Analisis aspek biologi Metode Analisis Data

41 1 CPUE CPUE FPI s s s   s i i CPUE CPUE FPI  i i i FE HT CPUE  s s s FE HT CPUE 

3.3.1 Analisis aspek biologi

Analisis aspek biologi dilakukan untuk menduga potensi sumberdaya ikan yang dilakukan dengan cara mengolah data hasil tangkapan utama dari setiap unit tangkapan ikan yang dioperasikan. Mengingat sifat perikanan di daerah tropis khususnya di Indonesia adalah multispecies dan multigerar, maka perlu dilakukan standarisasi alat. Unit penangkapan yang dijadikan standar adalah jenis unit penangkapan yang dominan untuk menangkap jenis-jenis ikan tertentu di suatu daerah. Unit penangkapan tersebut mempunyai laju tangkapan rata-rata CPUE terbesar pada periode waktu tertentu dan memiliki nilai faktor daya tangkap fishing power indeks sama dengan satu. Fishing power indeks FPI dari masing-masing unit penangkapan lainnya, dapat diketahui dengan cara membagi laju tangkapan rata- rata masing-masing unit penangkapan dengan laju tangkapan rata-rata unit penangkapan yang dijadikan pendugaan terhadap standar Tampubolon dan Sutejo, 1983 yang diacu dalam Citrasari, 2004. Rumus perhitungan FPI adalah sebagai berikut : …………………………………………………………1 …………………………………………………………2 …………………………………………………………3 …………………………………………………………4 Upaya standardisasi diperoleh menggunakan persamaan Gulland, 1983 yang diacu dalam Citrasari 2004 yaitu : SE = FP i x FE i .....…………………………………………………………5 Keterangan : CPUE s = catch per unit effort atau jumlah hasil tangkapanan per satuan upaya unit penangkapan standar pada tahun ke-i; CPUE i = catch per unit effort atau jumlah hasil tangkapanan per satuan upaya jenis penangkapan yang akan distandardisasi; Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 42 HT s = jumlah hasil tangkapanan catch jenis unit penangkapan yang dijadikan standar pada tahun ke-i; HT i = jumlah hasil tangkapanan catch jenis unit penangkapan yang akan distandardisasi pada tahun ke-i; FE s = jumlah upaya penangkapan effort jenis unit penangkapan ikan yang dijadikan standar pada tahun ke-i; FE i = jumlah upaya penangkapan effort jenis unit penangkapan yang akan distandardisasi pada tahun ke-i; FPI s = fishing power indeks atau faktor daya tangkap jenis unit penangkapan standar pada tahun ke-i; FPI i = fishing power indeks atau faktor daya tangkap jenis unit penangkapan yang akan distandardisasi pada tahun ke-i; SE = upaya penangkapan effort hasil standardisasi pada tahun ke-i; Menurut Sparre dan Venema 1999 yang diacu dalam Ihsan 2000, parameter biologi dipakai untuk menduga konstanta-konstanta persamaan surplus produksi. Model surplus produksi banyak digunakan di dalam estimasi stok ikan di perairan tropis karena relaitf lebih sederhana dibandingkan dengan model analitik, data yang dibutuhkan lebih sedikit dan tidak perlu menentukan kelas umur ikan. Model surplus produksi digunakan untuk menentukan tingkat upaya optimal, yaitu suatu upaya yang menghasilkan suatu hasil tangkapan maksimum yang lestari tanpa mempengaruhi produktivitas stok secara jangka panjang, yang biasa disebut hasil tangkapan maksimum lestari maximum sustainable yieldMSY. Pendugaan potensi lestari maximum sustainable yieldMSY ikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan model surplus produksi. Data yang digunakan berupa hasil tangkapan catch dan upaya penangkapan effort yang diolah melalui pendekatan Model Schaefer. Model ini merupakan model analisis regresi dari catch per-unit effort CPUE terhadap jumlah effort f. Formula model linearnya Schaefer, 1975 adalah : CPUE = a – b.f ………………………………………………………....…6 Keterangan , CPUE = rata-rata tangkapan per satuan upaya penangkapan f = upaya penangkapan a dan b = parameter regresi Adapun formula yang digunakan untuk menduga MSY dan upaya optimumnya Schaefer, 1975 adalah : Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 43 MSY = 4b a 2 ..……………………………………………………….....…7 f opt = 2b a ..……………………………………………....…….……….8 Dalam penggunaan metode ini, beberapa asumsi dasar yang harus diperhatikan adalah: 1 Stok ikan dianggap sebagai unit tunggal dan sama sekali tidak berpedoman pada struktur populasinya. 2 Stok ikan selalu dalam keadaan yang cenderung menuju situasi steady state sesuai model pertumbuhan biomas seperti kurva logistik. 3 Hasil tangkapan dan upaya penangkapan merupakan data yang bersifat random. 4 Hasil tangkapan yang di daratkan berasal dari kawasan perairan Kabupaten Lampung Selatan dan tidak ada hasil tangkapan yang di daratkan di luar kawasan. 5 Teknologi penangkapan tidak ada perubahan secara signifikan. Penilaian aspek biologi dilakukan dengan cara beberapa tahapan, yaitu : mengolah data hasil tangkapan utama dari setiap unit tangkapan ikan yang dioperasikan dengan terlebih dahulu melakukan standarisasi alat tangkap. Setelah standarisasi alat tangkap, dilakukan perhitungan hasil tangkapan maksimum lestari MSY dengan menggunakan data hasil tangkapan catch dan upaya penangkapan effort yang diolah menggunakan analisis regresi dari catch per-unit effort CPUE terhadap effort f. Hasil perhitungan MSY dan beberapa parameternya yang digunakan dalam penilaian dari aspek biologi dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.3.2 Analisis aspek berkelanjutan