Tabel 12. Hasil Pendugaan Permintaan Kayu Bulat Oleh Industri Pulp DRPINA
Elastisitas Variable
Parameter Estimate
Standard Error
t
hitung
Prob |T| E
SR
E
LR
INTERCEP Intercept 3625.252
5917.906 0.613
0.548 PRINA R Hrg Riil Ky
Bulat Do mestik -27.04915
22.67724 -1.193
0.249 -0.457
-8.320 PPINAR Hrg Riil Pulp
Do mestik 1.53429
5.739604 0.267
0.792 0.127
2.308 INRTS Suku Bunga
-32.15319 244.835
-0.131 0.897
-0.097 -1.767
LDRPINA Lag DRPINA 0.94509
0.173542 5.446
0.000
5.3.
Kayu Gergajian
Fenomena kayu gergajian yang akan dilihat dititikberatkan pada perilaku ekspor, sedangkan perilaku produksinya digambarkan sebagai persamaan identitas
yang merupakan persamaan konversi dari kayu bulat, dimana poduksi kayu gergajian dari hasil penelitian dan output rata-rata industri kayu gergajian
merupakan konversi 0.5 dari input kayu bulat yang ke industri. Perilaku ekspor
untuk ekspor diambil dari persamaan ekspor untuk tiga negara yang diasumsikan merupakan tujuan utama ekspor komoditi kayu kayu gergajian Indonesia yang
secara terperinci adalah sebagai berikut:
5.3.1. Ekpor Kayu Ge rgajian ke Cina
Tabel 13 menunjukkan hasil pendugaan parameter persamaan ekspor kayu gergajian Indonesia ke Cina dipengaruhi oleh variabel kesenjangan harga atau
selisih antara harga kayu gergajian dunia dengan harga kayu gergajian dunia tahun lalu DPSWORR dengan tanda positif, harga kayu gergajian domestik
PSINAR dengan tanda negatif, produksi kayu gergajian Indonesia QSINA dengan tanda positif, nilai tukar rupiah terhadap US NTINA dengan tanda
positif, GDP Cina dengan tanda positif, trend waktu TW dengan tanda negatif
R
2
= 0.8774, F
hitung
= 30.407, D
w
= 1.679
dan variabel ekspor kayu gergajian tahun sebelumnya LXSCIN. Variabel TW bertanda negatif hal ini menunjukan bahwa ekspor kayu gergajian ke Cina
mengalami kecenderungan terus menurun dan fenomena ini berpengaruh secara nyata. Dari tujuh variabel yang mempengaruhi persamaan perilaku ekspor kayu
gergajian ke Cina, hanya variabel nilai tukar NTINA yang tidak berpengaruh secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan nilai tukar rupiah ke dolar
Amerika tidak berpengaruh secara nyata terhadap perilaku ekspor kayu gergajian ke Cina. Hal ini juga ditunjukkan oleh respon ekspor kayu gergajian ke Cina
karena perubahan nilai tukar dalam jangka pendek 0.18 maupun jangka panjang yang tidak elastis 0.26. Respon ekspor kayu gergajian ke Cina untuk variabel
selisih harga dunia, harga domestik kayu gergajian Indonesia, produksi kayu gergajian Indonesia dan GDP Cina semuanya elastis baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Bahkan respon ekspor kayu gergajian terhadap GDP Cina sangat elastis baik untuk jangka pendek 4.67 maupun jangka panjang
6.97. Artinya bahwa bila ada kenaikan GDP Cina sebesar 1 persen maka ekspor kayu gergajian ke Cina akan naik sebesar 4.67 persen dalam jangka pendek dan
naik 6.97 persen untuk jangka panjang. Dilihat faktor- faktor yang mempengaruhi laju ekspor kayu gergajian ke
Cina, maka dapat dikatakan pasar Cina untuk kayu gergajian Indonesia adalah sangat prospektif karena kenaikan dan penurunan nilai tukar rupiah ternyata juga
tidak berpengaruh terhadap perilaku ekspor, ceteris paribus. Hal ini dapat dijelaskan bahwa karena Cina Yuan menganut nilai tukar yang fixed exchange
rate nilai tukar tetap terhadap dollar Amerika, sehingga perubahan nilai tukar
rupiah terhadap tidak banyak pengaruhnya terhadap harga barang ekspor yang
menggunakan dolar Amerika sebagai alat pembayaran sehingga volume ekspor kayu gergajian Cina tidak terpengaruh karena perubahan nilai tukar, tetapi faktor-
faktor lain. Tetapi untuk produksi kayu gergajian Indonesia dan selisih harga dunia tahun berjalan dengan harga tahun sebelumnya berpengaruh positif
sehingga bila harga dunia naik, maka Indonesia sebagai eksportir tentunya akan diuntungkan, volume ekspor akan naik, ceteris paribus. Demikian pula untuk
variabel produksi bepengaruh positif terhadap ekspor, dan responnya elastis dalam jangka pendek 2.35 maupun jangka panjang 3.50, kenaikan produksi kayu
gergajian Indonesia 1 persen, ternyata menaikkan ekspor ke Cina sebesar 2.35 persen dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang naik sebesar 3.50 persen.
Ini menunjukkan bahwa kebutuhan dalam negeri Cina terhadap kayu gergajian dari Indonesia sangat besar.
Tabel 13. Hasil Pendugaan Ekpor Kayu Gergajian ke Cina XSCIN
Elastisitas Variable
Parameter Estimate
Standard Error
T
hitung
Prob |T|
E
SR
E
LR
INTERCEP Intercept 3443.081 3710.045
0.928 0.369
DPSW ORR Selisih Harga Riil Kayu Gergajian Dun ia
dengan Harga Lagnya 3.213701 2.342591
1.372 0.192
2.468 3.683
PSINAR Harga Riil Kayu Gergajian Do mestik
-11.48886 9.927672 -1.157
0.267 -2.812
-4.196 QSINA Produksi Kayu
Gergajian Indonesia 0.239700 0.131517
1.823 0.090
2.348 3.505
NTINA Nilai Tu kar Rupiah 0.040192 0.118755
0.338 0.740
0.177 0.264
GDCIN GDP Cina 0.006322 0.003494
1.809 0.092
4.669 6.969
TW Kecenderungan Waktu -501.8389
223.056 -2.250
0.041 LXSCIN Lag XSCIN
0.330001 0.223406 1.477
0.162
R
2
= 0.744, F
hitung
= 5.831, D
w
= 2.224 5.3
. 2. Ekpor Kayu Ge rgajian ke Jepang
Tabel 14 menunjukkan bahwa perilaku ekspor kayu gergajian ke Jepang. Hampir sama dengan perilaku ekspor kayu gergajian ke Cina, ekspor kayu
gergajian Indonesia ke Jepang dipengaruhi oleh variabel harga kayu gergajian dunia PSWORR dengan tanda positif, variabel harga kayu gergajian domestik
PSINAR dengan tanda negatif, produksi kayu gergajian Indonesia QSINA dengan tanda positif, nilai tukar NTINA dengan tanda positif, variabel
pertumbuhan penduduk Jepang FPOJPN dengan tanda positif, dan ekspor kayu gergajian ke Jepang tahun sebelumnya LXSJPN. Dari enam variabel penjelas
tersebut secara statistik hanya 3 variabel yang berpengaruh nyata, yaitu harga kayu gergajian dunia, produksi kayu gergajian Indonesia dan ekspor kayu
gergajian ke Jepang tahun sebelumnya. Harga kayu gergajian domestik tidak bepengaruh nyata terhadap ekspor kayu gergajian ke Jepang, berbeda dengan
ekspor ke Cina yang bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan
ekspor kayu gergajian ke Jepang masih sangat kuat, karena dengan kenaikan harga maupun kenaikan produksi ekspor masih terus meningkat. Variabel roduksi
kayu gergajian Indonesia dan ekspor kayu gergajian ke Jepang tahun sebelumnya yang berpengaruh nyata mengindikasikan bahwa diperlukan waktu untuk
penyesuaian perilaku keseimbangan ekspor kayu gergajian Indonesia ke Jepang dalam merespon perubahan kondisi perekonomian.
Respon ekspor kayu gergajian ke Jepang terhadap perubahan harga kayu gergajian dunia bersifat elastis 2.02 dalam jangka pendek maupun jangka
panjang 3.41. Artinya bahwa bila ada kenaikan harga kayu gergajian dunia sebesar 1 persen maka akan berakibat pada kenaikan volume ekspor sebesar 2.02
dalam jangka pendek dan naik 3.41 dalam jangka panjang. Variabel lain hanya respon terhadap produksi kayu gergajian yang elastis dalam jangka panjang
1.20, yaitu bila produksi kayu gergajian naik 1 persen maka ekspor kayu
gergajian ke Jepang juga akan naik 1.20 persen. Dari kedua variabel yang berpengaruh nyata tersebut dapat dikatakan bahwa pasar kayu gergajian Jepang
masih mampu menampung ekspor kayu gergajian Indonesia walaupun harga dunia kayu gergajian naik tetapi ekspor kayu ke Jepang tetap naik.
Tabel 14. Hasil Pendugaan Ekpor Kayu Gergajian ke Jepang XSJPN
Elastisitas Variable
Parameter Estimate
Standard Error
T
hitung
Prob |T| E
SR
E
LR
INTERCEP Intercept -1204.427 1158.4135
-1.040 0.315
PSWORR Ha rga Riil Kayu Gergajian Dunia
2.098566 1.556504
1.348 0.198
2.024 3.410
PSINAR Harga Riil Kayu Gergajian Do mestik
-1.658715 3.544383
-0.468 0.647
-0.510 -0.859
QSINA Produksi Kayu Gergajian Indonesia
0.057728 0.048528
1.190 0.253
0.710 1.197
NTINA Nilai Tu kar Rupiah
0.009845 0.040904
0.241 0.813
0.054 0.092
FPOJPN Gro wth Pop Jepang
455.4309 1332.2874 0.342
0.737 0.285
0.480 LXSJPN Lag XSJPN
0.406350 0.306688
1.325 0.205
R
2
= 0.3240, F
hitung
= 1.198, D
w
= 2.133 5.3.3. Ekpor Kayu Ge rgajian ke Arab Saudi
Tabel 15 menunjukkan hasil pendugaan parameter persamaan ekspor kayu gergajian ke Arab Saudi. Perilaku ekspor kayu gergajian ke Arab Saudi, hampir
sama dengan perilaku ekspor kayu gergajian Indonesia ke Jepang yaitu dipengaruhi oleh harga kayu gergajian dunia PSWORR dengan tanda positif,
variabel harga domestik kayu gergajian PSINAR, produksi kayu gergajian Indonesia QSINA, variabel nilai tukar rupiah dengan dolar Amerika NTINA,
kecenderungan waktu dan variabel ekspor kayu gergajian ke Arab Saudi tahun sebelumnya LXSCIN. Dari hasil pendugaan parameter pada persamaan ekspor
kayu gergajian Indonesia ke Arab Saudi, hanya tiga variabel yang berpengaruh
nyata secara statistik yaitu harga kayu gergajian dunia, variabel produksi kayu
gergajian dan variabel ekspor kayu gergajian ke Arab Saudi tahun lalu yang berpengaruh secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan waktu untuk
penyesuaian perilaku ekspor kayu gergajian Indonesia ke Arab Saudi dalam
merespon perubahan kondisi perekonomian. Tabel 15. Hasil Pendugaan Ekpor Kayu Gergajian Ke Arab XSARB
Elastisitas Variable
Parameter Estimate
Standard Error
t
hitung
Prob |T|
E
SR
E
LR
INTERCEP Intercept -72.588368
223.785 -0.324
0.750 PSWORR Ha rga Riil Kayu
Gergajian Dunia 0.31486
0.21219 1.484
0.159 2.473
4.440 PSINAR Harga Riil Kayu
Gergajian Do mestik -0.372448
0.65365 -0.570
0.577 -0.932
-1.674 QSINA Produksi Kayu
Gergajian Indonesia 0.005736
0.00533 1.077
0.299 0.575
1.032 NTINA Nilai Tu kar Rupiah
0.002378 0.00424
0.560 0.583
0.107 0.192
TW Kecenderungan Waktu -4.186776
8.63481 -0.485
0.635 LXSA RB Lag XSARB
0.443129 0.28366
1.562 0.139
R
2
= 0.3292, F
hitung
= 1.227, D
w
= 2.138
Berdasarkan Tabel 15. dapat dilihat bahwa respon perilaku ekspor kayu gergajian ke Arab Saudi bersifat elastis terhadap variabel harga dunia, baik dalam
jangka pendek 2.47 maupun dalam jangka panjang 4.44. Hal ini berarti bahwa bila dalam jangka pendek ada kenaikan harga kayu gergajian dunia sebesar satu
persen maka akan berdampak pada kenaikan volume ekspor sebesar 2.47 persen, sedangkan dalam jangka panjang bila ada kenaikan harga kayu gergajian dunia
sebesar satu persen akan terjadi kenaikan ekspor kayu gergajian ke Jepang sebesar 4.47 persen.
5.3.4. Permintaan Kayu Gergajian Domestik DSINA