8
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Unit Penangkapan Ikan
Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan dalam operasi penangkapan ikan. Unit penangkapan ikan terdiri atas perahu atau kapal penangkapan ikan, alat
penangkapan ikan dan nelayan. Jika satu perahu atau kapal dalam satu tahun operasi menggunakan dua jenis alat yang berbeda-beda dalam waktu yang berbeda pula,
maka jumlah unit penangkapan dihitung dua. Selain itu, unit penangkapan ikan diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi jenis alat tangkap yang mengikuti standar
di Indonesia Ditjen Perikanan Tangkap, 2004.
2.1.1 Alat penangkapan ikan
Berbagai ahli telah melakukan klasifikasi teknik penangkapan ikan. Terdapat perbedaan pengklasifikasian dari masing-masing ahli karena perbedaan titik
pandang, tujuan dan kondisi perairan. Namun, prinsip dasar dari pengklasifikasian adalah bagaimana ikan itu tertangkap.
Nomura dan Yamazaki 1975 mengklasifikasikan alat penangkapan ikan menjadi 9 jenis, yang terdiri dari 7 alat tangkap dikategorikan menggunakan jaring,
1 alat tangkap pancing, dan 1 alat tangkap lainnya. Alat tangkap dan teknik penangkapan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Alat tangkap yang memakai jaring netting gear i Gil net yaitu semua jenis jaring surface gill net, mid water gill net, bottom
gill net, dan sweeping gill net kecuali jaring yang menangkap ikan secara terbelit.
ii Entangle net yaitu jaring yang menangkap ikan secara terbelit misalnya tuna drift net dan trammel net.
iii Towing net, yaitu kelompok jaring yang dalam operasinya ditarik atau didorong dan berkantong misalnya beach seine, cantrang, trawl.
iv Lift net, yaitu semua jenis jaring angkat misalnya floating lift net, bottom lift net.
v Surronding net, yaitu menangkap ikan dengan melingkari gerombolan ikan dan ikan masuk ke kantong atau kantong bentukan, misalnya purse seine.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
9 vi Covering net, yaitu menangkap ikan dengan menutup dari atas, umumnya
dioperasikan di perairan dangkal, misalnya jala lempar, lantern net net berbingkai.
vii Trap net, yaitu menangkap ikan dengan perangkap. Berdasarkan ukurannya ada yang kecil, sedang, dan besar, dan berdasarkan posisinya ada yang
portable trap net dan guilding barrier, misalnya jenis-jenis bubu dan sero. 2 Alat tangkap pancing, yaitu semua jenis alat tangkap pancing, misalnya pole and
line, trolling line, drift line, bottom long line. 3 Alat penangkapan lainnya, yaitu alat tangkap yang tidak termasuk dalam
kelompok alat tangkap di atas. Alat tangkap tersebut antara lain harpoons dan spears menangkap ikan dengan menggunakan panah dan tombak,
menggunakan scoop net, electrical fishing, dan lain-lain. Von Brandt 1984 telah melakukan klasifikasi teknis penangkapan ikan pada
tahun 1964 menjadi 15 jenis, kemudian berdasarkan atas saran-saran yang masuk dari berbagai ahli maka pada tahun 1984 klasifikasi berubah menjadi 16 jenis. Ke-16
jenis teknik penangkapan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Penangkapan ikan dengan tidak menggunakan alat misalnya menangkap
dengan menggunakan tangan secara langsung. 2 Penangkapan ikan dengan menjepit dan menggunakan alat untuk melukai
misalnya dengan tombak. 3 Penangkapan ikan dengan memabukkan. secara mekanik dengan melakukan
pemboman, secara kimiawi dilakukan dengan racun dan arus listrik. 4 Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing semua jenis pancing.
5 Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap misalnya sero, bubu. 6 Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap terapung digunakan untuk
menangkap ikan-ikan yang sedang melompat. 7 Bagnets misalnya dengan scoop net.
8 Penangkapan dengan menarik alat tangkap misalnya jenis-jenis trawl. 9 Seine nets yaitu alat tangkap yang menggunakan sayap kemudian ditarik
seperti pukat pantai atau beach seine
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
10 10 Surrounding nets yaitu alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan dengan
menutup pada bagian tepi dan bagian bawah jaring, misalnya pada alat tangkap purse seine.
11 Drive in nets biasanya alat tangkapnya skala kecil, misalnya jaring yang ditarik dengan tangan untuk menangkap ikan.
12 Lift nets yaitu semua jenis jaring angkat misalnya bagan. 13 Falling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya dilakukan dengan
membuang alat dari atas ke bawah misalnya jala lempar. 14 Gill nets yaitu semua jenis jaring insang misalnya jaring insang hanyut.
15 Tangle nets yaitu penangkapan dengan alat tangkap jaring, dengan maksud agar ikan terbelit misalnya jaring listrik.
16 Harvesting machines yaitu semua jenis alat tangkap yang disebutkan di atas yang semua penanganannya dengan mesin misalnya fish pump.
Secara umum standar alat tangkap perikanan laut di Indonesia menurut Ditjen Perikanan Tangkap DKP, 2004 diklasifikasikan sebagai berikut :
1 Pukat udang shrimp net 2 Pukat kantong seine net, yang terdiri dari :
i Payang termasuk lampara
ii Dogol iii Pukat pantai
3 Pukat cincin purse seine 4 Jaring insang gill net
i Jaring inang hanyut ii Jaring isang lingkar
iii Jaring klitik iv Jaring insang tetap
v Jaring net 5 Jaring angkat lift net
i Bagan perahurakit
ii Bagan tancap termasuk kelong iii Serok
iv Jaring angkat lainnya
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
11 6 Pancing hook and lines
i Rawai tuna
ii Rawai hanyut lain selain rawai tuna iii Rawai tetap
iv Huhate v Pancing yang lain
vi Pancing tonda 7 Perangkap traps
i Sero
ii Jermal iii Bubu
iv Perangkap lainnya 8 Alat pengumpul kerang dan rumput shell fish and seaweed collection
i Alat pengumpul
ii Alat pengumpul rumput laut 9 Muro ami
10 Lain-lain, seperti: jala, tombak, dan lain-lain. Alat penangkapan ikan yang digunakan nelayan di Kabupaten Lampung
Selatan cukup banyak jenisnya. Dari sekian banyak jenis alat tangkap yang ada, terdapat 14 empat belas unit penangkapan ikan yang masih digunakan, yaitu :
1 Payang Menurut klasifikasi Von Brandt 1984, payang termasuk ke dalam kelompok
besar ”Seine Net”, yaitu alat tangkap yang memiliki warp penarik yang sangat panjang dengan cara melingkari area atau wilayah seluas-luasnya dan kemudian
menariknya ke kapal atau pantai. Seine net telah ditemukan sejak abad ketiga sebelum Masehi di Phoenicia, Mesir dan Yunani kuno. Bangsa Romawi
menggunakannya dalam kegiatan penangkapan ikan dan menyebarkannya ke daerah Eropa seiring dengan pendudukan yang dilakukannya.
Alat tangkap yang termasuk ke dalam kelompok payang adalah payang teri atau tongkol boat seine, dogol dan pukat pantai beach seine. Jaring pada payang
terdiri atas kantong, dua sayap, dua tali ris, tali selambar, serta pelampung dan pemberat. Kantong merupakan satu kesatuan yang berbentuk kerucut, semakin ke
ujung mata jaringnya semakin kecil. Ikan hasil tangkapan akan terkumpul di bagian kantong ini, semakin kecil ukuran mata jaring, maka akan semakin kecil
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
12 kemungkinan ikan meloloskan diri Monintja, 1991. Sayap merupakan lembaran
jaring yang disatukan dan berfungsi sebagai penggiring dan pengejut bagi ikan, sehingga ikan mengarah ke mulut jaring. Sayap terdiri atas sayap kiri dan sayap
kanan, memiliki ukuran mata jaring yang lebih besar dari bagian lainnya Monintja, 1991. Tali ris terdiri atas tali ris atas dan tali ris bawah yang berfungsi
untuk merentangkan jaring dan merupakan tempat tali pelampung floats dan pemberat sinker. Tali ris atas lebih panjang dari tali ris bawah yang menyebabkan
bibir jaring bagian atas lebih menonjol ke belakang. Hal ini dikarenakan payang tersebut umumnya digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis yang
biasanya hidup di bagian lapisan atas air dan mempunyai sifat cenderung lari ke lapisan bawah bila telah terkurung jaring sehingga ikan yang akan meloloskan diri
menjadi terhalang dan akhirnya masuk ke dalam kantong jaring Subani dan Barus, 1989. Pembukaan mulut jaring payang ditentukan oleh adanya beberapa
pelampung dan pemberat. Fungsi pelampung adalah untuk mempertahankan bentuk jaring sesuai dengan yang diinginkan dan tujuan penangkapan ikan, selain itu juga
untuk memelihara jaring agar tetap terapung, meskipun dipengaruhi oleh arus angin dan penarikan jaring selama operasi penangkapan ikan berlangsung. Pemberat
berfungsi agar bagian bawah jaring terendam sempurna, sehingga membentuk bukaan mulut jaring yang maksimal Monintja, 1991.
2 Pukat pantai beach seine Pukat pantai adalah salah satu jenis pukat kantong yang digunakan untuk
menangkap ikan, baik ikan pelagis maupun demersal yang berada di tepi pantai. Pukat pantai disebut juga pukat tepi, karena pengoperasiannya hanya terbatas pada
tepi pantai. Alat ini terdiri dari dua buah sayap yang panjangnya sama. Ukuran sayapnya
berbeda antar pukat pantai tergantung pada skala usahanya, biasanya 50 – 300 m. Pada tali ris atas menggunakan pelampung dan pada tali ris bawah menggunakan
pemberat. Ukuran mata jaringnya sangat kecil, terutama ke arah kantong 0,4 cm. Alat ini mempunyai tali yang panjang, yang digunakan untuk menarik pukat pantai
tersebut ke arah pantai. Operasi penangkapan dilakukan kapan saja baik pagi maupun malam hari,
kecuali jika gelombang laut besar akan menyulitkan dalam oprasi penangkapan. Jenis
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
13 ikan pelagis kecil dan jenis ikan demersal merupakan hasil tangkapan dari alat
tangkap pukat pantai ini. 3 Pukat udang
Pukat udang tergolong sebagai alat tangkap trawl, dimana jaring berbentuk kerucut, terdiri atas dua lembar sayap yang dihubungkan dengan tali penarik, badan,
by-catch exeluder divice BED dan kantong. BED adalah bingkai berjeruji yang dipasang pada antara bagian badan dan kantong yang berfungsi menyaring atau
meloloskan ikan yang bukan menjadi tujuan utama tangkapan. Tujuan utama pukat udang adalah untuk menangkap udang dan juga ikan
perairan dasar. Alat penangkap ini dioperasikan dengan cara ditarik pada dasar perairan oleh satu atau dua buah kapal, baik melalui samping atau belakang kapal
selama jangka waktu tertentu. Jaring ditarik secara horizontal di dalam air, dan juga karena dilengkapi dengan papan pembuka mulut jaring sehingga mulut jaring akan
terbuka selama operasi penangkapan ikan dilakukan. 4 Jaring insang hanyut drift gillnet
Sesuai dengan namanya yaitu jaring insang hanyut, maka dalam operasionalnya alat ini dihanyutkan searah pergerakan arus atau pengoperasian alat tangkap ini
dengan cara jaring dibiarkan hanyut di bagian permukaan perairan. Alat tangkap ini berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat serta
tali ris atas bawah. Jaring insang hanyut cukup selektif karena memiliki mesh size 5 cm 2 inci.
Berdasarkan waktu pengoperasiannya jaring ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jaring insang hanyut siang dan jaring insang hanyut malam. Pengoperasian alat
tangkap ini dilakukan dengan menggunakan kapal motor, dengan lama trip sekitar 3-7 hari. Setting dilakukan 3-5 kali dalam sehari semalam dan waktu yang
dibutuhkan dari setting sampai hauling sekitar 2-3 jam. 5 Jaring insang tetap set gillnet fixed gillnet
Jaring insang tetap set gillnet fixed gillnet adalah jaring insang yang cara pengoperasiannya diset atau dipasang secara tetap di daerah penangkapan fishing
ground, baik dipasang secara tetap di permukaan, kolom perairan atau di dasar perairan. Jaring insang yang diset tetap di bagian permukaan disebut dengan jaring
insang tetap permukaan perairan surface set gillnet, sedangkan yang diset tetap di
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
14 bagian kolom perairan disebut dengan jaring insang tetap kolom perairan mid
watersubmerged set gillnet jaring yang diset tetap di dasar perairan disebut dengan jaring tetap dasar perairan bottom set gillnet. Cara pemasangan dari ketiga jenis
jaring insang ini adalah dengan cara menyambungkan salah satu atau kedua ujungnya melalui tali penghubung pada jangkar atau pada pemberat utama agar
kedudukan jaring tidak berpindah tempat selama alat dioperasikan. Jaring insang ini biasanya dioperasikan di perairan pantai, teluk atau muara untuk menangkap ikan-
ikan pelagis atau ikan dasar dan biota perairan lainnya yang beruaya ke tempat di mana jaring insang dipasang.
Jaring insang tetap di permukaan ada yang dioperasikan pada malam hari, ada juga yang dioperasikan dengan menggunakan alat bantu cahaya light fishing untuk
menarik perhatian ikan-ikan yang mempunyai sifat fototaksis positif supaya ikan- ikan terjerat atau terpuntal pada mata jaring tertangkap.
6 Jaring insang lingkar Jaring insang lingkar biasanya hanya dioperasikan di perairan pantai atau di
perairan yang kedalamannya tidak melebihi dari tinggi jaring yang akan dioperasikan. Pemasangan jaring setting biasanya dilakukan pada siang hari
meskipun ada juga yang pemasangannya dilakukan pada malam hari dengan menggunakan alat bantu cahaya light fishing. Pada umumnya jaring lingkar
dioperasikan para nelayan di Kabupaten Lampung Selatan adalah pada siang hari. Konstruksi jaring lingkar yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Lampung
Selatan umumnya menggunakan jaring 1 lembar yang memakai ukuran mata jaring 1- 3 inci. Panjang jaring dalam satu tingting bervariasi mulai dari 100 – 400 m.
Metode pengoperasian jaring lingkar oleh para nelayan di Kabupaten Lampung Selatan pada umumnya dengan cara melingkarkan jaring dengan hanya satu perahu
atau dua perahu pada gerombolan ikan, atau melingkarkan jaring dengan hanya satu perahu atau dua perahu di perairan yang sudah diperkirakan ada ikan, kemudian
jaring ditarik supaya ikan terjerat atau terpuntal pada jaring. 7 Bubu portable traps
Alat ini dapat dibuat dari anyaman bambu bamboo netting, anyaman rotan rattan netting, dan anyaman kawat wire netting. Bentuknya bermacam-macam,
ada yang seperti tabung, setengah lingkaran, empat persegi panjang, segitiga
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
15 memanjang, dan sebagainya. Dalam pengoperasiannya dapat memakai umpan atau
tanpa umpan. Bubu yang banyak dioperasikan di perairan Kabupaten Lampung Selatan untuk
menangkap berbagai jenis ikan karang. Umumnya, bubu yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu:
i Badan atau tubuh bubu Badan atau tubuh bubu umumnya terbuat dari anyaman bambu yang berbentuk
empat persegipanjang dengan panjang 125 cm, lebar 80 cm dan tinggi 40 cm. Bagian ini dilengkapi dengan pemberat dari batu bata bisa juga pemberat
lainnya yang berfungsi untuk menenggelamkan bubu ke dasar perairan yang terletak pada keempat sudut bubu.
ii Lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan Lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan terletak pada sisi bagian bawah
bubu. Lubang ini berdiameter 35 cm, posisinya tepat di belakang mulut bubu. Lubang ini dilengkapi dengan penutup.
iii Mulut bubu Mulut bubu berfungsi sebagai tempat masuknya ikan yang terletak pada bagian
depan badan bubu. Posisi mulut bubu menjorok ke dalam badan atau tubuh bubu berbentuk tabung. Semakin ke dalam diameter lubangnya semakin mengecil.
Pada bagian mulut bagian dalam melengkung ke bawah sepanjang 15 cm. Lengkungan ini berfungsi agar ikan yang masuk sulit untuk meloloskan diri
keluar. Sebelum alat tangkap bubu dimasukkan ke dalam perairan maka terlebih dahulu
dilakukan penentuan daerah penangkapan. Penentuan daerah penangkapan tersebut didasarkan pada tempat yang diperkirakan banyak terdapat ikan demersal, yang
biasanya ditandai dengan banyaknya terumbu karang atau berdasarkan pengalaman nelayan.
Bagi bubu yang tidak menggunakan umpan, setelah tiba di daerah penangkapan, maka dilakukan penurunan pelampung tanda, dilanjutkan penurunan
bubu beserta pemberatnya. Untuk bubu yang menggunakan umpan biasanya dari ikan terlebih dahulu diberi umpan lalu dimasukkan ke dalam perairan. Setelah
posisinya dianggap baik maka pemasangan bubu dianggap selesai. Pada beberapa waktu kemudian 1-3 hari pengangkatan bubu dilakukan.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
16 7 Jermal
Jermal adalah perangkap yang terbuat dari jaring yang berbentuk kantong dan dipasang semi permanen melawan arus biasanya arus pasang surut. Alat tangkap
ini biasanya digunakan untuk memanfaatkan ikan-ikan yang mengikuti arus. Lama pemasangannya sangat relatif, jika sudah banyak ikan yang masuk ke dalam jaring,
maka segera alat tangkap ini ditarik kantongnya dan selanjutnya dikeluarkan hasil tangkapannya. Untuk memudahkan pengoperasiannya, pada fishing ground biasanya
dibuat bangunan untuk menunggu dan memantau hasil tangkapan. 8 Serok
Serok umumnya merupakan alat bantu penangkapan, yaitu untuk membantu mengambil menyerok hasil tangkapan yang diperoleh dari penggunaan alat tangkap
lain. Namun ada juga serok yang digunakan secara mandiri sebagai alat penangkapan misalnya pada penangkapan lemuru dan ubur-ubur.
9 Bagan perahu Komponen bagan perahu pada umumnya terdiri dari jaring bagan, perahu dan
rumah bagan. Bagan perahu di Kabupaten Lampung Selatan saat ini masih berskala tradisional, hal ini terlihat dari ukuran yang relatif kecil, pengoperasian masih
dilakukan secara manual, dan alat bantu pengumpul ikan berupa lampu petromak. Di pelataran bagan terdapat alat penggulung roller yang berfungsi untuk mengangkat
jaring bagan pada saat dioperasikan dengan menggunakan tenaga memutar roller. Kontruksi bagan perahu berbentuk empat persegi panjang, jaring atau waring
yang digunakan dipasang pada bingkai berukuran 12x12 meter persegi. Ukuran mata jaring 0,3 hingga 0,5 cm dan tidak bersimpul, sebab dengan jaring tanpa simpul akan
memudahkan pengoperasian, peningkatan efektifitas serta daya tahan jaring. Perahu yang digunakan berukuran panjang 7 m hingga 10 m tergantung ukuran bingkai yang
diinginkan oleh nelayan, bermesin tempel 5 PK dan kapal terbuat dari kayu. Jenis ikan hasil tangkapan didominasi oleh ikan teri, sedangkan jumlah trip per bulan
mencapai 20 trip. Operasi penangkapan dimulai dengan mempersiapkan segala sesuatunya di
darat seperti perbekalan makanan dan minuman seperlunya, minyak tanah 5 hingga 10 liter dan perbekalan lampu petromak sebanyak 2 hingga 4 buah, keranjang
berkapasitas 10 atau 30 kilogram sebanyak 10 hingga 15 buah.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
17 Adapun tahap pengoperasian alat tangkap bagan perahu adalah sebagai berikut:
i Setting, jaring diturunkan sampai pada kedalaman tertentu sesuai dengan banyaknya lampu petromak yang digunakan. Lama jaring di dalam air adalah
1-2 jam atau tergantung banyaknya ikan yang terkumpul, keadaan daerah serta musim penangkapan.
ii Lampu petromak digunakan sebagai alat bantu untuk menarik perhatian ikan pada saat operasi penangkapan. Banyaknya lampu yang digunakan biasanya 2
hingga 4 buah, lampu mulai dinyalakan setelah jaring diturunkan, kemudian dipasang pada saat mulai gelap. Pemasangan lampu dilakukan dengan cara
menggantungkan lampu tersebut pada sebilah bambu dengan jarak + 1 meter dari permukaan laut.
iii Hauling, jaring diangkat dari dalam perairan secara berlahan-lahan ketika jaring mulai mendekat permukaan. Hal ini disebabkan agar ikan-ikan yang sudah
terkumpul didalam jaring tidak kaget dan meloloskan diri. Penarikan jaring dilakukan dengan menggunakan roller.
iv Ikan yang sudah terkumpul didalam jaring, kemudian diarahkan pada satu sisi untuk memudahkan dalam pengambilan hasil tangkapan yang menggunakan alat
bantu serok bergagang besi panjang. v Ikan yang sudah diambil dengan serok, kemudian ditampung dalam sebuah
keranjang. vi Setelah itu jaring perlahan-lahan diturunkan untuk dioperasikan kembali,
selanjutnya dilakukan penyortiran terhadap ikan berdasarkan ukuran dan jenis ikan.
10 Hand line Hand line pancing tangan adalah salah satu alat tangkap yang dikenal oleh
masyarakat luas, utamanya di kalangan nelayan. Pancing prinsipnya terdiri dari dua kelompok utama, yaitu tali line dan mata pancing hook.
Tali pancing biasanya terbuat dari bahan nylon monofilament. Keuntungan dari jenis tali pancing jenis nylon monofilament yaitu kuat, tahan lama dan tidak busuk
dalam air. Sedangkan untuk mata pancing umumnya terbuat dari baja atau bahan yang anti karat dan mempunyai berkait balik. Panjang tali pancing bervariasi antara
100 m sampai 200 m, dan ukuran tali pancing bernomor 100 atau 500. Pemberat berbentuk kerucut dengan diameter 4 cm, tinggi 6 cm dan berat 500 gram. Kapal
yang digunakan terbuat dari kayu dengan panjang 10 m, lebar 3 m tinggi 1,10 m.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
18 Kapal ini telah dilengkapi oleh palka untuk menyimpan ikan tuna dengan panjang
2 m, lebar 1,20 m tinggi 1,10 m yang berkapasitas kurang lebih 1 ton. Persiapan pada pengoperasian hand line rumpon dimulai pukul 22.00 atau
02.00 dengan mempersiapkan segala keperluan akomodasi yang berhubungan dengan operasi penangkapan. Setelah tiba pada rumpon, kapal diikat dengan jarak
kira-kira jarak 500 meter dari rumpon. Persiapan dimulai dengan persiapan umpan yang untuk memancing ikan tuna tuna. Umpan diperoleh dengan cara memancing
ikan disekitar rumpon yang menggunakan umpan benang berwarna pada pancing yang biasanya terdiri dari 5 hingga 8 mata pancing dalam satu unit pancing. Umpan
yang diperoleh dikaitkan pada mata pancing yang biasanya berukuran setebal 0,5 cm dan panjang 5 cm.
12 Bagan tancap Bagan tancap merupakan rangkaian atau susunan bambu berbentuk persegi
empat yang ditancapkan sehingga berdiri kokoh di atas perairan, dimana pada tengah dari bangunan tersebut dipasang jaring. Dengan kata lain, alat tangkap ini sifatnya in
mobile. Hal ini karena alat tersebut ditancapkan ke dasar perairan, yang berarti kedalaman laut tempat beroperasinya alat ini menjadi sangat terbatas yaitu pada
perairan dangkal. Pada keempat sisinya terdapat bambu-bambu menyilang dan melintang yang
dimaksudkan untuk memperkuat berdirinya bagan. Diatas bangunan bagan di bagian tengah terdapat bangunan rumah yang berfungsi sebagai tempat istirahat, pelindung
lampu dari hujan dan tempat untuk melihat ikan. Di atas bangunan ini terdapat roller yang terbuat dari bambu yang berfungsi untuk menarik jaring. Umumnya alat
tangkap ini berukuran 9 m x 9 m sedangkan tinggi dari dasar perairan rata-rata 12 m. Dengan demikian, kedalaman perairan untuk tempat pemasangan alat tangkap ini
rata-rata pada kedalaman 8 m, namun pada daerah tertentu ada yang memasang pada kedalaman 15 m, karena ditancapkan ke dasar perairan maka substrak yang baik
untuk pemasangan adalah lumpur campur pasir. Jaring yang biasa digunakan pada alat tangkap ini adalah jaring yang terbuat
dari waring dengan mesh size 0,4 cm. Posisi jaring dari bagan ini terletak di bagian bawah dari bangunan bagan yang diikatkan pada bingkai bambu yang berbentuk segi
empat. Bingkai bambu tersebut dihubungkan dengan tali pada ke empat sisinya yang
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
19 berfungsi untuk menarik jaring. Pada ke empat sisi jaring ini diberi pemberat yang
berfungsi untuk memberikan posisi jaring yang baik selama dalam air. Ukuran jaring biasanya satu meter lebih kecil dari ukuran bangunan bagan. Selama ini untuk
menarik perhatian ikan berkumpul di bawah bagan, umumnya nelayan masih menggunakan lampu petromaks yang jumlahnya bervariasi dari 2 - 5 buah.
Pada saat nelayan tiba di bagan, maka yang pertama dilakukan adalah menurunkan jaring dan memasang lampu yaitu pada bulan gelap. Setelah beberapa
jam kemudian sekitar 4 jam atau dianggap sudah banyak ikan yang terkumpul di bawah bagan maka penarikan jaring mulai dilakukan. Penarikan dilakukan dengan
memutar roller, sehingga jaring akan terangkat ke atas. Setelah jaring terangkat maka pengambilan hasil tangkapan dilakukan dengan menggunakan scoop net.
13 Bagan apung Pada prinsipnya bagan apung merupakan modifikasi dari bagan tancap.
Perbedaannya dengan bagan tancap adalah apabila bagan tancap tiang penyangga ditancapkan di dasar perairan, bagan apung tiang penyangga diganti dengan beberapa
buah drum yang terbuat dari plastik antara 4 – 6 buah. Biasanya bagan apung ini dibawa oleh kapal penarik sesuai dengan fishing ground yang diperkirakan oleh
nelayan. 14 Sero
Sero guilding barrier adalah alat penangkapan ikan yang dipasang secara tetap di dalam air, yang biasanya terdiri dari susunan pagar-pagar yang akan
menuntun ikan menuju perangkap. Alat ini biasanya terbuat dari kayu, waring, atau bambu, dan terdiri dari bagian-
bagian yaitu a Penaju leading net yang berfungsi untuk menghadang ikan-ikan yang beruaya khususnya pada saat pasang, b Daerah bunuhan, biasanya terletak
pada bagian yang lebih dalam. Dengan demikian, pemasangan alat tangkap ini hanya bisa dilakukan pada daerah-daerah yang landai yang sedikit miring. Nelayan banyak
memasangnya pada daerah-daerah pinggir pantai. Dalam operasi penangkapannya sangat sederhana karena setelah alat tangkap
ini dipasang di perairan diharapkan ikan-ikan yang melewati penaju dari alat tangkap ini akan masuk ke daerah bunuhan. Pada saat air surut pengambilan ikan di daerah
bunuhan segera dilakukan.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
20 Alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di Kabupaten Lampung
Selatan adalah payang, pukat udang, pukat pantai, sero, bubu, jaring insang hanyut, jaring insang tetap, jaring lingkar, trammel net, bagan perahu, bagan apung, serok,
jermal, dan hand line. Adapun alat tangkap yang paling dominan yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Lampung Selatan adalah payang, sero, bubu, jaring
insang hanyut, jaring insang tetap, bagan perahu, bagan apung, dan hand line. Jumlah unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Jumlah unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan2000– 2005. Jumlah unit penangkapan pada tahun unit
Jenis alat tangkap
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Payang
184 226
221 146
208 239
Sero
621 561
1.382 814
1.181 1.122
Bubu
46 40
179 66
87 83
Jaring Insang Hanyut
71 130
147 121
183 249
Jaring Insang Tetap
149 120
124 72
93 148
Bagan Perahu
307 201
338 401
363 544
Bagan Apung
200 266
306 200
370 216
Hand Line
36 34
60 26
52 72
Pukat Udang
77 123
88 163
148 241
Pukat Pantai
1047 1230
2112 2040
2035 2408
Jaring Insang Lingkar
627 845
1.244 1.024
1.116 2.019
Trammel Net
900 924
1.170 804
1.552 1.192
Serok
14 25
93 61
79 90
Jermal
84 101
158 109
205 170
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Selatan 2006
Pada umumnya nelayan di Kabupaten Lampung Selatan melakukan operasi penangkapan ikan dengan one day fishing, dengan rata-rata jumlah hari operasi
adalah 170 hari selama 1 tahun. Perkembangan jumlah trip kapal menurut alat tangkap di Kabupaten Lampung Selatan, dapat dilihat pada Tabel 2.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
21 Tabel 2 Jumlah trip perikanan tangkap menurut jenis alat tangkap di Kabupaten
Lampung Selatan 2000 – 2005 Jumlah trip pada tahun trip
Jenis alat tangkap
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Payang
10.250 14.700
15.025 22.535
17.280 20.000
Sero
6.375 12.240
4.620 41.328
14.400 26.400
Bubu
4.200 5.520
8.330 35.804
15.720 38.400
Jaring Insang Hanyut
10.800 24.700
18.460 31.515
18.400 33.600
Jarin Insang Tetap
48.360 8.640
8.579 13.900
10.400 21.000
Bagan Perahu
48.180 18.750
35.420 19.445
22.080 48.600
Bagan Apung
26.410 45.570
62.610 65.548
46.720 40.500
Hand Line
9.940 149.450 92.612 263.909 146.560 346.400
Pukat Udang
3.220 4.760
3.050 4.980
4.820 5.060
Pukat Pantai
11.200 26.040
32.412 24.752
11.400 15.600
Jaring Lingkar
5.750 13.330
13.465 4.950
14.883 17.248
Trammel Net
5.850 5.775
1.864 129
6.720 4.628
Serok
4.420 98.000
30.215 1.854
15.480 6.600
Jermal
1.650 3.360
3.146 3.572
3.586 2.240
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Selatan 2006
2.1.2 Perahukapal penangkap ikan