4 tepat guna dalam pemanfaatan sumber daya perikanan yang berkelanjutan,
khususnya di Kabupaten Lampung Selatan.
1.3 Kerangka Pemikiran
Usaha perikanan tangkap di Kabupaten Lampung Selatan didominasi oleh skala usaha yang relatif kecil dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Hal
ini menyebabkan produktivitas tangkapan masih relatif rendahdan hasil tangkapan masih beragam sehingga belum dapat memberikan keuntungan bagi nelayan. Usaha
seperti ini sangat peka terhadap perubahan sehingga dalam pengembangannya dibutuhkan kajian yang komprehensif dengan memahami terlebih dahulu faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan usaha perikanan tangkap di Kabupaten Lampung Selatan.
Pengembangan pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap di Kabupaten Lampung Selatan sampai saat ini dihadapkan kepada masalah yang terkait dengan
pengelolaan perikanan yang belum dilakukan secara optimal. Penggunaan alat tangkap yang kurang produktif, sarana yang belum memadai, usaha yang bersifat
tradisional, kualitas sumber daya manusia relatif rendah, kurangnya perhatian terhadap masalah kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya, serta sulitnya
nelayan memperoleh pinjaman modal untuk pengembangan usahanya merupakan masalah mendasar yang dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan
dalam usaha mengembangkan perikanan tangkap. Unit penangkapan ikan merupakan kesatuan teknis dalam suatu operasi
penangkapan yang biasanya terdiri dari nelayan, perahu atau kapal penangkap dan alat penangkap yang digunakan. Hal ini berarti bahwa jika satu perahu atau kapal
dalam satu tahun operasi menggunakan dua jenis alat yang berbeda-beda dalam waktu yang berbeda pula, maka jumlah unit penangkapan dihitung dua. Selain itu,
unit penangkapan ikan diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi jenis alat penangkap yang mengikuti standar di Indonesia Ditjen Perikanan Tangkap, 2004.
Dalam konteks pemberdayaan nelayan, pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Lampung Selatan hendaknya lebih diarahkan pada peningkatan
pendapatan nelayan. Sumberdaya ikan yang relatif potensial di Kabupaten Lampung Selatan belum dapat meningkatkan taraf hidup nelayan meskipun harga ikan relatif
stabil. Hal ini menguatkan kembali alasan bahwa pengembangan perikanan tangkap
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
5 perlu diusahakan agar dapat dijadikan mata pencaharian utama nelayan untuk
meningkatkan taraf hidup mereka. Di sisi lain kelestarian sumberdaya ikan harus mendapatkan perhatian serius. Untuk menjaga kelestarian sumberdaya perikanan,
pengembangan perikanan
tangkap hendaknya
mengacu pada
kebijakan pengembangan perikanan secara global, yaitu penggunaan alat tangkap yang
selektif, tidak berdampak negatif pada lingkungan, secara sosial dapat diterima oleh masyarakat dan nelayan setempat. Hal tersebut merupakan manifestasi pemanfaatan
sumberdaya perikanan secara optimal dan bertanggungjawab, seperti yang tecantum dalam pedoman Code of Conduct of Responsible Fisheries FAO, 1995.
Perairan laut Kabupaten Lampung Selatan yang relatif luas dan dapat diakses oleh nelayan dari berbagai daerah juga memberi peluang terjadinya konflik antar
nelayan, terutama terhadap nelayan yang berbatasan dengan daerah ini. Peningkatan aktitivitas penangkapan ikan dapat berkembang menjadi ancama bagi kelestarian
sumber daya perikanan, bila terjadi kelebihan upaya penangkapan ikan. Oleh sebab itu eksploitasi sumberdaya perikanan perlu dikendalikan. Peran pemerintah daerah
yang tegas diharapkan akan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Untuk mengetahui sampai sejauh mana perkembangan unit penangkapan ikan
di Kabupaten Lampung Selatan, dilakukan terlebih dahulu pemetaan unit penangkapan ikan yang akan dijadikan bahan dalam pengembangan unit
penangkapan ikan selanjutnya. Selain pemetaan, dilakukan pula analisis terhadap unit penangkapan ikan dengan memperhatikan aspek biologi, aspek berkelanjutan,
aspek ramah lingkungan, dan aspek kelayakan investasi yang hasilnya diharapkan memperoleh unit penangkapan ikan yang layak dikembangkan. Selanjutnya
penentuan prioritas alternatif pengembangan perikanan tangkap dianalisis menggunakan metoda Analytical Hierarchy Process AHP. Hasil analisis
diinterpretasikan sebagai rekomendasi pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Lampung Selatan. Kerangka pikir penelitian disajikan pada Gambar 1.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
6 Gambar 1 Kerangka pikir penelitian.
Metode AHP
Strategi Pengembangan Unit penangkapan ikan
Unit Penangkapan Ikan Kondisi Saat Ini Permasalahan
Penguasaan teknologi
Orientasi usaha
Penggunaan bahan kimia
Permodalan
Teknik dan alat tangkap.
Jumlah armada
Daerah penangkapan
Sarana dan prasarana
Seleksi Unit Penangkapan Ikan
Menentukan sistem pengembangan unit penangkapan ikan tepat guna di
Kabupaten Lampung Selatan .
Rekomendasi Pengembangan Unit Penangkapan Ikan.
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Belum Optimal
Analisis berdasarkan aspek biologi, berkelanjutan,
ramah lingkungan, kelayakan investasi.
kelayakan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
7
1.4 Tujuan Penelitian