Eksplorasi arah dan tindakan direction and doing Evaluasi diri self evaluation

184 HASIL WAWANCARA KONSELING KLIEN II Pertemuan IV V 1. Judul penelitian : UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA BERPRESTASI RENDAH MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN REALITAS Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Di Kelas IX SMP N 2 Rembang Tahun Pelajaran 20102011 2. Tujuan penelitian : Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah permasalahan siswa yaitu motivasi belajar pada siswa yang berprestasi rendah dapat ditingkatkan dengan konseling realitas 3. Nama Klien : HS 4. Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMP N 2 Rembang 5. HariTanggal : Senin,22 November 2010Kamis,25 November 2010 6. Wawancara ke : IV V 7. Pelaksana wawancara : Rivian Susanti Baktiningtyas 8. Hasil interview : Berikut deskripsi hasil konseling yang telah dilakukan:

c. Eksplorasi arah dan tindakan direction and doing

Pertemuan kali ini membahas tentang fase selanjutnya yaitu eksplorasi arah dan tindakan direction and doing. Eksplorasi tahap ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang telah dilakukan klien guna mencapai kebutuhannya. Tindakan yang dilakukan oleh klien yang dieksplorasi berkaitan dengan masa sekarang. Tindakan atau perilaku masa lalu juga boleh dieksplorasi asalkan berkaitan dengan tindakan masa sekarang dan membantu individu membuat perencanaan yang lebih baik di masa mendatang. Dalam melakukan eksplorasi arah dan tindakan, konselor berperan sebagai cermin bagi klien. 185 Pertemuan ini membahas sekilas tentang pertemuan sebelumnya yaitu berkaitan dengan analisis kebutuhan, persepsi dan komitmen. Klien akan mngusahakan sebaik mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar supaya dapat belajar dengan baik dan keinginan-keinginannya tercapai. Peneliti konselor meminta klien untuk mengungkapkan hal-hal yang telah dilakukan untuk memenuhi keinginannya tersebut. Klien mengungkapkan hal yang pernah dilakukan supaya motivasi belajarnya meningkat lagi yaitu dengan mencoba menghadapi sikap orang tua dengan cara menjelaskan dan meluruskan hal yang tidak benar. Mencoba tidak menghiraukan permasalahan yang ada. Selain itu, melakukan belajar kelompok dengan temannya.

d. Evaluasi diri self evaluation

Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi tindakan yang dilakukan konselor dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya: keefektifan dalam memenuhi kebutuhan. Pertemuan sebelumnya telah membahas tentang arah dan tindakan yang pernah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan 5 Menjelaskan hal yang terjadi supaya tidak salah sangka terhadap dirinya. Hal ini dirasa kurang efektif karena sikap ibunya yang keras terhadap dirinya meskipun dijelaskan ibunya tidak peduli dan justru dianggap klien bantah perkataan ibunya. 6 Mencoba tidak menghiraukan permasalahan tersebut Klien menilai tindakan tersebut belum maksimal meskipun terkadang dengan tidak menghiraukan dapat belajar dengan baik tetapi ketika ada soal cerita atau pembahasan materi yang membahas tentang keluarga, klien merasa sedih lagi dan tidak dapat belajar dengan baik dan klien teringat lagi dengan semua permasalahan yang ada. 186 7 Belajar kelompok Klien melakukan belajar kelompok dengan melihat teman-temannya belajar dengan giat pada saat belajar kelompok klien pun ikut terhanyut dalam suasana di kelompok. Hal ini cukup efektif hanya saja ketika berangkat dan pulang harus diantar kakaknya sehingga membuat dirinya tidak bisa belajar lebih lama dan belajar dilanjutkan di rumah, sedangkan ketika di rumah klien menjadi kurang semangat belajar. orang tua kurang memberikan dukungan untuk belajar dan kalau nilainya jelek selalu dimarahi. Klien mengungkapkan pernah menyontek ketika ulangan. Dalam hal ini klien dan konselor mendiskusikan dan memikirkan tentang menyontek bahwa menyontek bukanlah jalan keluar yang baik dan membawa dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Menyontek adalah hal yang dilarang di sekolah, menyontek termasuk pembodohan untuk diri sendiri yang membuat dirinya tergantung pada orang lain dan tidak mandiri untuk mengerjakan sesuatu. Dan yang paling penting bukanlah cara mendapatkan nilai baik tetapi cara meningkatkan motivasi belajar, dengan motivasi belajar yang baik maka akan dapat membuat klien semangat dalam melakukan segala kegiatan belajar sehingga akhirnya mendapatkan hasil yang baik pula. 187 HASIL WAWANCARA KONSELING KLIEN II Pertemuan VI 1. Judul penelitian : UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA BERPRESTASI RENDAH MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN REALITAS Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Di Kelas IX SMP N 2 Rembang Tahun Pelajaran 20102011 2. Tujuan penelitian : Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah permasalahan siswa yaitu motivasi belajar pada siswa yang berprestasi rendah dapat ditingkatkan dengan konseling realitas 3. Nama Klien : HS 4. Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMP N 2 Rembang 5. HariTanggal : Jum’at, 26 November 2010 6. Wawancara ke : VI 7. Pelaksana wawancara : Rivian Susanti Baktiningtyas 8. Hasil interview : Berikut deskripsi hasil wawancara yang telah dilakukan:

e. Rencana dan Tindakan planning

Dokumen yang terkait

Penggunaan Konseling Sebaya Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX MTs Assalam Tahun Pelajaran 2011/2012

0 8 13

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 61

UPAYA MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS SEKOLAH MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR TEKNIK KONTRAK PERILAKU (Penanganan Kasus Pada Siswa SMP Negeri 4 Rembang)

38 233 360

PERAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (studi kasus SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 22

Upaya Mengatasi Permasalahan Rendahnya Tanggung Jawab Belajar Melalui Konseling Individual Dengan Pendekatan Konseling Realita (Penanganan Kasus Pada 3 Orang Siswa Kelas IX D di SMP Negeri 3 Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012).

0 0 1

Penanganan Kasus Rendahnya Kemadirian Belajar Siswa Melalui Konseling Individual dengan Pendekatan Konseling Behavioristik Teknik Self-Management Pada 3 Orang Siswa Kelas IX.F di SMP Negeri 13 Pekalongan.

0 0 1

Upaya Mengatasi Self Disclosure Rendah pada Siswa yang Orang Tuanya BrokenHome melalui Konseling Individual menggunakan Pendekatan Trait and Factor di SMP N 1 Ungaran (Pada Kasus Enam Orang Siswa).

0 0 1

(ABSTRAK) STUDI KASUS TENTANG MOTIVASI BELAJAR RENDAH PADA SISWA KELAS IX MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN REALITAS DI SMP N 2 REMBANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 2

KEEFEKTIFAN KONSELING MELALUI PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DENGAN TEKNIK TIME PROJECTION UNTUK MENGURANGI PERILAKU MEROKOK (Studi Kasus Pada Siswa Kelas IX C Di SMP N 2 Jaken) -

0 0 75

LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ( STUDI KASUS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TLOGOWUNGU PATI TAHUN AJARAN 20112012 )

0 0 16