penangkapan  ikan  di  Kabupaten
Lampung  Selatan.    Bila  perhatian  terhadap  investasi  rendah  ditingkatkan  melebihi porsi  58,9  ,  maka  opsi  pengembangan  JIH  tetap  menjadi  prioritas  pertama  tidak
dapat dipertahankan lagi. Kondisi ini ditunjukkan oleh posisi grafik JIH Gambar 15 yang turun ke urutan kedua setelah bagan perahu.  Bila dalam aplikasinya kondisi ini
terjadi,  maka  pilihan  pengembangan  unit  penangkapan  ikan  harus  dialihkan  kepada bagan perahu.
Kriteria Pengembangan
Gambar 15 Hasil uji sensitivitas opsi pengembangan jaring insang hanyut JIH terhadap perubahan perhatian pada kriteria investasi rendah INVEST
RK INVEST = 0,589
Range RK stabil opsi pengembangan JIH terhadap kriteria hukum  HKUM berada  pada  kisaran  0  –  1,  atau  dengan  kata  lain  sebagai  prioritas  pertama
pengembangan  meskipun  perhatian  terhadap  kriteria  hukum  HKUM  ditiadakan RK = 0 maupun perhatian terhadap kriteria RK awal = 0,035 tersebut merupakan
satu-satunya  fokus  pengembangan  RK=1=  kriteria  lainnya  tidak  diperhatikan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
84
T ingk
at S
ens it
ivi ta
s
prioritas  pertama  pengembangan  unit  penagkapan  ikan  di  Kabupaten  Lampung Selatan, dapat dilihat pada Gambar 16.
Kriteria Pengembangan
Gambar 16  Hasil uji sensitivitas opsi pengembangan jaring insang hanyut JIH terhadap perubahan kriteria hukum HKUM RK HUKUM = 1
Tabel  22    memperlihatan  range  RK  jaring  insang  hanyut  JIH  terhadap perubahan  perhatian  pada  kriteria  ramah  lingkungan  RALING,  dimana  range  RK
stabil  opsi  pengembangan  JIH  terhadap  kriteria  tersebut  berada  pada  kisaran  0 –  1. Dalam kaitan ini, maka posisi jaring insang hanyut sebagai sebagai prioritas pertama
pengembangan  unit  penangkapan  ikan  di  Kabupaten  Lampung  Selatan  tidak terpengaruh  oleh  perubahan  perhatiankebijakan  apapun  berkaitan  dengan  hukum
unit penangkapan ikan yang dioperasikan menyangkut ramah lingkungan. Meskipun masalah  ramah  lingkungan  mendapat  perhatian  penuh  RK  =  1  dilokasi  misal
karena  banyak  destruksikerusakan  sumberdaya,  opsi  pengembangan  JIH  tetap menjadi prioritas pertama pengembangan. Gambar 17 menunjukkan  posisi JIH tetap
di urutan pertama pada kondisi perhatianaturan yang berlaku di lokasi memfokuskan pada kriteria ramah  lingkungan RALING sebagai persyaratan dalam penangkapan
ikan di perairan Kabupaten Lampung Selatan.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
85
T ingk
at S
ens it
ivi ta
s
Kriteria Pengembangan
Gambar 17  Hasil uji sensitivitas opsi pengembangan jaring insang hanyut JIH terhadap perubahan perhatian pada kriteria ramah lingkungan RALING
RK RALING = 0
Dalam  kaitan  dengan  uji  sensitivitas  terhadap  perubahan  pada  kriteria penggunaan  BBM  rendah  BBM,  opsi  pengembangan  JIH  mempunyai  range  RK
stabil berkisar antara 0 – 1.  Dengan demikian, maka posisi jaring insang hanyut RK awal  =  0,102  sebagai  sebagai  prioritas  pertama  pengembangan  unit  penangkapan
ikan  tidak  terpengaruh  oleh  perubahan  perhatiankebijakanperilaku  terkait penyerapan tenaga kerja meskipun perubahannya dalam bentuk masalah tenaga kerja
tidak diperhitungkan lagi dalam pengembangan RK = 0  atau menjadi satu-satunya fokus  dalam  pengembangan  unit  penangkapan  ikan  RK  =  1.  Hal  ini  dapat  terjadi
karena  perhatian            pengembangan  jaring  insang  hanyut  terhadap  tiga  kriteria pengembangan lainnya kecuali kriteria jumlah tangkapan tidak melebihi TAC TAC
dan    kriteria  hukum  HKUM  tetap  lebih  tinggi  dengan  perbedaan  yang  cukup signifikan dibandingkan enam opsi lainnya, seperti terlihat pada Gambar 18.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
86
Kriteria Pengembangan
Gambar 18  Hasil uji sensitivitas opsi pengembangan jaring insang hanyut JIH terhadap perubahan perhatian pada kriteria penggunaan BBM rendah
BBM RK BBM= 1
5.2.4 Penetapan prioritas pengembangan unit penangkapan ikan