52
4 HASIL
4.1 Seleksi Unit Penangkapan Ikan di Kabupaten Lampung Selatan
Seleksi unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan dilakukan dengan memperhatikan aspek biologi, aspek berkelanjutan, aspek ramah lingkungani
dan aspek kelayakan investasi dalam rangka memperoleh prioritas pengembangan unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan.
4.1.1 Aspek biologi
Aspek biologi merupakan aspek pertama yang perlu dianalisis dalam pengembangan perikanan tangkap. Analisis aspek biologi dilakukan untuk
mengetahui tingkat perimbangan kegiatan penangkapan selama ini dibandingkan dengan potensi sumberdaya ikan yang ada. Terkait dengan ini, maka unit
penangkapan ikan yang dioperasikan dan sumberdaya ikan yang ditangkap menjadi fokus utama kajian biologi perikanan tangkap di suatu lokasi. Untuk itu diperlukan
suatu pendugaan potensi lestari dan upaya penangkapan optimum.
1 Ikan pelagis besar
Penangkapan ikan pelagis besar di perairan Kabupaten Lampung Selatan biasanya menggunakan payang, jaring insang tetap, jaring insang lingkar, dan hand
line. Jenis ikan pelagis besar yang ditangkap meliputi ikan kurisi, tongkol dan tenggiri. Produksi, upaya penangkapan, CPUE dan MSY sumberdaya ikan pelagis
besar dapat terlihat pada Tabel 14. Tabel 14 Produksi, Upaya Penangkapan, CPUE dan MSY Sumberdaya ikan
pelagis besar
Tahun Produksi
ton Upaya
Penangkapan unit
CPUE tonunit
2000 775
852.77 0.91
2001 804.2
1050.46 0.77
2002 850.4
1184.10 0.72
2003 1481.5
973.20 1.52
2004 1458.3
1323.87 1.10
2005 1531.5
2085.47 0.73
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
53 Berdasarkan Tabel 14 terlihat produksi ikan pelagis besar meningkat dari
tahun 2000 sampai tahun 2003, terjadi penurunan pada tahun 2004 dan meningkat kembali pada tahun 2005. Upaya penangkapan meningkat dari tahun 2000 sampai
tahun 2002, terjadi penurunan pada tahun 2003 dan pada tahun 2004 sampai tahun 2005 terjadi kenaikan kembali.
Gambar 3 dan 4 memperlihatkan produksi, upaya penangkapan, CPUE, MSY dan upaya penangkapan optimum untuk ikan pelagis besar di perairan Kabupaten
Lampung Selatan. Gambar 3 Hubungan upaya penangkapan dengan CPUE ikan pelagis besar di
perairan Kabupaten Lampung Selatan
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
Upaya Penangkapan unit CPUE tonunit
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
54 Gambar 4 Hubungan upaya penangkapan dengan produksi, MSY dan f-optimum
untuk ikan pelagis besar di perairan Kabupaten Lampung Selatan. Gambar 3 dan 4 memperlihatkan nilai dugaan potensi maksimum lestari
Maximum Sustainable YieldMSY ikan pelagis besar sebanyak 2261,48 tontahun, sedangkan upaya penangkapannya yang optimum f opt sebanyak 2930 unit. CPUE
cenderung mengalami penurunan yang ditandai oleh slope negatif.
2 Ikan pelagis kecil
Penangkapan ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Lampung Selatan biasanya menggunakan sero, pukat pantai, bangan perahu, bagan apung, jaring
insang hanyut JIH, dan jaring insang lingkar JIL, sedangkan jenis ikan pelagis kecil yang ditangkap meliputi ikan layur, layang, selar, lemuru, kembung, dan teri.
Produksi, upaya penangkapan, CPUE dan MSY sumberdaya ikan pelagis kecil dapat dilihat pada Tabel 15.
500 1000
1500 2000
2500
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
Upaya Penangkapan unit P
ro d
u k
s i
t o
n
fopt = 2930 unit MSY = 2261.48 ton
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
55 Tabel 15 Produksi, upaya penangkapan, CPUE dan MSY sumberdaya
ikan pelagis kecil
Tahun Produksi ton
Upaya Penangkapan unit
CPUE tonunit
2000 7120.2
2006.72 3.55
2001 7406.2
2252.69 3.29
2002 7538.7
3936.78 1.91
2003 10750.2
3466.80 3.10
2004 9774.95
3617.69 2.70
2005 11953.3
4449.37 2.69
Berdasarkan Tabel 15, produksi ikan pelagis kecil tahun 2000 sampai tahun 2003 meningkat, terjadi penurunan pada tahun 2004, meningkat kembali pada tahun
2005, sedangkan upaya penangkapan meningkat dari tahun 2000 sampai tahun 2002, terjadi penurunan pada tahun 2003, kemudian meningkat kembali pada tahun 2004
sampai tahun 2005. Gambar 5 dan 6 memperlihatkan produksi, upaya penangkapan, CPUE,
MSY dan upaya penangkapan optimum untuk ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Lampung Selatan.
Gambar 5 Hubungan upaya penangkapan dengan CPUE ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Lampung Selatan
1 2
3 4
5 6
2000 4000
6000 8000
10000 12000
Upaya Penangkapan unit C
P U
E to
n u
n it
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
56 Gambar 6 Hubungan upaya penangkapan dengan produksi, MSY dan f-optimum
untuk ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Lampung Selatan.
3 Ikan demersal
Penangkapan ikan demersal di perairan Kabupaten Lampung Selatan biasanya menggunakan bubu, sero, jermal, dan hand line, sedangkan jenis ikan
demersal yang ditangkap meliputi ikan peperek, kuwe, dan ikan karang. Produksi, upaya penangkapan, CPUE dan MSY sumberdaya ikan demersal dapat dilihat pada
Tabel 16.
Berdasarkan Tabel 16, produksi ikan demersal pada tahun 2000 dan tahun 2001 meningkat, turun pada tahun 2002, naik kembali pada tahun 2003 dan tahun
2004, kemudian turun kembali pada tahun 2005. Upaya penangkapan meningkat Tabel 16 Produksi, upaya penangkapan, CPUE dan MSY sumberdaya ikan
demersal
Tahun Produksi ton
Upaya Penangkapan unit
CPUE tonunit
2000 1391.4
915.34 1.52
2001 1475.6
939.30 1.57
2002 1302.4
1830.42 0.71
2003 1535.3
1042.79 1.47
2004 1794.2
1827.05 0.98
2005 1889
1432.50 1.32
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
2000 4000
6000 8000
10000 12000
Upaya Penangkapan unit P
ro d
u k
s i
t o
n
fopt = 5684 unit MSY = 15009 ton
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
57 dari tahun 2000 sampai tahun 2002, turun pada tahun 2003, naik pada tahun 2004,
kemudian turun kembali pada tahun 2005. Gambar 7 dan 8 memperlihatkan produksi, upaya penangkapan, CPUE dan
MSY dan upaya penangkapan optimum untuk ikan demersal di perairan Kabupaten Lampung Selatan.
Gambar 7 Hubungan upaya penangkapan dengan CPUE ikan demersal di perairan
Kabupaten Lampung Selatan
Gambar 8 Hubungan upaya penangkapan dengan produksi, MSY dan f-optimum
untuk ikan demersal di perairan Kabupaten Lampung Selatan
0.5 1
1.5 2
2.5 3
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
Upaya Penangkapan unit C
P U
E to
n u
n it
500 1000
1500 2000
2500 3000
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
Upaya Penangkapan unit P
ro d
u k
s i
t o
n
fopt = 1793 unit MSY = 2449.56 ton
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
58 Berdasarkan Gambar 7 CPUE ber-fluktuatif dari tahun 2000 sampai tahun
2005. Pada Gambar 8, produksi ikan demersal pada tahun 2000 dan tahun 2001 meningkat, turun pada tahun 2002, naik kembali pada tahun 2003 dan tahun 2004,
kemudian turun kembali pada tahun 2005. Upaya penangkapan meningkat dari tahun 2000 sampai tahun 2002, turun pada tahun 2003, naik pada tahun 2004,
kemudian turun kembali pada tahun 2005.
4 Udang dan biota laut non ikan
Penangkapan udang dan biota laut non ikan di perairan Kabupaten Lampung Selatan biasanya menggunakan pukat udang dan trammel net, sedangkan jenis hasil
tangkapan udang dan biota laut non ikan yang ditangkap dengan unit penangkapan ini meliputi udang windu, udang putih, cumi-cumi, kepiting, dan lain-lain. Produksi,
upaya penangkapan, CPUE dan MSY sumberdaya udang dan biota laut non ikan dapat dilihat pada Tabel 17.
Berdasarkan Tabel 17, produksi udang dan biota laut non ikan tahun 2000 sampai tahun ber-fluktuasi.
Gambar 9 dan 10 memperlihatkan produksi, upaya penangkapan, CPUE, MSY dan upaya penangkapan optimum untuk sumberdaya udang dan biota laut non
ikan di perairan Kabupaten Lampung Selatan. Tabel 17 Produksi, upaya penangkapan, CPUE dan MSY sumberdaya
udang dan biota laut non ikan
Tahun Produksi ton
Upaya Penangkapan unit
CPUE tonunit
2000 79.76
86.00 0.93
2001 95.36
136.86 0.70
2002 164.40
93.85 1.75
2003 144.72
183.10 0.79
2004 169.85
163.52 1.04
2005 188.64
264.84 0.71
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
59 Gambar 9 Hubungan upaya penangkapan dengan CPUE udang dan biota non ikan
di perairan Kabupaten Lampung Selatan
Gambar 10 Hubungan upaya penangkapan dengan produksi, MSY dan f-optimum untuk udang dan biota non ikan di perairan Kabupaten Lampung Selatan
Berdasarkan Gambar 10, produksi udang dan biota laut non ikan dari tahun 2000 – 200 ber-fluktuasi, begitu juga upaya penangkapan selama periode tersebut
cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun.
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8 2
100 200
300 400
500 600
Upaya Penangkapan unit C
P U
E to
n u
n it
50 100
150 200
250 300
100 200
300 400
500 600
Upaya Penangkapan unit P
ro d
u k
s i
t o
n
Fopt = 270 unit MSY = 243.47 ton
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
60
4.1.2 Aspek berkelanjutan