6
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini dalam garis besarnya terdapat tiga tahap utama yang saling berkaitan, yaitu;
1 Induksi kalus embriogenik dari ekplan biji matang mature seed jeruk keprok
SoE dan regenerasi kalus embriogenik melalui proses embriogenesis somatik, 2
Peningkatan keragaman genetik tanaman dengan sinar gamma, dan 3
Evaluasi ketahanan mutan harapan jeruk keprok SoE terhadap penyakit Huanglongbing.
Pada tahap pertama terdapat enam percobaan yang dilakukan, yaitu Percobaan 1: induksi terbentuknya kalus embriogenik dari eksplan biji matang
mature seed jeruk keprok SoE. Percobaan 2 dan 3 adalah percobaan untuk proliferasi dan sinkronisasi kalus embriogenik membentuk embrio somatik fase
globular transisi. Percobaan 4: adalah percobaan untuk pendewasaan kalus embriogenik membentuk embrio somatik dewasa. Percobaan 5 dan 6: adalah
percobaan perkecambahan embrio somatik dewasa membentuk kecambah. Pada tahap kedua terdapat satu percobaan, yaitu Percobaan 7: induksi mutasi dengan
sinar gamma.
Kalus embriogenik M0 M0: belum diiradiasi gamma yang dihasilkan dari tahap pertama tersebut digunakan pada tahap ke 2 untuk menginduksi terjadinya
mutasi dengan sinar gamma. Kalus embriogenik yang telah diiradiasi gamma diberi tanda kalus embriogenik M1 M1: sudah diiradiasi gamma. Kemudian,
kalus embriogenik M0 dan M1 melalui proses embriogenesis somatik diregenerasikan untuk membentuk planlet. Planlet MV0 kontrol dan MV1
mutan harapan diaklimatisasi menghasilkan bibit MV0 dan MV1. Bibit MV0 dan MV1 dianalisis keragaman genetiknya untuk melihat apakah proses induksi
mutasi telah menyebabkan terjadinya perubahan genetik ataukah tidak. Baik bibit MV0 dan mutan harapan MV1 digunakan pada tahap ke 3, yaitu tahap evaluasi
ketahanan individu mutan harapan jeruk keprok SoE terhadap penyakit Huanglongbing. Alur ruang lingkup dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar
1.
.
7
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Jeruk
Secara umum buah jeruk bermanfaat sebagai sumber vitamin C utama dalam asupan makanan manusia Llamas 2003 yang dapat dimakan langsung
fresh fruit atau diolah sebagai jus, campuran minuman segar, penyedap masakan. Tanaman jeruk selain diambil buahnya, juga dimanfaatkan sebagai obat
tradisional Manner et al. 2006 dan sumber senyawa flavonoid yang diolah menjadi obat-obatan Di Giacomo 2002.
Tanaman jeruk keprok dapat diklasifikasikan secara botani sebagai berikut: Divisi Spermatophyta, Sub divisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo
Rutales, Famili Rutaceae, Genus Citrus, Spesies Citrus reticulata L. Mabberley 1997; Nicolosi 2007. Genus Citrus dibagi menjadi dua subgenus, yaitu subgenus
Citrus dan subgenus Papeda Manner et al. 2006.
Jeruk spesies Citrus reticulata Blanco yang dikenal dengan istilah jeruk Mandarin, di Indonesia disebut dengan istilah jeruk keprok Setiono 2014, dalam
Bahasa Inggris dikenal istilah tangerine clementine Mabberley 1997; Manner et al. 2006. Jeruk ini memiliki rasa manis, sedikit asam dan segar, warna kulit
menarik dan mudah dikupas. Berat buah jeruk keprok 125-174 gram, bentuk buah pada umumnya bulat pipih, ada yang khas memiliki konde, tekstur permukaan
agak kasar, warna kulit orange, dinding kulit buah tebal dan mudah dikupas, ketebalan kulit buah 3.13-4.63 mm Andayani 2016. Biasanya jeruk keprok
dikenal sesuai nama daerah atau sentra tempat di mana jeruk keprok tersebut tumbuh, seperti jeruk keprok Batu dari Batu Malang Jawa Timur, jeruk keprok
Medan, jeruk keprok Pontianak Kalimantan Barat, jeruk keprok Garut dan jeruk keprok SoE dari Kecamatan SoE NTT.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis jeruk keprok. Jeruk keprok dikenal sesuai nama daerah atau sentra tempat jeruk tersebut tumbuh, seperti Keprok SoE
dari Nusa Tenggara Timur NTT, Keprok Garut, Pontianak Keprok Batu 55 dari Batu Malang Jawa Timur; Keprok Maga, dan Beras Sitepu dari Medan Sumatera
Utara; Keprok Pontianak dari Kalimantan Barat Martasari Mulyanto 2008.
Jeruk keprok, di masyarakat awam, sering disamakan dengan jeruk siam. Jeruk keprok menurut Andayani 2016 memiliki karakter-karakter seperti habitus
tanaman tegak, tidak ada sayap daun petiole, morfologi bunga panjang petal 9.8- 26.5 mm lebar petal 3.9-14.53 mm, ukuran buah lebih besar dari siam, kerekatan
epicarp-endocarp lemah dan mudah dikupas, kerekatan juring lemah dan mudah dilepas, karakter khusus pada buah terkadang memiliki konde, ukuran buah kecil
0.15-0.2 gr.
2.1.1 Jeruk Keprok SoE
Jeruk keprok SoE Citrus reticulata Blanco varietas SoE merupakan jeruk asal SoE, NTT yang telah dilepas berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor
863KptsTP.2401198 tertanggal 4 November 1998 sebagai jeruk varietas unggul nasional Indonesia dengan
nama “Jeruk Keprok SoE” Lampiran 1, dengan deskripsi sebagai berikut: tinggi tanaman 4-8 meter, bentuk tanaman
kerucut seperti payung, memiliki percabangan: pangkal jorong ke atas, ujung
8 hamper tegak mulai ketiinggian 0.5-8 meter, warna batang agak kecoklatan,
bentuk batang bulat tidak berduri, lingkar batang ± 40 cm, warna daun bagian atas hijau tua, warna daun bagian bawah hijau muda, lebar daun ± 3.850 cm, panjang
daun ± 8.535 cm, tepi daun rata, permukaan daun mengkilap, bentuk bunga seperti lonceng, jumlah bungatandan 4-7 buah, warna buah matang kuning
kemerah-merahan, bentuk buah bulat pendek, ukuran buah 6.86 cm x 6.66 cm, permukaan buah agak licin, puncak buah berlekuk, tebal kulit buah 0.15 cm,
tingkat kekerasan buah lunak, warna daging buah agak orangepink, jumlah septa tiap buah 12, berat buah 100-125 gram rasa buah manis segar, tekstur daging buah
berserat halus, aroma buah lembut, produksi buahpohonmusim 50-250 kgpohon, dapat diperbanyak secara vegetatif okulasi. Jeruk keprok SoE ini
cocok untuk ketinggian 800
– 1200 meter dpl dan cocok pada tanah mediteriania atau berkapur.
Jeruk keprok SoE memiliki rasa yang khas yang merupakan campuran antara manis dan asam yang segar, warna daging buah orange, dan tekstur daging
buah lembut. Jeruk ini memiliki jumlah biji yang cenderung banyak 10 Pangestuti et al. 2005; Yulianti et al. 2010, mudah dikupas, tekstur kulit buah
halus, mengkilap, bentuk buah bulat pipih, dan ukuran besar diameter buah 7-8 cm. Jeruk ini bila telah matang memiliki kulit buah dengan warna orange cerah
kemerahan. Buah jeruk ini dapat dipetik apabila warna buah telah berwarna orange 50-80. Warna buah tersebut dapat dicapai pada umur 31-32 minggu
setelah bunga mekar. Buah jeruk ini dapat disimpan pada suhu ruang 27-30
o
C selama 3 minggu atau pada suhu dingin 9-11
o
C selama 8 minggu Pangestuti et al. 2005.
2.1.2 Budidaya Tanaman Jeruk
Pada tanaman jeruk dapat terjadi penyerbukan sendiri ataupun penyerbukan silang. Penyerbukan silang biasanya dibantu oleh serangga Ortiz 2002. Jeruk
dapat diperbanyak dengan cara generatif maupun vegetatif Purnomosidhi et al. 2007, secara in vivo maupun in vitro. Menurut Khan et al. 2007, semua jeruk
komersial yang ada, tumbuh sebagai pohon hasil grafting dengan kultivar batang atas yang disambung pada kultivar terpilih sebagai batang bawah. Kombinasi
yang baik antara batang atas dan batang bawah dapat menghasilkan buah jeruk yang unggul. Penyambungan batang atas pada tanaman batang bawah
memberikan keuntungan varietas batang atas dapat mempersingkat fase juvenil sehingga dapat mulai berproduksi 1-2 tahun setelah pindah tanam. Tipe bibit jeruk
seperti itu membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mulai berbuah bila ditumbuhkan dari biji 3-15 tahun, tergantung pada jenis spesies. Perbanyakan
dengan budding atau grafting pada batang bawah menyebabkan pohon akan menghasilkan buah yang identik dengan sumber mata tunas batang atas dan tipe
tanaman yang seragam. Budiyati et al. 2013 menjelaskan bahwa benih jeruk keprok SoE yang dijadikan sebagai batang atas dapat disambung untuk
meningkatkan kualitas dengan menggunakan tiga varietas jeruk sebagai batang bawah, yaitu Japanese Citroen JC, Rough Lemon RL dan Volkameriana.
Jeruk memiliki sistem reproduksi yang unik, yaitu adanya apomiksis. Apomiksis secara luas didefinisikan sebagai reproduksi aseksual pada tumbuhan
melalui biji, dan embrio yang terbentuk bukan hasil fertilisasi gamet. Apomiksis pada tanaman dapat terjadi karena: proses parthenogenesis dari sel telur yang