29 Tabel 7 Nilai produksi perikanan tangkap menurut jenis ikan di Kabupaten Lampung
Selatan 2000 – 2005
Tahun x Rp 1000
Jenis Ikan
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Peperek
2.393.300 2.172.800 2.699.790
1.305.000 1.861.440
912.200
Kuwe
1.758.400 4.539.060 3.485.300 5.874.000
11.624.120 11.307.700
Layur
1.163.750 903.975 4.816.800 3.108.900
2.310.520 4.103.200
Kurisi
1.144.150 2.314.200 5.523.920 3.895.220
2.166.720 5.544.000
Layang
2.405.200 3.368.350 11.056.660 9.144.000
6.336.540 11.450.800
Selar
1.974.700 4.429.350 8.616.020 6.260.800
7.158.770 9.948.600
Lemuru
699.300 1.727.103 2.479.080 3.840.200
6.604.640 5.822.100
Kembung
6.909.650 8.381.375 16.400.080 16.744.500
22.177.750 21.023.100
Teri
4.317.250 24.096.875 7.195.740 8.781.600 13.871.400
20.737.500
Tenggiri
2.784.100 1.025.325 2.868.720 6.497.200
7.984.344 10.300.500
Tongkol
4.483.800 6.576.675 7.090.940 5.124.200
5.015.700 6.325.000
Ekor Kuning
789.950 2.159.700 1.341.270 1.257.200
1.354.490 1.422.900
Udang Putih
1.237.600 3.987.000
774.600 11.886.600 15.134.100
10.539.500
Cumi-cumi
1.336.050 3.880.000 2.609.260 5.640.700
6.073.080 7.065.100
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Selatan 2006
2.3 Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap
Pengembangan merupakan suatu istilah yang berarti upaya perubahan dari suatu yang kurang kepada sesuatu yang dinilai lebih baik. Pengertian tentang
pengembangan sebagai suatu proses yang membawa peningkatan kemampuan penduduk mengenai lingkungan sosial, disertai dengan meningkatnya taraf hidupnya.
Dengan demikian, pengembangan adalah suatu proses yang menuju pada suatu kemajuan. Pengembangan industri perikanan tidak dapat dilepaskan dari
pengembangan bisnis perikanan secara holistik. Pemberdayaan industri pengolahan ikan tidak cukup jika hanya dilakukan dengan membenahi salah satu subsistem saja,
melainkan harus menyehatkan pula keseluruhan jaringan kelembagaan bisnis perikanan Pranaji, 2000. Untuk pengembangan produksi atau pemanfaatan
sumberdaya perikanan di masa mendatang, langkah-langkah yang harus dikaji dan kemudian diusahakan pelaksanaannya adalah: 1 pengembangan prasarana
perikanan, 2 pengembangan agroindustri, pemasaran dan permodalan di bidang perikanan, 3 pengembangan kelembagaan dan penyelenggaraan penyuluhan
perikanan, 4 pengembangan sistem informasi manajemen perikanan. Pengembangan usaha perikanan merupakan suatu proses atau kegiatan
manusia untuk meningkatkan produksi di bidang perikanan dan sekaligus
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
30 meningkatkan pendapatan nelayan melalui penerapan teknologi yang lebih baik
Bahari, 1989 yang diacu Sultan, 2004. Dalam kegiatan perikanan tangkap untuk dikembangkan, ada beberapa aspek yang berpengaruh antara lain :
1 Aspek biologi, berhubungan dengan sediaan sumberdaya ikan, sebarannya, komposisi ukuran hasil tangkapanan dan jenis spesies.
2 Aspek teknis, berhubungan dengan unit penangkapan, jumlah kapal, fasilitas penanganan di kapal, fasilitas pendaratan dan fasilitas penanganan ikan di darat.
3 Aspek sosial, berkaitan dengan kelembagaan dan tenaga kerja serta dampak usaha terhadap nelayan.
4 Aspek ekonomi, berkaitan dengan hasil produksi dan pemasaran serta efisiensi biaya operasional yang berdampak kepada pendapatan bagi stakeholder.
Usaha perikanan tangkap adalah sebuah sistem yang tediri dari berbagai elemen yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pada
lingkungan yang sangat kompleks. Manetsch dan Park 1976 yang diacu oleh Sultan 2004, mendefinisikan sistem sebagai suatu gugus dari elemen yang saling
berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari tujuan-tujuan. Apabila pengembangan perikanan di suatu wilayah perairan
ditentukan pada perluasan kesempatan kerja, maka teknologi yang perlu dikembangkan adalah jenis unit penangkapan ikan yang relatif dapat menyerap
tenaga kerja banyak, dengan pendapatan nelayan memadai Monintja, 2000. Selanjutnya dikatakan bahwa untuk memenuhi penyediaan protein masyarakat
Indonesia, maka dipilih unit penangkapan ikan yang memiliki produktivitas nelayan per tahun tinggi, namun masih dapat dipertanggung jawabkan secara biologis dan
ekonomis. Pengembangan jenis teknologi penangkapan ikan di Indonesia perlu
diarahkan agar dapat menunjang tujuan pembangunan umum perikanan, maka syarat-syarat pengembangan teknologi penangkapan Indonesia haruslah dapat :
1 Menyediakan kesempatan kerja yang banyak. 2 Menjamin pendapatan yang memadai bagi para tenaga kerja atau nelayan.
3 Menjamin jumlah produksi yang tinggi. 4 Mendapatkan jenis ikan komoditi ekspor atau jenis ikan yang bisa diekspor.
5 Tidak merusak kelestarian sumberdaya ikan.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
31 Berdasarkan skala usahanya, usaha perikanan tangkap dapat dikelompokan
menjadi perikanan rakyat maupun perikanan industri. Perikanan rakyat umumnya mempunyai skala usaha yang kecil, sarana dan prasarana penangkapan terbatas. Hal
ini terutama disebabkan karena modal usaha yang dimiliki terbatas. Kegiatan penangkapan ikan dalam perikanan rakyat umumnya dilakukan secara tradisional.
Dengan kondisi di atas, maka produksi yang diperoleh relatif rendah dan daya penangkapan serta pemasaran sangat terbatas Monintja et al., 2001.
Perikanan industri pada umumnya memiliki modal usaha yang lebih besar dan sarana serta prasarana yang lebih lengkap. Akibatnya produksi per upaya
penangkapan lebih besar dibandingkan dengan perikanan rakyat. Dengan kondisi sarana yang lebih lengkap, mutu hasil tangkapanan akan lebih baik dan dapat
memenuhi persyaratan yang diminta oleh pasar, termasuk pasar ekspor.
2.4 Teori Sistem