Perkecambahan Embrio Somatik Jeruk Keprok SoE Pembesaran dan Aklimatisasi Planlet Jeruk Keprok SoE

37 3. Penambahan air kelapa menunjukkan pengaruh yang nyata pada proses sinkronisasi kalus embriogenik membentuk embrio somatik fase globular transisi. 4. Penambahan ABA 1 mg L -1 dapat meningkatkan pendewasaan embrio somatik sebesar 98.5 dari kontrol, sedangkan penambahan air kelapa belum dapat meningkatkan pendewasaan embrio somatik melebihi perlakuan kontrol. 5. Penambahan GA 3 dan air kelapa tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada perkecambahan embrio somatik membentuk kecambah. 6. Embrio somatik berawal dari individu sel yang kompeten yang membelah membentuk pro-embrio PEM fase tetrad, kuadran, oktan, dan fase globular muda; fase globular transisi dengan ciri bipolar; embrio somatik fase hati dan torpedo; dan embrio dewasa fase kotiledon. Gambar 11 Proliferasi embrio somatik melalui proses embriogenesis somatik jeruk keprok SoE: Pro-embrio: 1 kalus embriogenik, 2 massakompleks pro-embrio dan globular awal, 3 globular awal early globular; 4 globular transisi globular akhirlate globular; Embrio somatik: 5 hati, 6 torpedo; 7 kotiledon; 8 kecambah; Pembelahan sel somatik a 1 sel, b 2 sel tetrad, c 4 sel kuadran, d 8 sel oktan, e early globular. 38 39 4 PENINGKATAN KERAGAMAN GENETIK JERUK KEPROK SOE DENGAN SINAR GAMMA 2 Increasing the Genetic Diversity of SoE Mandarines with Gamma Ray Abstrak Keragaman genetik dapat menyebabkan perubahan sifat tanaman menjadi beragam. Salah satu sifat tanaman yang diharapkan muncul adalah ketahanan terhadap penyakit. Tujuan penelitian tahap ini adalah: 1 Meningkatkan keragaman genetik jeruk keprok SoE dengan sinar gamma; 2 Memperoleh individu mutan harapan jeruk keprok SoE. Keragaman genetik diperoleh dengan menginduksi terjadinya mutasi dengan sinar gamma pada tahap kalus embriogenik dengan dosis LD50 75 Gy dan dua dosis tambahan, 65 dan 85 Gy. Mutagen sinar gamma dimanfaatkan karena memiliki daya tembus yang paling tinggi dengan penetrasi yang homogen, sehingga peluang mutasi lebih besar. Iradiasi gamma diterapkan pada kalus embriogenik, karena terdiri dari individu- individu sel embriogenik sehingga menghasilkan mutan yang solid bukan kimera karena berasal dari satu individu sel. Keragaman genetik yang disebabkan oleh mutagen sinar gamma dianalisis secara morfologi dan molekuler dengan penanda ISSR dan RAPD. Analisis keragaman genetik dilakukan berdasarkan penanda morfologi terhadap individu sampel mutan harapan yang mewakili setiap perlakuan dosis iradiasi gamma, dan berdasarkan analisis dendrogram, susunan genetik individu-individu mutan harapan mutan putatif berbeda dari individu- individu kontrol. Analisis keragaman genetik 16 individu sampel berdasarkan pola pita-pola pita DNA dengan penanda ISSR dan RAPD memperlihatkan pola- pola pita yang polimorfik. Analisis dendrogram menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan susunan genetik pada individu-individu mutan harapan 75Gy. Individu-individu mutan harapan 65Gy susunan genetiknya tidak berbeda dari perlakuan kontrol. Individu-individu mutan harapan perlakuan dosis 85 Gy tidak dapat digunakan karena pada individu-individunya terjadi kematian lebih dari 50 sehingga bersifat merusak dan pertumbuhan terhambat. Keywords: dosis, Gy, letal, mutan harapan, mutasi 2 Sebagian dari Bab ini diterbitkan di Jurnal Hortikultura Indonesia JHI Vol. 7 No. 2 Agustus 2016 di Departemen Agronomi dan Hortikultura AGH, Institut Pertanian Bogor IPB; dan sebagian isi Bab ini juga telah diterbitkan di Jurnal Ilmiah Agrosains Tropis JIAT Vol. 8 No. 6 di Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo UNG.