70 makanan dengan cara menusukkan stiletnya mulut dan kemudian mengisap sari
makanan dari jaringan floem yang ada pada daun.
5.4 Simpulan
1. Individu-individu tanaman sampel mutan harapan yang diuji tidak
menampakkan gejala eksternal penyakit HLB pada daun. 2.
Hasil uji pati-yodium pada sampel mutan harapan dan kontrol tidak memperlihatkan perubahan warna hitam total pada bagian berkas pembuluh
angkut floem. 3.
Analisis histopatologi pada sampel mutan harapan dan kontrol tidak memperlihatkan pelebaran ukuran jaringan floem yang mendorong jaringan
xilem ke arah sisi atas daun upper side. 4.
Deteksi penyakit Huanglongbing pada sampel mutan harapan dan kontrol dengan penanda spesifik OI1 dan OI2c hasilnya adalah negatif. Pita DNA
dengan ukuran 1160 bp hasil amplifikasi dengan penanda spesifik tersebut tidak terbaca.
5. Populasi serangga vektor D. citri pembawa penyebab penyakit
Huanglongbing tidak mengalami pertambahan jumlah serangga selama proses uji ketahanan penyakit.
71
6 PEMBAHASAN UMUM
Dalam budidaya tanaman jeruk keprok SoE JKS sering dihadapkan dengan beberapa masalah, seperti serangan penyakit. Penyakit yang dapat
menyerang tanaman jeruk salah satunya adalah penyakit Huanglongbing atau di Indonesia disebut dengan citrus vein phloem degeneration CVPD. Masalah
penyakit tersebut dapat ditangani dengan menggunakan teknik pemuliaan tanaman untuk mendapatkan tanaman yang tahan terhadap penyakit.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan tanaman tahan terhadap penyakit Huanglongbing melalui perpaduan beberapa metode dalam pemuliaan
tanaman non-konvensional Bioteknologi, seperti teknik produksi tanaman secara in vitro melalui sistem regenerasi embriogenesis somatik menghasilkan keturunan
yang true-to-type dalam jumlah relatif banyak, dan peningkatan keragaman genetik tanaman dengan teknik mutasi untuk perbaikan sifat-sifat tanaman IAEA
1991; Majd et al. 2009, khususnya sifat tahan terhadap penyakit Huanglongbing.
Penelitian diawali dengan proses menghasilkan kalus embriogenik secara in vitro dari biji matang mature seed JKS. Kalus embriogenik yang telah
diperbanyak, sebagian diregenerasikan membentuk planlet melalui sistem embriogenesis somatik, dan sebagian diiradiasi dengan sinar gamma untuk
mendapatkan kalus embriogenik M1. Kalus embriogenik M1 selanjutnya diregenerasikan juga melalui embriogenesis somatik untuk mendapatkan individu-
individu tanaman MV1.
Biji matang mature seed tanaman jeruk memiliki bakal biji yang telah berkembang, terdiri atas integument yang telah mengeras membentuk seed coat
kulit biji, embrio nuselar yang terdegenerasi dari jaringan nuselus, dan kantung embrio yang membesar dan endosperm yang semakin berkurang sesuai ukuran
kotiledon embrio zigotik jeruk. Biji matang mature seed berbeda dengan biji yang masih muda immature seed. Biji muda tanaman jeruk kelas dikotil
memiliki bakal biji ovule yang terdiri atas integumen yang masih lunak, jaringan nuselus megasporofit yang masih melingkupi kantung embrio, dan kantung
embrio embryo sacmegagametofit yang ukurannya masih kecil dan lunak Zimmerman 1993; Koltunow et al. 1995.
Embrio somatik JKS diinduksi pembentukannya dari biji matang secara tidak langsung melalui pembentukan kalus embriogenik. Dalam penelitian ini,
media induksi kalus embriogenik tersebut menggunakan media dasar MS yang dimodifikasi dengan vitamin MW dengan penambahan zat pengatur tumbuh BAP
dengan konsentrasi 3 mg L
-1
. Kalus embriogenik terbentuk dalam waktu tiga
bulan setelah inokulasi eksplan pada media tersebut. Kalus embriogenik KE diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran
lensa obyektif 20-40 kali. KE terdiri atas massakompleks pro-embrio PEM: pro- embryo mass dan globular-globular muda early globular. Massa pro-embrio
yang berupa sel-sel atau individu-individu sel dalam jumlah yang sangat banyak tersebut
seperti gumpalan awan atau kapas berwarna putih. Struktur berbentuk awan atau kapas tersebut bila dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 100
kali maka akan terlihat penyusunnya adalah individu-individu dengan jumlah sel yang bervariasi, satu, dua, empat, delapan atau enambelas sel.