147
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMP N 2 Rembang mengungkapkan siswa yang memiliki masalah yang berkaitan dengan
motivasi belajar rendah. Siswa yang mengalami kesulitan belajar menunjukkan adanya kepribadian yang seharusnya tidak muncul, salah satunya yaitu lemahnya
motivasi belajar. Permasalahan ini muncul dengan berbagai faktor yang membuat motivasi belajar rendah. BN ada masalah dengan kesibukannya yang membuat
dirinya malas, prestasinya rendah sehingga motivasi belajarnya menurun, HS ada permasalahan keluarga yang membuat motivasi belajarnya menurun, Si ada rasa
putus asa mendapatkan nilai jelek dan kurang memahami pelajaran sehingga membuat Si malas dan mengakibatkan motivasi belajarnya menurun. Apabila
permasalahan ini tidak mendapat perhatian dan penanganan, maka dapat mengganggu perkembangan prestasi siswa selanjutnya. Untuk mengatasi masalah
yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa diberikan konseling individual dengan pendekatan Realitas sehingga dengan terselesaikannya msalah dapat
meningkatkan motivasi belajarnya. Motivasi belajar sangat penting bagi siswa dan harus dimiliki oleh semua
pelajar dalam prosesnya dapat dilihat melalui tanda-tanda yaitu 1 ketekunan menghadapi tugas, 2 keuletan menghadapi kesulitan, 3 kesenangan bekerja
mandiri, 4 kepercayaan pada hal yang diyakini, 5 kesenangan mencari dan memecahkan soal-soal, 6 hasrat dan keinginan berhasil, 7 dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, 8 kegiatan yang menarik dalam belajar variasi dalam aktivitas belajar, 9 lingkungan belajar. Selama ini, siswa kurang mampu
148
meningkatkan motivasi belajar. Siswa-siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, kurang antusias dalam mengikuti pelajaran di kelas, ada juga yang
menyontek ketika ulangan dan cenderung malas melakukan kegiatan belajar dan cenderung mengeluh apabila mendapat tugas yang banyak dari guru.
Upaya untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan motivasi belajar yang rendah digunakan konseling individual dengan pendekatan realitas yang
mengacu pada konsep peningkatan motivasi belajar yaitu dengan klien membangkitkan kemauan dan semangatnya untuk belajar serta menumbuhkan
minat belajarnya. Konseling individual melalui pendekatan realita mengarah pada pembentukan dan perubahan tingkah laku kearah yang nyata yang dapat
diwujudkan dalam berbagai perencanaan perubahan perilaku yang bersifat realistis. Pada dasarnya konseling realitas membantu individu dalam meraih
identitas sukses dengan menggunakan tiga prinsip dasar yaitu right, responsibility dan reality.
Konseling realitas ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa berprestasi rendah dalam memilih dan kemudian berkomitmen
atas keputusannya. Siswa dapat menjadi lebih bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan lebih termotivasi dalam belajar. Mampu menilai perilakunya sendiri
dan menyusun rencana-rencana perilaku yang tepat untuk tujuan hidupnya sendiri. Klien Bn yang mengalami masalah motivasi belajar rendah yang
disebabkan oleh kesibukannya dengan klub basket melalui konseling individual pendekatan realitas dengan prinsip 3R diarahkan untuk mengetahui kebutuhan
dan tanggung jawab utama sebagai seorang pelajar dan mengarah pada tingkah laku yang nyata sesuai dengan norma yang berlaku di sekolah. Klien dapat
149
menumbuhkan motivasi belajarnya dengan melihat kenyataan yang ada bahwa siswa sudah kelas IX dan membutuhkan motivasi belajar untuk menghadapi ujian
nasional. Bahasa Inggris juga merupakan mata pelajaran yang penting karena merupakan Bahasa Internasional dan merupakan salah satu pelajaran yang ada
dalam ujian nasional. dengan konseling pendekatan realitas klien dapat merencanakan tindakan yang nyata untuk mencapai tujuan belajarnya dan klien
berusaha untuk mengurangi kegiatan di klub basket dengan mengatur jadwal antara kegiatan dan belajar.
Klien HS mengalami masalah motivasi belajar rendah yang disebabkan oleh masalah keluarga yaitu adanya sikap kurang percaya dari orang tua tentang
sikap HS sehingga permasalahan tersebut mengganggu pikiran dan menyebabkan motivasi belajarnya terganggu. Konseling individual pendekatan realitas dengan
prinsip 3R diarahkan untuk mengetahui kebutuhan dan tanggung jawab utama sebagai seorang pelajar dan mengarah pada tingkah laku yang nyata sesuai dengan
norma yang berlaku di sekolah. Kenyataan yang ada ibunya kurang percaya terhadap perilaku dirinya dan klien menanggapinya dengan selalu memikirkan
sehingga klien sering melamun. Konseling individual dengan pendekatan realitas mengarahkan klien untuk menerima kenyataan yang ada yaitu sikap yang
ditunjukkan ibunya merupakan wujud dari kasih sayang supaya anaknya dapat berkembang lebih baik. Jika klien menyikapi dengan positif maka tidak
mengganggu pikiran klien sehingga tanggung jawab klien dalam belajar dapat
dilakukan.
150
Klien Si mengalami masalah motivasi belajar rendah yang disebabkan oleh faktor dari dalam diri yaitu adanya rasa putus asa karena mendapatkan nilai jelek
pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan klien juga kurang memahami Bahasa Inggris sehingga malas untuk belajar. Konseling individual pendekatan realitas
dengan prinsip 3R diarahkan untuk mengetahui kebutuhan dan tanggung jawab utama sebagai seorang pelajar dan mengarah pada tingkah laku yang nyata sesuai
dengan norma yang berlaku di sekolah. Melalui konseling individual dengan pendekatan realitas, klien manyadari kalau Bahasa Inggris merupakan pelajaran
yang penting dan memang tidak semua orang memahaminya, semuanya membutuhkan waktu untuk belajar sehingga dirinya tidak perlu putus asa yang
berlebih tetapi berusaha menumbuhkan motivasi belajarnya supaya dapat mencapai tujuan belajar. Klien juga sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional
dengan reality atau kenyataan saat ini klien dapat lebih termotivasi supaya dapat lulus ujian. Setelah diberikan konseling realitas, klien dapat menumbuhkan
tanggung jawab belajarnya dan dapat menyusun rencana untuk mencapai tingkah laku ke arah yang nyata yaitu dengan mencoba memahami setiap kata dalam
Bahasa Inggris, membuat variasi dalam belajar, mengikuti belajar kelompok supaya temotivasi dan menghilangkan rasa putus asa karena mendapat nilai jelek.
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai pihak dan konseling yang telah dilakukan, siswa yang memiliki motivasi rendah berdampak bagi
perkembangan belajar dan respon dalam mengikuti pelajaran. Dari hasil observasi yang dilakukan selama proses konseling berlangsung menunjukkan ada perubahan
dan perkembangan dari klien berkaitan dengan motivasinya. Klien 1 yaitu BN
151
dapat lebih tekun dalam menghadapi tugas, berusaha lebih percaya terhadap hal yang diyakini ketika menjawab suatu pertanyaan, lebih berusaha memecahkan
soal-soal, mencoba memberikan dorongan pada diri untuk belajar dengan rajin dengan menyadari tanggung jawabnya tentang belajar, serta membagi waktu
antara belajar dan kegiatan supaya lingkungan belajar tidak terganggu. Klien 2 HS yaitu berusaha menyelesaikan tugas, tidak melamun ketika pelajaran, lebih
percaya terhadap jawaban sendiri, menyikapi masalah untuk dijadikan dorongan dalam belajar demi membahagiakan orang tua, dan menerima keadaan lingkungan
keluarga dan berusaha membuat senyaman mungkin untuk belajar. Klien 3 Si berusaha lebih percaya diri, tidak malas, mengerjakan soal-soal latihan,
mendorong diri untuk belajar rajin supaya lebih siap menghadapi ujian kelak, dan berusaha membuat lingkungan lebih nyaman untuk belajar.
Pada akhir pertemuan dengan klien diberikan penilaian hasil akhir layanan bimbingan dan konseling. Ketiga klien sudah dapat menyelesaikan masalah yang
dialami sehingga dapat merencanakan tindakan yang dapat dilakukan untuk lebih meningkatkan motivasi belajarnya supaya tidak mengganggu kegiatan belajarnya.
Penilaian tersebut dapat disimpulkan, yaitu pertemuan pada kegiatan konseling individual ini cukup berarti bagi dirinya, karena dapat menyelesaikan masalah,
mengurangi beban pikiran, mengetahui kelebihan dan kelemahan dirinya, memandang suatu masalah dalam kehidupannya dan yang paling penting yaitu
mengenai motivasi belajar pada siswa yang berprestasi rendah dapat meningkat. Dari hasil pemberian konseling siswa yang mengalami masalah motivasi
belajar rendah dapat teratasi dengan menggunakan konseling individual dengan
152
pendekatan realitas. Ini terlihat dari perubahan atau perkembangan klien sesudah pemberian treatment yaitu siswa telah adanya masalah yang dihadapi, siswa telah
memahami permasalahan yang dihadapi, siswa telah mulai menunjukkan kesediaan untuk menerima kenyataan diri dan masalahnya secara obyektif, siswa
telah menurun ketegangan emosinya, siswa telah menurun penentangan terhadap lingkungannya, siswa mulai menunjukkan kemampuannya dalam
mempertimbangkan, mengadakan pilihan dan mengambil keputusan secara sehat dan rasional, siswa telah menunjukkan kemampuan melakukan usaha–usaha
perbaikan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya, sesuai dengan dasar pertimbangan dan keputusan yang telah diambilnya, klien dapat merencanakan
tindakan yang dapat dilakukan secara nyata. Klien lebih memahami kenyataan yang ada dan lebih bertanggung jawab dalam belajar dan klien dapat menyusun
rencana tindakan ke arah nyata untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Setelah peneliti dan klien mengadakan kesepakatan diperoleh kesepakatan
bahwa tidak ada upaya tindak lanjut. Hal ini disebabkan klien sudah bisa berubah dan lebih meningkatkan motivasi belajarnya. Peneliti bekerjasama dengan guru
pembimbing untuk mengetahui perkembangan klien dan memelihara kondisi supaya klien tetap menjaga motivasi belajarnya maka diperlukan penilaian jangka
menengah dan jangka panjang.
4.3 Keterbatasan Penelitian