88
Setelah peneliti dan klien mengadakan kesepakatan bahwa tidak ada upaya tindak lanjut dengan layanan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena
klien sudah bisa berubah lebih termotivasi dalam belajar dan dapat mengatur waktu. Untuk mengetahui perkembangan klien dan memelihara kondisi
supaya klien tetap menjaga motivasi belajarnya maka diperlukan penilaian jangka menengah dan jangka panjang. Hal ini dilakukan oleh peneliti dan
bekerjasama dengan guru pembimbing.
4.1.2.1.8 Evaluasi pada Proses Kegiatan Konseling Klien I
a. Sebelum Konseling
Klien merasa kurang motivasi belajar disebabkan oleh keadaan dirinya yang merasa malas, kurang menyadari tanggung jawabnya dan kesibukannya di
klub basket. Hal itu juga berdampak pada kurangnya pemahaman pada materi pelajaran dan akhirnya berpengaruh pada prestasi belajarnya.
b. Dinamika Psikis klien
- Understanding Memahami bahwa dengan sikap klien yang malas dapat membuat motivasi
belajarnya menurun dan hal ini dapat merugikan dirinya sendiri yang berkaitan dengan perkembangan belajarnya.
- Comfort Klien menjadi lebih termotivasi dalam belajar dan menerima kenyataan
bahwa sebentar lagi klien akan menghadapi ujian dan perlu belajar rajin.
89
- Action Klien berusaha meningkatkan kemauan dan semangat dalam belajar.
Selain itu juga menyikapi tugas adalah tantangan dalam belajar dan kewajiban untuk dikerjakan.
c. Sesudah Konseling
Klien telah berubah lebih semangat dalam belajar dan aktif di dalam kelas, prestasinya sudah ada peningkatan dan mengurangi kegiatan yang dapat
mengganggu belajarnya. Motivasi belajar klien sudah mulai mengalami kemajuan dengan teratasinya masalah klien.
Hasil evaluasi konseling dapat dilihat melalui tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Konseling Klien I Aspek Sebelum
konseling Setelah
konseling
Pemahaman Sebelum konseling klien
menyadari bahwa motivasi belajar yang rendah dapat
mengganggu perkembangan belajarnya dan klien belum dapat
mengatasi permasalahannya tersebut.
Klien dapat memilih alternatif bantuan untuk
mencoba mengatasi permasalahannya tersebut.
Tindakan tingkah laku
1 Kurang menyadari
pentingnya belajar 2
Kurang tekun dalam menghadapi tugas
3 Kurang percaya terhadap hal
yang diyakini 4
Kurang semangat dalam belajar
5 Tidak bisa membagi waktu
antara belajar dan kegiatan 1 Klien dapat menyadari
pentingnya belajar 2
Klien lebih tekun dalam mengerjakan
tugas 3
Klien dapat yakin dengan jawaban
ketika menjawab pertanyaan dari guru
4 Ada dorongan untuk
melakukan kegiatan belajar bersama
teman-teman
5 Klien berusaha
membagi waktu antara belajar dan kegiatan
90
Perasaan Bingung
dalam mengatasi
masalah yang berkaitan dengan motivasi belajarnya dan kegiatan
karena keduanya merupakan hal penting bagi klien.
Klien merasa senang dan puas mengikuti konseling
karena permasalahan yang berhubungan dengan
motivasi belajar rendah dapat teratasi
4.1.2.1.9 Hambatan dan Kemudahan dalam Proses Konseling