62
di kelas. Klien merasa kurang semangat apabila harus belajar secara rutin sehingga klien hanya belajar kalau klien menghendaki untuk belajar.
Sikap klien yang malas berpengaruh pada prestasi klien seperti pada saat pelajaran ada yang belum paham, klien tidak berani bertanya kepada guru.
Klien jadi tidak paham dengan pelajaran yang diajarkan sehingga masih banyak nilai yang kurang memuaskan.
3 Jenis, Nama dan Tingkat Kasus
Jenis : masalah pribadi sekolah
Nama kasus : kurangnya motivasi belajar siswa
Tingkat kasus : sedang, karena klien ada niatan belajar meskipun kalau ada ulangan saja
4.1.2.1.2 Data Kasus
1 Data dari Klien
Klien adalah seorang siswa kelas IX.5 di SMP Negeri 2 Rembang. Klien anak kedua dari dua bersaudara dan tinggal bersama ayah dan ibunya.
Klien merupakan siswa yang aktif dalam klub basket. Kesibukannya membuat dirinya terkadang malas untuk melakukan kegiatan belajar. Klien merasa
bermain basket ataupun sepak bola itu lebih menarik daripada belajar. Belajar dilakukan ketika mendapatkan tugas dan ketika akan ada ulangan. Ketika di
kelas, klien termasuk anak yang membuat gaduh, ramah, aktif. Klien cenderung melakukan kegiatan sesuai yang diinginkan. Ketika ada guru yang
menjelaskan materi pelajaran terkadang sibuk dengan kegiatannya sendiri,
63
terkadang berbicara dengan teman. Sebaliknya, ketika guru memberikan pertanyaan, klien diam dan ragu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Prestasi klien di SMP ini cenderung menurun, seperti di kelas VIII nilai klien tuntas semua tetapi nilainya tepat pada nilai KKM dan klien juga merasa
kurang puas dengan nilai yang klien peroleh. Setelah kelas IX baru saja melaksanakan mid semester ternyata masih ada beberapa mata pelajaran yang
nilainya kurang kari KKM dan salah satunya yaitu Bahasa Inggris. Klien mengakui kurang memahami dan kurang menguasai Bahasa Inggris. Bagi klien
Bahasa Inggris itu sulit untuk dipahami, apalagi sebagian besar mata pelajaran menggunakan pengantar Bahasa Inggris dan hal ini semakin membuat klien
kesulitan memahami beberapa pelajaran lainnya. Kurangpahamnya materi dan sibuknya kegiatan membuat dirinya semakin malas untuk belajar. Klien
sewaktu pelajaran apabila kurang jelas dengan pelajaran klien takut untuk bertanya, klien berfikir cukup temannya saja yang bertanya dan dia
mendengarkan jika hal tersebut dirasa penting. 2
Informasi dari Guru Pembimbing Klien adalah siswa kelas IX.5. Menurut guru pembimbing, klien di
kelas termasuk anak yang tidak mau bertanya apabila mengalami kesulitan dan mudah bergaul dengan teman-temannya dan sibuk dengan kegiatannya. Klien
juga siswa yang suka bercanda, dan menghadapi sesuatu dengan kurang serius. Klien termasuk siswa yang motivasinya rendah. Prestasi akademik klien juga
sedang-sedang saja dan nilainya tepat pada KKM. 3
Informasi dari Guru Wali Kelas
64
Klien adalah siswa kelas IX.5. Menurut wali kelas, klien adalah anak aktif kegiatan, dan aktif ketika di kelas misalnya berbicara sendiri ketika
pelajaran dan suka bercanda. Klien juga suka bergaul dengan teman-teman. Klien termasuk anak yang motivasinya rendah, hal ini dapat dilihat dari
perilaku siswa ketika mendapat pelajaran kurang begitu antusias dan masih sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pada saat pelajaran kalau disuruh maju atau
menjawab pertanyaan dari guru klien agak sulit. Prestasi akademik di sekolah masih perlu mendapat perhatian.
4 Informasi dari Guru Mata Pelajaran
Klien adalah siswa kelas IX.5. Menurut guru mata pelajaran Bahasa Inggris, klien cukup pasif dalam pelajaran. Ketika mendapat pertanyaan hanya
diam dan senyum, harus mendapat dorongan dan bantuan baru bisa menjawabnya. Ketika ada yang kurang paham juga tidak ditanyakan tetapi
ketika dijelaskan terkadang sibuk dengan kegiatannya sendiri atau bercanda dengan teman sebangkunya. Nilai mid kelas IX masih jauh dari KKM. Klien
termasuk siswa yang kurang motivasi belajar dan perlu mendapat bantuan untuk meningkatkan motivasi belajarnya sehingga prestasi yang diperoleh juga
dapat meningkat.
4.1.2.1.3 Analisis dan Diagnosis Kasus