31 Berdasarkan skala usahanya, usaha perikanan tangkap dapat dikelompokan
menjadi perikanan rakyat maupun perikanan industri. Perikanan rakyat umumnya mempunyai skala usaha yang kecil, sarana dan prasarana penangkapan terbatas. Hal
ini terutama disebabkan karena modal usaha yang dimiliki terbatas. Kegiatan penangkapan ikan dalam perikanan rakyat umumnya dilakukan secara tradisional.
Dengan kondisi di atas, maka produksi yang diperoleh relatif rendah dan daya penangkapan serta pemasaran sangat terbatas Monintja et al., 2001.
Perikanan industri pada umumnya memiliki modal usaha yang lebih besar dan sarana serta prasarana yang lebih lengkap. Akibatnya produksi per upaya
penangkapan lebih besar dibandingkan dengan perikanan rakyat. Dengan kondisi sarana yang lebih lengkap, mutu hasil tangkapanan akan lebih baik dan dapat
memenuhi persyaratan yang diminta oleh pasar, termasuk pasar ekspor.
2.4 Teori Sistem
Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan entitas atau komponen yang saling berhubungan dan terorganisasi membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan atau
sekelompok tujuan Manetsch and Park, 1979; Wetherbe, 1988. Menurut Eriyatno 1999, sistem merupakan totalitas himpunan hubungan yang mempunyai struktur
dalam nilai posisional serta matra dimensional terutama dimensi ruang dan waktu. Menurut Hartrisari 2004, sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
terkait dan terorganisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam logika sistem sistemologi terdapat rangkaian proses transformasi
yang mengelola masukan menjadi luaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sub-sistem adalah suatu elemen atau komponen fungsional suatu sistem yang
berhubungan satu sama lain pada tingkat resolusi tinggi, sedangkan elemen adalah pemisahan bagian sistem pada tingkat resolusi rendah. Masing-masing sub-sistem
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem. Interaksi antar sub-sistem disebut juga interface terjadi karena luaran dari suatu sub-sistem dapat menjadi salah satu
masukan bagi sub-sistem yang lain. Jika interface antar sub-sistem terganggu akan menyebabkan proses transformasi pada sistem secara keseluruhan akan terganggu
pula, sehingga dapat menyebabkan terjadinya bias dari tujuan yang ingin dicapai Wetherbe, 1988.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
32 Dengan mempertimbangkan berbagai kendala dalam pendekatan sistem,
maka pengkajian suatu permasalahan sebaiknya memenuhi karakteristik : 1 Komplek, dimana interaksi antar elemen cukup rumit, 2 Dinamis, dalam arti
faktornya ada yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan, dan 3 Probabilistik, yaitu diperlukan fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan
maupun rekomendasi. Menurut Eriyatno 1999, terdapat tiga pola pikir yang menjadi pegangan pokok oleh para ahli sistem dalam merekayasa solusi
permasalahan, yaitu 1 Sibernetik cybernetic, artinya berorientasi pada tujuan, 2 Holistik holistic, yaitu cara pandang yang utuh terhadap keutuhan sistem, dan
3 Efektif effectiveness, yaitu prinsip yang lebih mementingkan hasil guna yang operasional serta dapat dilaksanakan dari pada pendalaman teoritis untuk mencapai
efisiensi keputusan.
2.5 Pengambilan Keputusan