24 zona II atau jalur 2 dengan jarak 4 mil – 8 mil dari garis pantai. Perikanan skala
besar merupakan perikanan industri yang menggunakan mesin dalam dengan kekuatan 200 HP atau 100 GT dan jalur operasinya pada jalur 3 dan 4 dengan jarak
8 mil – 12 mil dari garis pantai dan atau 12 mil. Selanjutnya Soekarsono 1995, mengklasifikasikan kapal perikanan menurut fungsinya, yaitu kapal tonda troller,
kapal rawai dasar bottom long liner, kapal rawai tuna tuna long liner, kapal pukat cincin purse seiner, kapal jaring insang gillnetter, kapal bubu pot fishing vessel,
kapal pikat udang shrimp trawler, kapal set net, kapal pengangkut ikan dan jenis kapal lainnya.
Kabupaten Lampung Selatan memiliki jumlah perahukapal penangkapan ikan dengan kategori: 1 Perahu tanpa motor yang terdiri dari: jukung, perahu papan
kecil, sedang dan besar, 2 Perahu motor tempel dan, 3 Kapal motor yang terdiri dari: 0-5 GT, 5-10 GT dan 10-20 GT.
Perahu atau kapal yang digunakan nelayan Kabupaten Lampung Selatan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu perahu tanpa motor PTM,
perahu motor tempel PMT, dan kapal motor KM. Perahu tanpa motor dan perahu motor tempel merupakan jenis perahu yang mendominasi kegiatan penangkapan
ikan, karena harga perahu ini terjangkau bagi sebagian besar nelayan di Kabupaten Lampung Selatan. Perkembangan perahukapal penangkapan ikan di Kabupaten
Lampung Selatan terlihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah perahukapal perikanan tangkap Kabupaten Lampung Selatan
2000-2005 Kategori PerahuKapal unit
Dengan perahu tanpa motor Dengan kapal motor
Perahu papan Ukuran kapal motor GT
Tahun Jukung
Kecil Sedang Besar
Dengan motor
tempel 5
5 – 10 10 – 20 2000
256 237
186 148
176 94
37 11
2001 181
212 169
162 186
113 67
29 2002
176 213
162 153
192 109
60 35
2003 174
211 168
158 199
105 63
38 2004
187 226
132 170
213 98
68 41
2005 172
218 142
165 254
104 70
48
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Selatan 2006
2.1.3 Nelayan
Nelayan menurut ensiklopedi Indonesia adalah ”Orang yang secara aktif melakukan kegiatan menangkap ikan, baik secara langsung seperti para penebar dan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
25 penarik jaring, maupun secara tidak langsung seperti juru mudi perahu layar,
nakhoda kapal ikan bermotor, ahli mesin kapal, juru masak kapal penangkapan ikan sebagai mata pencaharian”. Inti pengertian batasan ini menyatakan, bahwa nelayan
adalah pekerjaan orang yang kerja utamanya menangkap ikan. Batasan pengertian yang ada pada ensiklopedi Indonesia itu, tampaknya diikuti sama persis didalam
statistik perikanan Indonesia dalam angka, 1992 yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta 1995, bunyinya adalah sebagai
berikut: ”Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikanbinantang air lainnyatanaman air. Orang yang hanya melakukan
pekerjaan, seperti membuat jaring, mengangkut alat-alatperlengkapan kedalam perahukapal, mengangkut ikan dari perahukapal tidak dimasukkan sebagai nelayan,
tetapi ahli mesin, juru masak yang bekerja diatas kapal penangkap dimasukkan sebagai nelayan”. Menurut Undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan
pasal 1 ayat 10 disebutkan, Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Selanjutnya pada pasal 1 ayat 11 disebutkan, Nelayan
kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Berdasarkan waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan, nelayan diklasifikasikan sebagai berikut :
1 Nelayan penuh: yaitu nelayan yang seluruh waktu kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikanbinatang air lainnyatanaman air.
2 Nelayan sambilan utama: yaitu nelayan yang sebagian besar waktu kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikanbinatang air
lainnyatanaman air. Di samping melakukan pekerjaan penangkapan, nelayan kategori ini dapat pula mempunyai pekerjaan lain.
3 Nelayan sambilan tambahan: yaitu nelayan yang sebagian kecil waktu kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan penangkapan ikan. Nelayan yang ada di
Kabupaten Lampung Selatan sebagai besar merupakan nelayan kecil yang melakukan pekerjaan operasi penangkapannya sebagai nelayan penuh dan
nelayan sambilan utama. Adapun perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
26 Tabel 4 Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Lampung Selatan 2000– 2005
Tahun Jumlah Rumah Tangga Perikanan RTP
2000 1.145
2001 1.487
2002 1.584
2003 1.562
2004 1.587
2005 1.619
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Selatan 2006
2.2 Sumberdaya Perikanan Tangkap