64
Klien adalah siswa kelas IX.5. Menurut wali kelas, klien adalah anak aktif kegiatan, dan aktif ketika di kelas misalnya berbicara sendiri ketika
pelajaran dan suka bercanda. Klien juga suka bergaul dengan teman-teman. Klien termasuk anak yang motivasinya rendah, hal ini dapat dilihat dari
perilaku siswa ketika mendapat pelajaran kurang begitu antusias dan masih sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pada saat pelajaran kalau disuruh maju atau
menjawab pertanyaan dari guru klien agak sulit. Prestasi akademik di sekolah masih perlu mendapat perhatian.
4 Informasi dari Guru Mata Pelajaran
Klien adalah siswa kelas IX.5. Menurut guru mata pelajaran Bahasa Inggris, klien cukup pasif dalam pelajaran. Ketika mendapat pertanyaan hanya
diam dan senyum, harus mendapat dorongan dan bantuan baru bisa menjawabnya. Ketika ada yang kurang paham juga tidak ditanyakan tetapi
ketika dijelaskan terkadang sibuk dengan kegiatannya sendiri atau bercanda dengan teman sebangkunya. Nilai mid kelas IX masih jauh dari KKM. Klien
termasuk siswa yang kurang motivasi belajar dan perlu mendapat bantuan untuk meningkatkan motivasi belajarnya sehingga prestasi yang diperoleh juga
dapat meningkat.
4.1.2.1.3 Analisis dan Diagnosis Kasus
1 Analisis Kasus
a Content
Dilihat dari isi permasalahan yang dialami oleh klien bahwa inti permasalahan yang dialami oleh klien yaitu kurangnya motivasi belajar
65
dikarenakan adanya kesibukan di klub basket sehingga menyita waktu untuk belajar dan membuat dirinya malas. Sikap malas untuk belajar membawa
dampak pada nilai-nilainya yang kurang memuaskan. Tanggung jawab belajar sebagai seorang siswa juga kurang begitu dipegang teguh sehingga sikap malas
masih ada dalam dirinya. b
Komparatif Berdasarkan hasil keterangan yang diperoleh dari klien serta hasil
keterangan yang diperoleh melalui pengamatan lain dapat dikatakan bahwa memang gejala perilaku yang dimunculkan klien sesuai dengan hasil
keterangan yang diperoleh melalui sumber lain. Menurut keterangan yang diperoleh dari guru mata pelajaran Bahasa Inggris, klien di kelas membuat
gaduh, mudah bergaul dan suka bercanda. Hal ini memang dibenarkan oleh wali kelas. Kadang klien kurang memperhatikan dan bercanda dengan teman
sebangku ketika guru menjelaskan pelajaran, ketika mendapat pertanyaan hanya diam kemungkinan takut jawabannya salah atau kurang yakin dengan
jawabannya. Prestasi belajarnya juga kurang memuaskan, terutama Bahasa Inggris memiliki nilai tepat pada KKM. Sedangkan, keterangan dari guru
pembimbing, ketika kelas VIII klien sering tidak masuk dikarenakan mengikuti turnamen basket sehingga klien ketinggalan pelajaran dan kurang serius dalam
belajar. Klien memang memiliki motivasi belajar rendah.
66
2 Diagnosis Kasus
a Esensi Kasus
Kasus yang dialami klien merupakan kasus pribadi, dan belajar sekolah yaitu kurangnya motivasi belajar. Keadaan ini mengakibatkan klien
terganggu dalam proses belajarnya di sekolah. Karena dengan kurangnya motivasi belajar, klien menjadi kurang antusias ketika mengikuti pelajaran.
Sikap malas untuk belajar membawa dampak bagi prestasi belajarnya yaitu beberapa nilai masih ada yang kurang dari KKM. Hal ini menunjukkan sikap
tanggung jawab sebagai seorang siswa yaitu belajar masih belum muncul dari dalam diri klien.
Sifat kasus dari klien ini dikatakan irasional. Klien sadar bahwa belajar itu penting dan motivasi belajarnya rendah mengakibatkan dirinya
malas melakukan kegiatan belajar. Tetapi klien masih memelihara sikap malasnya atau sikap kurang tanggung jawab terhadap belajarnya. Dilihat dari
kenyataannya tanggung jawab belajar perlu dilakukan melihat klien akan menempuh ujian nasional yang menjadi penentu kelulusan kelak.
Karakteristik kasus ini, klien memiliki motivasi belajar rendah. Hal ini dapat dilihat dari sikap klien yang belum memiliki tanggung jawabnya
sebagai seorang siswa yaitu belajar. Tingkatan kasus klien termasuk dalam tingkatan yang sedang, karena klien dimungkinkan dapat menyelesaikan
masalahnya tetapi masih memerlukan bantuan dari orang lain.
67
b Latar Belakang Kasus
Latar belakang kasus ini adalah adanya sikap malas yang merupakan faktor dari dalam diri klien sehingga motivasinya rendah dan berpengaruh
pada prestasi belajarnya. Klien belum memiliki tanggung jawabnya berkaitan dengan belajar dan kurang antusias dalam belajar.
c Sebab Timbulnya Kasus
Sebab timbulnya kasus ini adalah kurangnya penguasaan dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris yang membuat
sikap malas untuk belajar muncul. Motivasi belajar siswa rendah dengan berdampak prestasinya rendah dan masih kurang memuaskan. Selain itu klien
juga kurang dapat membagi waktu antara belajar dengan kegiatan sehingga waktu untuk belajar masih digunakan untuk kegiatan.
Hal ini juga berdampak pada proses belajar klien di sekolah. Dengan kondisi klien yang kurang motivasi belajar menjadikan dirinya kurang
memperhatikan pelajaran, kurang menguasai dan kurang ada semangat melakukan kegiatan belajar.
d Dinamika Psikis Klien
1 Positif
Klien sadar bahwa ia sebenarnya kurang motivasi belajar, di kelas masih sibuk dengan kegiatannya sendiri dan kurang memperhatikan
penjelasan dari guru. Klien selalu menginginkan nilainya bagus sehingga orang tuanya tidak memarahi klien gara-gara mendapatkan nilai jelek.
68
2 Negatif
Klien mempunyai pemikiran, sikap dan pengambilan keputusan yang kurang tepat dari apa yang menjadi masalahnya. Klien cenderung
mengambil sikap malas dan sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa memperhatikan perkembangan belajarnya selama ini.
Klien belum sepenuhnya bisa melakukan tanggung jawab sebagai pelajar dan masih kurang serius menghadapi pelajaran selama ini. Semua
tugas yang diperoleh masih belum dikerjakan dengan optimal. Klien masih mengerjakan semampunya dan meminta bantuan teman jika tidak bisa
mengerjakan. Selain itu klien masih belajar dengan semaunya kalau klien ingin belajar dan kalau akan ada ulangan saja.
4.1.2.1.4 Prognosis