Analisis Molekuler pada Tanaman Mutan

20 3 INDUKSI KALUS EMBRIOGENIK DAN STUDI EMBRIOGENESIS SOMATIK JERUK KEPROK SOE ASAL NTT 1 Induction of Embryogenic Calli and Study of Somatic Embryogenesis of SoE Mandarine from East Nusa Tenggara Abstrak Kalus embriogenik KE, langsung ataupun tidak langsung, dapat diinduksi dari biji yang masih muda immature seed. Biji yang masih muda terdapat jaringan nuselus yang dapat digunakan sebagai eksplan awal dalam pembentukan embrio somatik ES. Kalus embriogenik dapat juga diinduksi dari biji yang sudah matang mature seed. Biji yang telah matang, jaringan nuselus telah mengalami degenerasi membentuk embrio nuselar Koltunow et al. 1995. Tujuan penelitian tahap ini adalah: 1 Memperoleh kalus embriogenik dari eksplan biji matang jeruk keprok SoE dengan penambahan kombinasi BAP dan 2.4-D; 2 Memperoleh embrio somatik jeruk keprok SoE melalui proses pendewasaan kalus embriogenik dengan penambahan ABA dan air kelapa; 3 Memperoleh planlet jeruk keprok SoE melalui proses perkecambahan embrio somatik dengan penambahan GA 3 dan air kelapa; dan 4 Mempelajari proses embriogenesis somatik jeruk keprok SoE. Percobaan induksi kalus embriogenik dan pembentukan embrio somatik awal menggunakan media MW dengan penambahan beberapa taraf konsentrasi 2.4-D yaitu 0, 0.1, 0.3 dan 0.5 mg L -1 dikombinasikan dengan 3 mg L -1 BAP. Proses proliferasi, sinkronisasi dan pendewasaan KE membentuk ES menggunakan ABA 0, 0.5, 1, 2 dan 4 mg L -1 dan air kelapa 0,5, 10, 15 dan 20. Perkecambahan embrio somatik menggunakan GA 3 0, 0.5, 1, 2 dan 4 mg L -1 dan air kelapa 0,5, 10, 15 dan 20. Hasil menunjukkan bahwa KE jeruk keprok SoE dapat diinduksi dengan menambahkan BAP sebanyak 3 mg L -1 ke dalam media MW tanpa perlu penambahan 2.4-D. Penambahan ABA hingga 0 – 4 mg L -1 tidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada proses proliferasi dan sinkronisasi KE membentuk ES fase globular transisi. Penambahan air kelapa menunjukkan pengaruh yang nyata pada proses sinkronisasi KE membentuk ES fase globular transisi. Penambahan ABA 1 mg L -1 dapat meningkatkan pendewasaan embrio somatik sebesar 98.5 dari kontrol, sedangkan penambahan air kelapa belum dapat meningkatkan pendewasaan embrio somatik melebihi perlakuan kontrol. Penambahan GA 3 dan air kelapa tidak menunjukkan pengaruh pada perkecambahan embrio somatik membentuk kecambah. Embrio somatik terbentuk dari individu-individu sel kompeten yang mirip dengan zigot yang berturut-turut membentuk massa pro- embrio PEM, globular awal, globular akhir, embrio somatik fase hati, torpedo dan embrio somatik dewasa fase kotiledon. Kata kunci: bipolar, globular, in vitro, media 1 Sebagian isi Bab ini telah dipublikasikan dalam jurnal internasional “Horticultural Biotechnology Research” Vol. 1 tahun 2015.