gergajian dan variabel ekspor kayu gergajian ke Arab Saudi tahun lalu yang berpengaruh secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan waktu untuk
penyesuaian perilaku ekspor kayu gergajian Indonesia ke Arab Saudi dalam
merespon perubahan kondisi perekonomian. Tabel 15. Hasil Pendugaan Ekpor Kayu Gergajian Ke Arab XSARB
Elastisitas Variable
Parameter Estimate
Standard Error
t
hitung
Prob |T|
E
SR
E
LR
INTERCEP Intercept -72.588368
223.785 -0.324
0.750 PSWORR Ha rga Riil Kayu
Gergajian Dunia 0.31486
0.21219 1.484
0.159 2.473
4.440 PSINAR Harga Riil Kayu
Gergajian Do mestik -0.372448
0.65365 -0.570
0.577 -0.932
-1.674 QSINA Produksi Kayu
Gergajian Indonesia 0.005736
0.00533 1.077
0.299 0.575
1.032 NTINA Nilai Tu kar Rupiah
0.002378 0.00424
0.560 0.583
0.107 0.192
TW Kecenderungan Waktu -4.186776
8.63481 -0.485
0.635 LXSA RB Lag XSARB
0.443129 0.28366
1.562 0.139
R
2
= 0.3292, F
hitung
= 1.227, D
w
= 2.138
Berdasarkan Tabel 15. dapat dilihat bahwa respon perilaku ekspor kayu gergajian ke Arab Saudi bersifat elastis terhadap variabel harga dunia, baik dalam
jangka pendek 2.47 maupun dalam jangka panjang 4.44. Hal ini berarti bahwa bila dalam jangka pendek ada kenaikan harga kayu gergajian dunia sebesar satu
persen maka akan berdampak pada kenaikan volume ekspor sebesar 2.47 persen, sedangkan dalam jangka panjang bila ada kenaikan harga kayu gergajian dunia
sebesar satu persen akan terjadi kenaikan ekspor kayu gergajian ke Jepang sebesar 4.47 persen.
5.3.4. Permintaan Kayu Gergajian Domestik DSINA
Tabel 16 menunjukkan bahwa permintaan kayu gergajian domestik. Permintaan kayu gergajian domestik dipengaruhi oleh variabel selisih harga kayu
gergajian domestik tahun berjalan dengan harga tahun sebelumnya DPSINAR
dengan tanda negatif, harga kayu lapis domestik PLINAR dengan tanda positif, GDP Indonesia GDINA dengan tanda positif, variabel kecenderungan waktu dan
variabel permintaan kayu gergajian domestik tahun sebelumnya LDSINA. Hasil pendugaan parameter pada persamaan permintaan kayu gergajian domestik
DSINA tersebut ada tiga variabel penjelas yaitu variabel GDP Indonesia, variabel kecenderungan waktu dan variabel permintaan kayu gergajian tahun
sebelumnya, yang secara statistik berpengaruh nyata terhadap perilaku persamaan permintaan kayu gergajian domestik.
Respon permintaan kayu gergajian terhadap ketiga variabel tersebut dalam jangka pendek bersifat inelastis sedangkan dalam jangka panjang hanya respon
terhadap GDP Indonesia bersifat elastis 3.85. Hal ini berarti bahwa dalam jangka panjang bila GDP naik satu persen maka permintaan kayu gergajian domestik
akan naik sebesar 3.85 persen, ceteris paribus. Variabel permintaan kayu gergajian domestik tahun lalu yang berpengaruh nyata terhadap perilaku
persamaan permintaan kayu gergajian domestik, menunjukkan bahwa diperlukan waktu untuk penyesuaian perilaku permintaan kayu gergajian domestik dalam
merespon perubahan kondisi perekonomian.
Tabel 16. Hasil Pendugaan Permintaan Kayu Gergajian Domestik DSINA
Elastisitas Variable
Parameter Estimate
Standard Error
t
hitung
Prob |T| E
SR
E
LR
DPSINAR Selisih Harga K G pd t dengan lagnya
-1.754577 17.529503 -0.100
0.921 -0.053
-0.445 PLINAR Harga Riil
Kayu Lap is Do mestik 0.143391
1.613528 0.089
0.930 0.010
0.088 GDINA GDP Indonesia
0.018499 0.017129
1.080 0.295
0.458 3.854
TW Kecenderungan Waktu
-177.8528 163.6816
-1.087 0.292
LDSINA Lag DSINA 0.881278
0.156195 5.642
0.000
R
2
= 0.9812, F
hitung
= 177.080, D
w
= 2.269
5.3.5. Harga Kayu Ge rgajian Dunia PSWORR