60
Berdasarkan hasil dari skala motivasi belajar yang diberikan klien Si memiliki motivasi belajar yang rendah yaitu 51. Dari beberapa aspek yang
memiliki kategori rendah yaitu kepercayaan pada hal yang diyakini, kesenangan mencari dan memecahkan soal, dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, dan lingkungan belajar. Selain dari hasil skala motivasi belajar juga dilakukan wawancara seleksi subyek dari klien, guru pembimbing, guru mata
pelajaran, dan wali kelas. Hasil dari wawancara tersebut menunjukkan bahwa klien Si memiliki motivasi belajar rendah, selain nilai klien ada yang kurang,
klien kurang aktif ketika di kelas, pemalu, malas, tiduran di meja atau menyadarkan kepala di meja dan takut salah ketika menjawab pertanyaan.
Adapun masalah yang dihadapi berkaitan dengan motivasi belajarnya yaitu adanya rasa putus asa mendapatkan nilai yang jelek dan sikap malas dalam
melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan pemaparan masing-masing klien maka dapat disimpulkan
bahwa BN, HS, dan Si memiliki motivasi belajar yang rendah dengan berbagai kondisi yang berbeda pada setiap klien.
4.1.2
Analisis Permasalahan dan Treatmen
4.1.1.1 Klien I
4.1.2.1.1 Identifikasi Kasus
1 Identitas Klien
Nama :
Bn Kelas
: IX.5
61
Tempat, tanggal lahir : Rembang, 14 Maret 1996 Jenis Kelamin
: Laki-laki Anak
ke : 2
Alamat : Perum Puri Mondoteko Utara II No. 2
2 Sipnosis Kasus
Hasil wawancara dari berbagai pihak diperoleh bahwa di sekolah klien termasuk siswa yang kurang memperhatikan pelajaran di kelas, klien berbicara
dengan temannya ketika guru memberikan penjelasan. Klien juga termasuk siswa yang sibuk dengan kegiatan. Pada waktu kelas VIII sering tidak masuk
sekolah karena mengikuti turnamen basket. Prestasi klien di sekolah kurang begitu memuaskan, masih ada beberapa nilai mid yang belum tuntas, salah
satunya adalah Bahasa Inggris. Ketika kelas VIII juga nilai Bahasa Inggris klien kurang memuaskan. Klien sewaktu pelajaran masih suka bercanda
dengan teman. Ketika guru memberikan pertanyaan tidak langsung dijawab. Dan klien juga tidak pernah bertanya dengan guru apabila ada yang kurang
paham. Klien mengaku bahwa klien malas untuk belajar, ketidakpahaman klien
terhadap pelajaran tersebut membuat klien semakin malas belajar. Klien mengaku lebih senang melakukan kegiatan olahraga misalnya basket atau
sepak bola daripada belajar. Klien juga mengungkapkan jarang belajar, klien belajar ketika akan ada ulangan dan ketika ada tugas. Tugas yang sulit juga
tidak diselesaikan, klien hanya mengerjakan yang bisa dikerjakan dan yang sulit ditinggal untuk dimintakan jawaban pada teman keesokan harinya ketika
62
di kelas. Klien merasa kurang semangat apabila harus belajar secara rutin sehingga klien hanya belajar kalau klien menghendaki untuk belajar.
Sikap klien yang malas berpengaruh pada prestasi klien seperti pada saat pelajaran ada yang belum paham, klien tidak berani bertanya kepada guru.
Klien jadi tidak paham dengan pelajaran yang diajarkan sehingga masih banyak nilai yang kurang memuaskan.
3 Jenis, Nama dan Tingkat Kasus
Jenis : masalah pribadi sekolah
Nama kasus : kurangnya motivasi belajar siswa
Tingkat kasus : sedang, karena klien ada niatan belajar meskipun kalau ada ulangan saja
4.1.2.1.2 Data Kasus