Jeruk Keprok SoE Tanaman Jeruk

12 Air kelapa juga mengandung natrium dan kalium sebagai kation elektrolit utama yang membuat air kelapa menjadi larutan isotonik. Kandungan natrium dalam air kelapa bertambah dengan semakin tuanya umur buah kelapa. Kandungan kalium menurun dengan semakin bertambahnya umur buah kelapa. Warna air kelapa dari buah kelapa yang telah tua berwarna keruh karena terjadinya reaksi penyabunan antara minyak yang terdapat pada buah kelapa dengan ion kalium, karena kalium lebih reaktif daripada natrium Arsa 2011. Runtunuwu et al. 2011 menyatakan bahwa air buah kelapa mengandung vitamin C asam askorbat rata-rata 2.12 mg100 g bahan. Pada kultur in vitro tanaman Calanthe hybrids, air kelapa yang ditambahkan pada medium Hyponex dapat meningkatkan perkembangan sel-sel dan jaringan- jaringan yang dikulturkan, karena air kelapa spektrum luas dari faktor-faktor tumbuh. Air kelapa dengan konsentrasi 10-50 mlL dapat meningkatkan tinggi pucuk, bobot segar dan kering dari pucuk dan akar, lebar daun, jumlah akar, jumlah dan luas daun. Namun, air kelapa pada konsentrasi 100 mlL media in vitro, dapat menyebabkan menurunnya semua pertumbuhan dan penampilan morfologi, seperti menginduksi pertumbuhan planlet-planlet abnormal Baque et al. 2011. Pada kultur in vitro tanaman krisan, air kelapa mendorong pembentukan akar pada media MS tanpa ZPT atau kombinasi dengan IAA, mendorong pembentukan kalus terutama dikombinasikann dengan BAP atau BAP+IAA. Substitusi media MS dengan air kelapa dapat menghemat penggunaan media MS sampai 50. Air kelapa yang dikombinasikan dengan IAA dan BAP untuk N dapat meningkatkan kandungan klorofil jaringan, tekanan osmotik media, aktivitas metabolisme jaringan dan kapasitas buffer media Mandang 1993. Sujarwati et al. 2011 telah melakukan penelitian dengan memanfaatkan air kelapa untuk meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan tanaman palem putri. Air kelapa dengan konsentrasi 75 meningkatkan persentase perkecambahan sebesar 96.25, berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit palem putri terutama pada parameter tinggi tanaman, panjang daun, panjang akar, dan berat basah, tapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Air kelapa konsentrasi 50 dapat meningkatkan panjang akar yang terpanjang.

2.4 Induksi Mutasi dan Perbaikan Tanaman

Pemuliaan mutasi mengacu pada perkembangan kultivar baru atau plasma nutfah melalui produksi yang disengaja dan seleksi mutasi baru Roose 2007, pemuliaan varietas dengan sifat-sifat baru, dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan suatu varietas baru Shu et al. 2012. Dalam beberapa kasus, pemulia hendaknya obyektif untuk menginduksi terjadinya mutasi pada kultivar yang ada dengan perbaikan sifat. Setelah menemukan dan mengevaluasi suatu seleksi dengan sifat yang diinginkan, maka kultivar yang telah membawa sifat yang diinginkan dapat dilepas. Pemulia memanfaatkan pemuliaan mutasi dan melakukan seleksi terhadap hasil mutasi yang diinginkan. Plasma nutfah tersebut digunakan sebagai tetua dalam program seleksi-hibridisasi. Mutasi mengacu pada suatu perubahan yang dapat diturunkan melalui DNA. Pada tingkat molekuler, mutasi dapat mengubah DNA melalui 13 subtitusi basa, insersi, delesi atau penyusunan kembali sekuen. Tipe-tipe perubahan tersebut dapat menyebabkan perubahan fenotipe Roose 2007. Induksi mutasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keragaman genetik dalam suatu program pemuliaan tanaman. Induksi mutasi dapat dilakukan pada tanaman dengan perlakuan agen-agen mutagen tertentu terhadap organ reproduksi tanaman seperti biji, stek batang, serbuk sari, akar rhizome, kultur jaringan dan sebagainya Soeranto 2013. Agen-agen mutagen dapat dipilih oleh para pemulia tanaman jeruk untuk menginduksi terjadinya suatu mutasi. Setiap agen memiliki tipe untuk menginduksi suatu mutasi dan menghasilkan suatu tipe spesifik perubahan DNA. Agen-agen spesifik yang mungkin tepat untuk jaringan atau target sifat tertentu. Agen-agen mutagen secara luas diklasifikasikan seperti radiasi, kimia, elemen transposabel, dan juga pathogen Roose 2007. Radiasi adalah tipe mutagen yang digunakan secara luas untuk jeruk Roose 2007, merupakan mutagen fisika yang bersifat sebagai radiasi pengion ionizing radiation dan yang termasuk diantaranya adalah sinar-X, radiasi gamma, radiasi beta, neutrons, dan partikel dari akselerator Soeranto 2013. Iradiasi UV dapat digunakan, namun penetrasinya ke dalam jaringan tanaman kurang dalam dibanding radiasi ionisasi Roose 2007. Teknologi iradiasi secara luas digunakan untuk menghasilkan perubahan- perubahan dalam karakteristik yang mengarah pada pengembangan produk- produk baru. Iradiasi gamma mampu menghidrolisis ikatan kimia, sehingga memecah molekul besar pati menjadi fragmen yang lebih kecil dari dextrin yang dapat berupa muatan listrik atau tidak sebagai radikal bebas. Perubahan- perubahan ini mungkin dapat mempengaruhi materi fisik atau rheologi makanan yang diradiasi, menghasilkan peningkatan kelarutan pati, penurunan daya bengkak, dan penurunan kekentalan pasta pati. Iradiasi sinar gamma pada tunas tanaman dapat menghasilkan mutasi dengan frekuensi tinggi, mengarah pada pembentukan varian baru yang dibandingkan dengan kontrol. Kandungan makronutrien karbohidrat, protein dan lipid relatif stabil melawan iradiasi sampai pada dosis di atas 10 kGy, di lain pihak, iradiasi gamma mempengaruhi protein dengan menyebabkan perubahan konformasi, oksidasi asam amino, memecah ikatan kovalen dan formasi protein bebas radikal. Radiasi menyebabkan perubahan morfologi, struktural dan fungsional pada tanaman yang disebabkan oleh intensitas dan lamanya iradiasi gamma Piri et al. 2011. Pemanfaatan iradiasi telah banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan varietas tanaman baru. Beberapa varietas padi yang dihasilkan dari teknologi iradiasi dilaporkan mempunyai keunggulan produktivitas, umur yang lebih genjah, dan ketahanan terhadap kekeringan sesaat. Selain jenis padi, ujicoba dan pelepasan varietas unggul juga telah dilakukan pada jenis kapas, sorghum, kedelai, dan kacang hijau. Elektron dari iradiasi dapat meningkatkan metabolisme yang diperlukan selama perkecambahan. Iradiasi ionisasi juga dapat merubah struktur molekul lemak pada membran sel sehingga perkecambahan dapat diperbaiki Sudrajat Zanzibar 2009. Teknologi iradiasi merupakan bagian dari teknologi nuklir yang menggunakan radioisotipe. Dibandingkan zat kimia biasa, radioisotipe memiliki kelebihan sifat fisik, yaitu memancarkan sinar radioaktif. Kelebihan ini telah dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan penelitian termasuk perbenihan tanaman. Pengaruh iradiasi berdasarkan potensi efek biologinya dapat dibagi menjadi 4