Fase 2: Eksplorasi Keinginan, Kebutuhan dan Persepsi wants and

181 HASIL WAWANCARA KONSELING KLIEN II Pertemuan III 1. Judul penelitian : UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA BERPRESTASI RENDAH MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN REALITAS Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Di Kelas IX SMP N 2 Rembang Tahun Pelajaran 20102011 2. Tujuan penelitian : Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah permasalahan siswa yaitu motivasi belajar pada siswa yang berprestasi rendah dapat ditingkatkan dengan konseling realitas 3. Nama Klien : HS 4. Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMP N 2 Rembang 5. HariTanggal : Kamis, 18 November 2010 6. Wawancara ke : III 7. Pelaksana wawancara : Rivian Susanti Baktiningtyas 8. Hasil interview : Berikut deskripsi hasil konseling yang telah dilakukan: Dalam pertemuan ketiga ini masih melanjutkan tentang pertemuan sebelumnya yaitu fase eksplorasi keinginan, kebutuhan dan persepsi wants and needs . Pertemuan ketiga ini akan membahas lebih jauh tentang keinginan dan kebutuhannya, sharing wants and perception, getting commitment.

b. Fase 2: Eksplorasi Keinginan, Kebutuhan dan Persepsi wants and

needs 4 analisis wants and needs Pembahasan kali ini akan melanjutkan hal yang pernah diungkapkan oleh HS tentang harapannya yaitu ingin membahagiakan orang tuanya terutama ibunya, klien ingin dipercayai oleh ibunya dan ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa masuk sekolah yang diharapkan ibunya. Klien mengungkapkan dirinya pernah menyontek saat ulangan 182 hal itu dilakukan supaya mendapatkan nilai yang cukup baik. Supaya tidak dimarahi orang tuanya. Klien kalau kemana-mana harus diantar dengan kakaknya, terkadang hal ini mengurangi kebebasan klien tetapi hal ini lama-kelamaan sudah bisa diterima oleh klien meskipun klien sedikit merasa terpaksa. Pada analisis wants and needs klien mengalami hambatan pada kebutuhan prestasi, kasih sayang dan kebebasan. 5 sharing wants and perception Pembahasan selanjutnya yaitu tentang persepsi dia tentang belajar serta keinginannya ke depan. Peneliti konselor memberikan sedikit penjelasan tentang tanggung jawab sebagai seorang pelajar yaitu belajar. Dan apapun yang dapat mengganggu ataupun mengurangi semangatnya dalam belajar memang harus mendapatkan perlakuan atau cara menyikapinya supaya permasalahan tersebut tidak berkelanjutan. Klien pernah mengungkapkan orang tuanya membedakan perlakuan antara dirinya dengan kakaknya, klien pernah mengungkapkan dirinya sering diikuti anak laki-laki ketika keluar luar. Kemudian peneliti konselor mendiskusikan hal ini bahwa cara orang tua memberikan kasih sayang memang berbeda jika dilihat dari penjelasan klien, sikap yang berbeda tersebut merupakan wujud kasih sayang, kalau klien keluar harus diantar kakaknya kemungkinan orang tua merasa khawatir kalau klien pergi sendirian akan terjadi sesuatu. Klien bisa menerima hal itu, bahwa semua yang dilakukan orang tua merupakan wujud perhatian terhadap dirinya. Klien juga memahami permasalahan dan memahami keinginan yang klien inginkan. 6 getting commitment Setelah memahami tentang permasalahan dan keinginannya serta persepsi tentang belajar maka dilanjutkan dengan membuat komitmen dari beberapa pilihan komitmen yaitu: 183 - saya tidak mau belajar - saya mau tetapi tidak mau berusaha memulai belajar - saya akan mengusahakan untuk belajar - saya akan mengusahakan sebaik mungkin - saya akan melakukan apapun untuk dapat belajar dari beberapa komitmen tersebut klien memilih yang keempat yaitu akan mengusahakan sebaik mungkin. Setelah klien menyadari pentingnya belajar dan permasalahan yang mengganggu semangatnya belajar maka klien akan mengusahakan sebaik mungkin untuk melakukan belajar dan meningkatkan motivasi belajarnya supaya keinginan- keinginannya dapat tercapai. Pada fase ini tanggung jawab siswa untuk belajar mulai nampak dengan menyadari pentingnya belajar dan mengungkapkan komitmen untuk mengusahakan sebaik mungkin belajar dengan rajin. Dilihat sesuai kenyataan saat ini, klien sudah kelas 9 dan akan mengikuti ujian nasional yang merupakan penentuan lulus atau tidaknya klien sehingga klien ingin lebih rajin dalam belajar dan yang paling utama klien ingin menunjukkan pada orang tuanya terutama ibunya bahwa dirinya dapat melakukan dan memenuhi keinginan ibunya yaitu masuk ke sekolah yang ibu inginkan. 184 HASIL WAWANCARA KONSELING KLIEN II Pertemuan IV V 1. Judul penelitian : UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA BERPRESTASI RENDAH MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN REALITAS Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Di Kelas IX SMP N 2 Rembang Tahun Pelajaran 20102011 2. Tujuan penelitian : Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah permasalahan siswa yaitu motivasi belajar pada siswa yang berprestasi rendah dapat ditingkatkan dengan konseling realitas 3. Nama Klien : HS 4. Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMP N 2 Rembang 5. HariTanggal : Senin,22 November 2010Kamis,25 November 2010 6. Wawancara ke : IV V 7. Pelaksana wawancara : Rivian Susanti Baktiningtyas 8. Hasil interview : Berikut deskripsi hasil konseling yang telah dilakukan:

c. Eksplorasi arah dan tindakan direction and doing

Dokumen yang terkait

Penggunaan Konseling Sebaya Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX MTs Assalam Tahun Pelajaran 2011/2012

0 8 13

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 61

UPAYA MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS SEKOLAH MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR TEKNIK KONTRAK PERILAKU (Penanganan Kasus Pada Siswa SMP Negeri 4 Rembang)

38 233 360

PERAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (studi kasus SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 22

Upaya Mengatasi Permasalahan Rendahnya Tanggung Jawab Belajar Melalui Konseling Individual Dengan Pendekatan Konseling Realita (Penanganan Kasus Pada 3 Orang Siswa Kelas IX D di SMP Negeri 3 Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012).

0 0 1

Penanganan Kasus Rendahnya Kemadirian Belajar Siswa Melalui Konseling Individual dengan Pendekatan Konseling Behavioristik Teknik Self-Management Pada 3 Orang Siswa Kelas IX.F di SMP Negeri 13 Pekalongan.

0 0 1

Upaya Mengatasi Self Disclosure Rendah pada Siswa yang Orang Tuanya BrokenHome melalui Konseling Individual menggunakan Pendekatan Trait and Factor di SMP N 1 Ungaran (Pada Kasus Enam Orang Siswa).

0 0 1

(ABSTRAK) STUDI KASUS TENTANG MOTIVASI BELAJAR RENDAH PADA SISWA KELAS IX MELALUI KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN REALITAS DI SMP N 2 REMBANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 2

KEEFEKTIFAN KONSELING MELALUI PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DENGAN TEKNIK TIME PROJECTION UNTUK MENGURANGI PERILAKU MEROKOK (Studi Kasus Pada Siswa Kelas IX C Di SMP N 2 Jaken) -

0 0 75

LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ( STUDI KASUS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TLOGOWUNGU PATI TAHUN AJARAN 20112012 )

0 0 16