108
orang tuanya terutama ibunya bahwa dirinya dapat melakukan dan memenuhi keinginan ibunya yaitu masuk ke sekolah yang ibu inginkan.
3
Fase
3: eksplorasi arah dan tindakan direction and doing
Senin, 22 November 2010
Membina hubungan baik selalu dilakukan untuk mengawali proses konseling dalam setiap pertemuan supaya klien lebih siap dan tidak tegang
serta memperlancar proses konseling yang dilakukan. Setelah hubungan baik dapat terjalin kembali kemudian diadakan evaluasi pada pertemuan
sebelumnya dan peneliti juga menekankan lagi pada klien bahwa dalam penyelesaian masalah berhasil atau tidaknya tergantung cara klien melibatkan
diri dalam proses konseling tersebut. Dilakukan penstrukturan atau kontrak waktu dan kegiatan agar mencapai kesepakatan antara peneliti dengan klien.
Pertemuan kali ini membahas tentang fase selanjutnya yaitu eksplorasi arah dan tindakan direction and doing. Eksplorasi tahap ini dilakukan untuk
mengetahui apa saja yang telah dilakukan klien guna mencapai kebutuhannya. Tindakan yang dilakukan oleh klien yang dieksplorasi
berkaitan dengan masa sekarang. Tindakan atau perilaku masa lalu juga boleh dieksplorasi asalkan berkaitan dengan tindakan masa sekarang dan membantu
individu membuat perencanaan yang lebih baik di masa mendatang. Dalam melakukan eksplorasi arah dan tindakan, konselor berperan sebagai cermin
bagi klien. Pertemuan sebelumnya membahas tentang analisis kebutuhan,
persepsi dan komitmen. Klien akan mengusahakan sebaik mungkin untuk
109
meningkatkan motivasi belajar supaya dapat belajar dengan baik dan keinginan-keinginannya tercapai. Peneliti konselor meminta klien untuk
mengungkapkan hal-hal yang telah dilakukan untuk memenuhi keinginannya tersebut.
Klien mengungkapkan hal yang pernah dilakukan supaya motivasi belajarnya meningkat lagi yaitu dengan mencoba menghadapi sikap orang tua
dengan cara menjelaskan dan meluruskan hal yang tidak benar. Mencoba tidak menghiraukan permasalahan yang ada. Selain itu, melakukan belajar.
Evaluasi :
Klien dapat mengungkapkan semua tindakan yang pernah dilakukan dalam mengatasi permasalahannya. Meskipun terkadang terbawa emosi atau
menangis tetapi klien masih tetap semangat mengikuti konseling dan masih dapat mengendalikan emosinya demi tercapainya tujuan konseling sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajarnya.
4 Fase 4: evaluasi diri self evaluation Kamis,25 November 2010
Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi tindakan yang dilakukan konselor dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya: keefektifan
dalam memenuhi kebutuhan. Pertemuan sebelumnya telah membahas tentang arah dan tindakan
yang pernah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan 1
Menjelaskan hal yang terjadi supaya tidak salah sangka terhadap dirinya.
110
Hal ini dirasa kurang efektif karena sikap ibunya yang keras terhadap dirinya meskipun dijelaskan ibunya tidak peduli dan justru dianggap klien bantah
perkataan ibunya. 2
Mencoba tidak menghiraukan permasalahan tersebut Klien menilai tindakan tersebut belum maksimal meskipun terkadang dengan
tidak menghiraukan dapat belajar dengan baik tetapi ketika ada soal cerita atau pembahasan materi yang membahas tentang keluarga, klien merasa
sedih lagi dan tidak dapat belajar dengan baik dan klien teringat lagi dengan semua permasalahan yang ada.
3 Belajar kelompok
Klien melakukan belajar kelompok dengan melihat teman-temannya belajar dengan giat pada saat belajar kelompok klien pun ikut terhanyut dalam
suasana di kelompok. Hal ini cukup efektif hanya saja ketika berangkat dan pulang harus diantar kakaknya sehingga membuat dirinya tidak bisa
belajar lebih lama dan belajar dlanjutkan di rumah, sedangkan ketika di rumah klien menjadi kurang semangat belajar. orang tua kurang
memberikan dukungan untuk belajar dan kalau nilainya jelek selalu dimarahi.
Klien mengungkapkan pernah menyontek ketika ulangan. Dalam hal ini klien dan konselor mendiskusikan dan memikirkan tentang menyontek
bahwa menyontek bukanlah jalan keluar yang baik dan membawa dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Menyontek adalah hal yang
dilarang di sekolah, menyontek termasuk pembodohan untuk diri sendiri yang
111
membuat dirinya tergantung pada orang lain dan tidak mandiri untuk mengerjakan sesuatu. Dan yang paling penting bukanlah cara mendapatkan
nilai baik tetapi cara meningkatkan motivasi belajar, dengan motivasi belajar yang baik maka akan dapat membuat klien semangat dalam melakukan segala
kegiatan belajar sehingga akhirnya mendapatkan hasil yang baik pula. Evaluasi
: Klien dan konselor bersama-sama mengevaluasi semua tindakan yang
dilakukan klien. Pertemuan kali ini berjalan lancar, klien sudah lebih tenang dan dapat mengendalikan emosinya. Klien menilai sikapnya dalam
menghadapi permasalahan keluarga yang sedang dialami kurang tepat dan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajarnya juga masih
belum terasa efektif.
5 Fase 5: Rencana dan tindakan planning Jum’at, 26 November 2010 di
ruang BK
Sebelum memulai proses konseling maka dilakukan evaluasi dari pertemuan sebelumnya. Kemudian diadakan kontrak waktu. Dalam
pertemuan ini hanya dilakukan selama 35 menit. Pertemuan sebelumnya klien telah mencoba menilai perilakunya sendiri. Klien menyadari bahwa klien
melakukan tindakan yang kurang tepat dan tidak benar sehingga klien ingin merencanakan tindakan untuk lebih baik. Untuk memecahkan
permasalahannya maka disusun alternatif pemecahan masalah klien yaitu: 1.
Ego-involvement yaitu dengan menyadari bahwa tugas merupakan suatu tantangan dalam belajar supaya mendapat nilai yang baik.
112
2. Hasrat untuk belajar dengan membangkitkan kemauan dan semangatnya
untuk belajar lebih rajin dan dengan mengingat kembali bahwa ujian sudah dekat akan membuat dirinya belajar lebih rajin.
3. Minat untuk belajar dengan menyukai kegiatan belajar
4. Meyakinkan dalam diri tentang tujuan belajar yaitu untuk mendapatkan
ilmu dan pengetahuan. Setelah alternatif pemecahan telah tersusun, klien memilih salah satu
alternatif yang menurutnya tepat dan bertanggung jawab. Klien mengambil keputusan untuk memegang dan meyakinkan dalam diri tentang tujuan belajar
yaitu dia ingin membahagiakan orang tuanya dengan cara lulus dengan nilai yang baik dan masuk ke sekolah yang diinginkan orang tua. Keputusan yang
klien ambil mampu memotivasi diri dengan menyadari tanggung jawabnya sebagai seorang belajar dan pentingnya belajar untuk persiapan ujian nasional
dengan menyadarai semua sikap orangtuanya seperti itu merupakan wujud kasih sayang dari orang tuanya. Untuk mendukung tumbuhnya motivasi belajar
ada beberapa rencana tindakan dalam mengentaskan masalah yang dialami siswa yaitu:
1 Mencoba berpikir positif dengan sikap ibunya.
2 Menerima sikap ibu sebagai wujud rasa kasih sayang terhadap dirinya
3 Mengikuti permintaan ibunya yaitu diantar jemput oleh kakaknya ketika
pulang sekolah dan ketika les privat supaya ibunya percaya lagi. 4
Tidak keluar sendirian
113
Evaluasi :
Klien bersama konselor peneliti membicarakan dan mempertimbangkan bersama tentang berbagai alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar klien
dan cara untuk menyikapi permasalahan yang sedang dialami. Klien sudah dapat menerima semua sikap ibunya dan akan berusaha untuk meningkatkan
motivasi belajarnya demi orang tuanya terutama ibunya. Klien akan berusaha menunjukkan yang terbaik. Pada pertemuan ini klien mulai semangat lagi dan
terdapat perubahan dalam menyikapi permasalahan dan lebih semangat untuk meningkatkan motivasi belajarnya.
4.1.2.2.6 Tindak Lanjut Follow Up