Pengambilan Keputusan Sistem pengembangan unit penangkapan ikan di Kabupaten Lampung Selatan

32 Dengan mempertimbangkan berbagai kendala dalam pendekatan sistem, maka pengkajian suatu permasalahan sebaiknya memenuhi karakteristik : 1 Komplek, dimana interaksi antar elemen cukup rumit, 2 Dinamis, dalam arti faktornya ada yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan, dan 3 Probabilistik, yaitu diperlukan fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan maupun rekomendasi. Menurut Eriyatno 1999, terdapat tiga pola pikir yang menjadi pegangan pokok oleh para ahli sistem dalam merekayasa solusi permasalahan, yaitu 1 Sibernetik cybernetic, artinya berorientasi pada tujuan, 2 Holistik holistic, yaitu cara pandang yang utuh terhadap keutuhan sistem, dan 3 Efektif effectiveness, yaitu prinsip yang lebih mementingkan hasil guna yang operasional serta dapat dilaksanakan dari pada pendalaman teoritis untuk mencapai efisiensi keputusan.

2.5 Pengambilan Keputusan

AHP Analytical Hierarchy Procces adalah salah satu alat analisis tools analysis pendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan, alokasi sumberdaya, serta penentuan bobot dan prioritas alternatif strategi atau kebijakan Saaty, 1988, bahkan bisa juga digunakan untuk memilih portofolio, analisis biaya manfaat, peramalan, dan lain-lain Mulyono, 1996. Metode ini dapat digunakan untuk kondisi pengambilan keputusan banyak kriteria, ketidakpastian serta ketidaksempurnaan data dan informasi, dan dibutuhkan segera untuk diimplementasikan. AHP merupakan suatu pendekatan sistem yang digunakan untuk menelaah konsistensi dari suatu kebijakan strategi yang bersifat hirarki. Kompleksitas permasalahan yang terkait dengan pengambilan keputusan distrukturkan dalam bentuk hirarki dan memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif terhadap alternatif keputusan. Metode ini dkembangkan pertama kali oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970. Mulyono 1999 menyatakan bahwa pendekatan AHP adalah salah satu bentuk operations research OR yang sudah kembali pada ciri operasionalnya. Metode ini telah diaplikasikan dalam berbagai bidang ekonomi, sosial, dan manajemen. Expert Choice adalah software program komputer yang umum digunakan untuk membantu proses analisis AHP, karena disain program ini telah disesuaikan dengan kebutuhan proses analisis dan dibangun untuk memudahkan pengguna user friendly. Metode AHP pada dasarnya adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi dan preferensi manusia. Masalah yang komplek dan tidak Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 33 terstuktur diuraikan ke dalam kelompok atau kriterianya, kemudian kelompok ini diatur menjadi suatu bentuk hirarki Permadi, 1992. Tingkat kepentingan variabel- variabel setiap kriteria, komponen kriteria, dan alternatif keputusan ditentukan melalui pemberian nilai numerik secara subyek tentang arti pentingnya secara relatif dibandingkan variabel yang lain pada levelnya. Hasil berbagai pertimbangan tersebut kemudian disintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dan berperan mempengaruhi hasil pada sistem yang sedang dianalisis. AHP juga menguji konsistensi penilaian, bila terjadi penyimpangan yang terlalu jauh dari nilai konsistensi sempurna, maka perlu reevaluasi penilaian atau hirarki harus distuktur ulang. Keberhasilan hasil analisis AHP untuk memperoleh keputusan yang representatif sangat ditentukan oleh keefektifan struktur hirarki dan ketepatan kriteria terpilih, serta kesempurnaan intuisi dan kapasitas key person. AHP adalah suatu hirarki fungsional dengan memanfaatkan persepsi dari key person yang terkait dengan masalah yang teliti. Metode ini mempunyai kelebihan karena prosedurnya yang sederhana dan tidak memerlukan asumsi. Karena itulah metode ini sering digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang kompleks dengan permasalahan yang tidak terstruktur, termasuk dalam penyelesaian permasalahan yang bersifat strategis dan makro, seperti pengelolaan perikanan tangkap. Di dalam penyelesaian persoalan dengan menggunakan AHP, menurut Saaty 1993 terdapat tiga prinsip dasar, yaitu : 1 prinsip penyusunan hirarki, 2 prinsip penentuan prioritas, dan 3 prinsip konsistensi logis, sehingga dalam AHP harus dilakukan : 1 Dekomposisi, merupakan langkah untuk menguraikan persoalan menjadi unsur- unsur yang tidak mungkin diuraikan lagi dan akhirnya akan diperoleh beberapa tingkatan persoalan yang disusun terstruktur sebagai suatu hirarki. 2 Perbandingan berpasangan, melakukan perbandingan kepentingan relatif antar dua elemen pada tingkat tertentu dengan tingkat diatasnya. 3 Sintesa dan prioritas, merupakan langkah untuk mencari vektor eigen pada setiap matrik berpasangan untuk mendapatkan nilai prioritas lokal. Berdasarkan nilai prioritas lokal dari berbagai matrik perbandingan berpasangan itu akan Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 34 dapat diperoleh nilai prioritas global. Dengan demikian prosedur menentukan sintesa berbeda menurut bentuk hirarki. 4 Konsistensi, mengandung dua arti, yaitu : Pertama, konsistensi yang menyangkut pengelompokan obyek-obyek berdasarkan keseragaman dan relevansinya. Kedua, menyangkut hubungan antar obyek yang didasarkan pada kriteria tertentu. Jika penilaian tidak konsisten maka proses harus diiterasi untuk memperoleh nilai yang tepat. Tahap terpenting dari proses analisis hirarki adalah penilaian perbandingan pasangan, yang pada dasarnya merupakan perbandingan tingkat kepentingan antara komponen elemen dalam suatu tingkat hirarki. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan sejumlah kombinasi elemen yang ada pada setiap hirarki, sehingga dapat dilakukan penilaian kuantitatif untuk mengetahui besarnya bobot setiap elemen. Untuk pembandingan pasangan, bentuk matriks merupakan bentuk yang lebih disukai.

2.6 Keadaan Perairan Lampung Selatan