Aspek ramah lingkungan Unit Penangkapan Ikan Pilihan di Kabupaten Lampung Selatan

75 tangkapan pukat udang bisa mencapai 50 - 75 dari TAC yang ada, biaya pembuatan pukat udang bisa mencapai Rp 1.250.000 - Rp 2.250.000 per unit, secara umum tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku meskipun secara turun temurun adat masih digunakan. Jaring insang lingkar hanya memiliki total skor 14 sebagai unit penangkapan berkelanjutan di perairan Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan CCRF. Meskipun jaring insang lingkar dapat memenuhi kriteria menguntungkan, tetapi tidak dapat memenuhi kriteria lainnya dalam aspek berkelanjutan. Jaring insang lingkar hanya memenuhi sekitar 3 - 5 kriteria unit penangkapan ikan ramah lingkungan, hasil tangkapannya mencapai 50 - 75 dari TAC yang ada. Biaya pembuatan jaring insang lingkar tinggi lebih dari Rp 2.250.000 per unit, menggunakan BBM yang banyak untuk memasang dan menarik jaring yang panjang dalam operasinya lebih besar dari 16 liter per trip.

5.1.3 Aspek ramah lingkungan

Hasil seleksi unit penangkapan ikan yang relatif ramah lingkungan di Lampung Selatan adalah hand line, sero, bubu, dan jaring insang hanyut, sedangkan yang tidak ramah lingkungan adalah pukat pantai dan jaring insang lingkar. Hand line hampir memenuhi secara sempurna kriteria ramah lingkungan yang ada. Kekurangan terjadi pada : a kriteria kualitas hasil tangkapannya hanya memiliki skor 3, di mana hasil tangkapannya tidak selalu ditemui dalam kondisi hidup; dan b tidak menangkap species yang dilindungihampir punah dengan skor 3, karena species yang dilindungi pernah juga tertangkap. Jaring insang hanyut secara keseluruhan memenuhi kriteria ramah lingkungan dibandingkan unit penangkapan ikan lainnya selain hand line di perairan Kabupaten Lampung Selatan. Sero dapat dikembangkan karena lima kriteria ramah lingkungan mempunyai skor 3 di samping semua kriteria lainnya berskor 2. Lima kriteria yang berskor 3 tersebut adalah tidak destruktif, by-catch 3 species dan laku dijual di pasar, dampak minim terhadap biodiversity, produknya tidak membahayakan konsumen dan dapat diterima secara sosial. Produk sero dipastikan aman bagi konsumen, karena teknik penangkapan tidak menggunakan bahan berbahaya, sedangkan skor 3 untuk kriteria dapat diterima Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 76 secara sosial karena pengusahaan sero memenuhi sifat investasi murah hanya bahan jaring berbentuk perangkap, menguntungkan hemat BBM namun jangkauan penangkapan luas, tidak bertentangan dengan budaya, dan memenuhi peraturan perikanan yang berlaku. Pukat pantai merupakan unit penangkapan yang cenderung merusak lingkungan dibandingkan unit penangkapan lainnya di perairan Kabupaten Lampung Selatan. Bersama dengan jaring insang lingkar, jaring insang tetap, pukat pantai cenderung merusak lingkungan dengan total skor masing-masing 17, dan Pukat pantai mempunyai selektifitas yang rendah karena menangkap lebih dari 3 spesies ikan dengan variasi ukuran yang berbeda jauh. Dalam operasinya, pukat pantai biasanya menangkap semua jenis ikan yang tersangkut pukat mulai dari ikan besar seperti tongkol, tenggiri, dan kurisi, ikan sedang dan kecil seperti lemuru, kembung, layang, teri serta berbagai jenis biota laut non ikan. Di samping itu, nilai beberapa kriteria ramah lingkungan lainnya juga rendah karena hasil tangkapnya berkualitas rendah, by-catch tinggi, kriteria dampak ke biodiversity cukup tinggi, dan kurang dapat diterima secara sosial. Jaring insang lingkar mempunyai sifat destructive yang tinggi terhadap habitat karena semua habitat biota laut yang terperangkap atau dilingkupi jaring insang lingkar minimal akan rusak jika tidak tertangkap pada saat jaring insang lingkar tidak ditarik. Jaring insang lingkar juga mempunyai selektifitas rendah karena dapat menangkap 3 spesies ikan atau kurang dengan variasi ukuran yang berbeda jauh, by-catch cukup tinggi, dampak ke biodiversity cukup tinggi karena menyebabkan kematian beberapa spesies dan merusak habitat, dan kurang dapat diterima secara sosial karena cenderung bertentangan dengan budaya dan peraturan perikanan yang berlaku.

5.1.4 Aspek kelayakan investasi